11 | Mereka Berbeda

56 6 0
                                    

Mereka berbeda, percayalah!
Coba kenali dan rasakan setiap detik ke bersamanya

Adakah sensasi berbeda?
Yang membuat kalian selalu ingin bersama dan tak ingin menyudahinya.

"Seluruh siswa SMA Pelita Muda diharap untuk memasuki ruang kelas masing-masing. Jangan sampai ada yang keluar kelas. Jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Pembelajaran akan dimulai setelah jam istirahat pertama. Dikarenakan ada rapat dari bapak/ibu guru. Sekian, terimakasih."

Upacara bendera telah selesai sejak setengah jam yang lalu. Pengumuman dari pengeras suara membuat seluruh siswa Speda segera menuju kelasnya.

Adapun yang masih berjalan di koridor, duduk di halaman sekolah karena lelah mungkin, dan masih banyak siswa yang sedang nongkrong di kantin. Semuanya segera berlari menuju kelas.

Kecuali komplotan Dewa. Yang pastinya kalian tahu terdiri dari siapa saja. Dewa, Candra, Ditto, Fredi, Ferdi, Yuki, Krisna, Angga, dan Excel. Mereka tetap berjalan santai menyusuri koridor. Menghiraukan segala aktivitas siswa lain yang sedang berlarian menuju kelas.

"Gue duluan!" ucap Angga yang berbelok ke kelasnya XII MIPA 2.

Disusul dengan Krisna yang memasuki kelas XII MIPA 3. Kemudian Excel dan Yuki yang memasuki kelas XII MIPA 4. Selanjutnya Dewa dan Ditto yang memasuki kelas XI MIPA 1. Dan Candra, Fredi, dan Ferdi yang memasuki kelasnya XI MIPA 2.

Seluruh siswa Speda segera berdoa. Mengikuti himbauan dari pengeras suara. Tak terkecuali dengan kelas XI MIPA 1. Kelas Dewa pun sudah selesai berdoa.

"Eh.. eh.. mau kemana lo?" tanya Bintang ketika melihat Dewa dan Ditto beranjak menuju pintu kelas.

"Kantin lah, kemana lagi," ucap Dewa.

"Nggak boleh keluar kelas. Budeg ya lo!"

"Yaelah Bin. Gak bakal ketahuan kok. Gurunya juga lagi rapat. Tuh.. tuh.. juga ada yang keluarkan," ucap Dewa sambil menunjuk jendela. Melihatkan keadaan di luar beberapa siswa yang sedang berlalu lalang.

"Nggak boleh! Jangan keluar oke!" ucap Bintang tidak mau dibantah.

"Yaudah deh," ucap Dewa pasrah. Kemudian berjalan ke arah belakang kelas. Yang menyisakan ruang kosong karena tidak ada bangku. Tidak lupa Ditto yang selalu membututinya.

Setibanya di sana Dewa duduk dengan bersila kemudian menundukkan kepalanya. Mungkin bisa dibilang buka kepalanya saja tapi juga badannya.

"Eh Dew!" seru Ditto yang duduk disebelah Dewa. Seketika membuat Bintang, Salsha, dan Meisya melihat ke belakang.

"Ngess.." panggil Ditto. Membuat Bintang, Salsha, dan Meisya menuju kebelakang dan ikut duduk di sana.

"Hmm," sahut Nges yang berada ditubuh Dewa.

"Hai Nges! Aku belum salim lo," ucap Bintang sambil menjulurkan tangannya dan di respon baik oleh Nges.

"Bi," ucap Nges. Panggilan itu cukup asing bagi Bintang. Dan hanya Nges lah yang memanggilnya seperti itu. Tak masalah buat Bintang. Bintang menyukainya!

"Mau apa kamu kesini?" tanya Meisya.

"Pengen dolanan aku, aro koe kabeh."(pengen main aku, dengan kamu semua).

"Ooo. Ini di sekolah lo! Jadi diam-diam aja," ucap Ditto memperingati.

Memang sejak hari mereka, anggota B1NT4NG Crew berkenalan dengan Nges. Nges sering bermain dengan mereka di sekolah dan sorenya juga masih bermain lagi di lapangan desa.

B1NT4NGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang