Lagi-lagi air itu menetes karena mu.
Luka itu menyiratkan darah. Tapi tidak untuk kali ini, hanya perih yang terasa.
★Siang ini matahari terasa sangat menyengat di kulit. Membuat Bintang ingin segera pulang ke rumah dan mandi secepatnya.
Bell pulang sudah berbunyi sejak tadi. Tapi Bintang masih belum beranjak dari gapura depan sekolah.
Ia masih menunggu jemputan dari Rendy, kakak laki-lakinya.
"Bin, ayo buruan!" ajak Rendy yang baru datang dengan motornya.
"Lo sih telat."
"Ayo buruan naik!"
"Hmm."
Bintang pun segera menaiki motor dengan posisi duduk menyamping karena memakai rok.
Tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah. Jarak sekolah dari rumah Bintang itu hanya berkisar 300M.
Bintang yang tadi ingin segera mengguyur badannya dengan air, seketika tertunda ketika melihat ponselnya yang berada di atas meja, ia tadi memang tidak membawa ponsel ke sekolah.
Bintang segera menghampiri ponselnya dan mengecek akun WhatsApp miliknya.
Siapa lagi jika bukan kontak Reygan yang tertera di sana ketika pertama kali membuka aplikasi tersebut. Bernamakan 'Kak Reygan' tertera jelas di paling atas. Kontak lain? Pasti disembunyikan oleh Bintang.
Bintang belum menyematkan kontak Reygan agar selalu tetap di baris pertama. Tapi ia juga tak pernah menyembunyikan kontak Reygan seperti yang lainnya.
Bintang masih fokus pada satu instastory sebuah kontak. Raut wajahnya langsung berubah menjadi masam. Jelas di sana bernamakan kontak Reygan. Dengan postingan foto seorang perempuan berhijab. Bintang hanya dapat tersenyum miris, pasti itu pacar Reygan.
"Makanya kak Reygan sayang banget sama kakak ini sampai-sampai nggak mau lepasin dia. Kakaknya udah pakek hijab. Nggak kayak gue yang masih suka lepas pakek hijab, hihihi," gumam Bintang pelan disertai dengan kekehan kecil.
Tess..
Satu tetes air mengenai layar ponsel Bintang, segera saja ia menyekanya.
Bintang tau diri. Ia tak pantas bersanding dengan Reygan. Reygan seorang seniman tari terkenal di kotanya. Beda dengan ia yang hanya cewek biasa.
Tidak ada yang bisa dibanggakan darinya. Dia jauh dibawah sedangkan Reygan jauh di atas sana. Bagaikan bumi dan langit yang tak pernah bisa bersama yang terpisah oleh jarak.
Perih di dada kian terasa tapi aku juga harus tahu. Siapa aku bagimu!
Bintang segera menekan back agar segera keluar dari aplikasi tersebut dan mematikan ponselnya.
Niatnya yang ingin segera menyentuh air terasa menguap begitu saja. Sekarang Bintang hanya meringkung ditempat tidurnya dengan seragam sekolah yang masih lengkap ia pakai.
Menangis. Mungkin itu yang dilakukan oleh Bintang. Kemarin, Reygan menerbangkannya begitu tinggi, seolah-olah memberikan Bintang harapan dengan menjawab pesan dari Bintang dengan kata-kata yang begitu manis menurut Bintang. Tapi hari ini Reygan menjatuhkanya begitu saja.
Apa Reygan tidak mengerti. Hal sederhana yang ia lakukan membawa efek begitu besar untuk hati Bintang.
Mencintai seseorang yang terpisahkan oleh jarak dan waktu
Mungkin saja kamu tidak menahu, ada seseorang seperti ku yang sedang bernafas disini
Yang menyayangimu sedemikian rupa
Menyamarkan diri sebagai pengagum rahasia
Padahal rasa itu jelas adanya
Tertutupi dengan perbedaan yang jelas nyata
Aku dilema..
Tentang harus pergi mencari yang baru
Atau akan tetap terus memperjuangkan dirimu.
~B1NT4NG~
KAMU SEDANG MEMBACA
B1NT4NG
Fiksi Remaja[Cover by: Arinakhai] Pada dasarnya... Memang tidak ada hubungan, yang bertahan lama Tidak ada sebuah cerita, yang tidak ada akhirnya Tertampar pada sebuah kenyataan Bahwa semua hanyalah kenangan Yang akan terkikis oleh waktu, Menjadikannya hanya se...