Awas typo!
.
.
.
Happy ReadingSudah dua minggu ini Abelle menaruh curiga pada Alden. Karena sudah tiga kali ia melihat Alden terlihat mengobrol bersama seorang perempuan di tempat yang jauh dari orang-orang. Pertama kali ia melihatnya di taman belakang sekolah, kedua di dekat gudang sekolah dan ketiga di koridor sepi.
Dan ini kali ke empat dalam dua minggu ini ia melihat Alden bersama perempuan itu lagi. Yang ia tau adalah perempuan itu juga salah satu murid di sekolah ini dan memang wajahnya tak asing bagi Abelle, mungkin mereka sering berpapasan. Dan yang ia tau perempuan itu adalah Kakak Kelasnya yang berarti seangkatan dengan Alden, sejurusan juga dengan Alden yaitu jurusan IPS ia tau karena dulu saat ia ke kelas Alden ia bertemu dengan perempuan itu yang akan masuk ke dalam kelas sebelah Alden.
Abelle bersembunyi dibalik tembok dekat taman sekolah memcoba menguping apa yang sedang mereka bicarakan. Samar-samar ia mendengar perempuan itu berdebat dengan Alden.
"Pokoknya gue mau bongkar semuanya sama Abelle, secepatnya"
Abelle semakin menajamkan pendengarannya kala namanya disebut perempuan itu.
"Mau lo apa sih hah?" Gas Alden.
"Udah cukup empat bulan ini Abelle seneng-seneng sekarang gue mau dia tau semuanya, bukannya yang lo janjiin cuma tiga bulan?" Tanya perempuan itu sinis.
Janji? Tiga bulan? Janji apa yang mereka maksud, Abelle tak mengerti, ia sungguh bingung dengan pembicaraan ini.
Sebenarnya mereka ada hubungan apa? Itulah yang ada dibenak Abelle sekarang.
Abelle langsung berbalik pergi saat perempuan itu menoleh ke tempat bersembunyi. Huh, semoga saja ia tak ketahuan.
Bolehkan ia berpikiran negatif sekarang? Ia hanya takut Alden menyembunyikan sesuatu darinya. Ah apa jangan-jangan itu kekasih Alden yang lain? Abelle menggelengkan kepala mengusir pikiran buruknya.
Abelle melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah karena sahabatnya dan juga Alden berada disana sekarang, tadinya ia pun sudah berada disana tapi kemudian ia mencari Alden yang tak ikut ke kantin bersama sahabatnya, dan ya ternyata Alden sedang berada ditaman sekolah bersama perempuan itu.
"Kok lama Bel?"
"Loh, Aldennya mana?"
Tanya mereka saat Abelle sudah berada di meja tempat mereka makan biasa.
"Engga tau, udah dicari kemana-mana tapi engga ketemu" Bohongnya, ya lebih baik ia berbohong saja sekarang daripada ia nanti jujur dan menimbulkan banyak tanya.
"Yaudah makan aja dulu Bel, nih gue udah pesenin soto kesukaan lo" Ucap Naura sembari menggeser semangkuk soto kehadapannya.
"Makasih" Yang dibalas senyuman serta anggukan Naura.
Abelle tak fokus sekarang ia tak napsu makan, perdebatan Stella dan Rafa yang biasanya ia saksikan sebagai hiburan pun ia hiraukan.
Kepala Abelle mendongak saat mendengar suara decit kursi ditarik. Alden sudah datang rupanya.
"Kemana aja lo Al? Tadi Abelle nyariin lo" Tanya Zaky.
"Oh yah kamu tadi nyariin aku?" Tanya Alden yang ditunjukan pada Abelle. Abelle hanya mengangguk kecil menjawabnya.
"Em, tadi gue abis dari toilet dulu" Abelle diam-diam terkekeh sinis mendengar jawaban bohong Alden yang tentunya tidak diketahui semuanya.
Abelle menengok ke meja sebelahnya saat merasa ada yang memperhatikannya. Ia melihat perempuan bersama Alden tadi sedang menatap lekat dirinya dan tak berniat memutuskan pandangannya meskipun ketahuan oleh Abelle. Kemudian perempuan itu tersenyum sinis masih dengan melihatnya, Abelle memutuskan pandangannya. Ia tak nyaman ditatap seperti itu oleh seseorang yang tak ia kenal.
Lona yang melihat Abelle yang bergerak tak nyaman pun berinisiatif pindah duduk menjadi disebelah Abelle yang kebetulan kosong, ia tau sejak tadi ada yang melihat Abelle lekat. Sekarang Abelle diapit oleh Alden dan juga Lona.
"Bel lo engga nyaman ya sama orang sebelah?" Bisik Lona pada Abelle yang menunduk, ia pun ikut menunduk.
"Iya, dia liatin gue mulu, emangnya ada yang aneh ya di muka gue?" Abelle ikut berbisik. Yang dibalas gelengan pelan oleh Lona.
"Engga kok, dia tuh kakel kita tau Bel"
"Lo kenal?"
"Engga juga, gue cuman tau nama doang"
"Siapa namanya?" Tanya Abelle kepo, masih berbisik.
"Namanya Fahira Nareta" Abelle terdiam sejenak setelah tau nama perempuan itu, seperti tak asing, pikirnya
"Komplek dia sama gue sebelahan Bel makanya gue tau" Abelle mengangguk mengerti.
Ia semakin penasaran pada perempuan itu. Empat kali Abelle melihat dia berduaan dengan Alden, sekarang dia menatap dia dengan tatapan yang sulit di artikan. Apakah mereka saling kenal selumnya?
Abelle tersadar dari lamunannya saat merasakan usapan dikepalanya, ia menoleh ke kiri tempat Alden duduk.
Abelle menaikkan alis saat ditatap oleh Alden.
"Kamu kenapa? Kok diem aja, kamu sakit?" Tanya Alden sembari menempelkan telapak tangannya pada dahi Alden. Abelle menurunkan tangan Alden dari dahinya dan sukses membuat Alden bingung oleh penolakannya.
"Engga"
"Habisin makannya" Titah Alden, memang soto di mangkuk itu masih sangat penuh.
"Udah kenyang" Ucap Abelle pelan. Alden menghela nafas tak ingin memaksa. Alden mengelus rambut Abelle teratur meskipun sangat jelas penolakan Abelle, karena Abelle berkali-kali menjauhkan kepalanya mencoba menghindar tetapi Alden tetap mengelus rambut Abelle memaklumi sikap Abelle kali ini. Mungkin Abelle sedang kedatangan tamu bulanannya makanya moodnya berubah.
TBC
.
.
.
Menurut kalian Fahira itu siapa? Selingkuhan Alden? Apa calon pelakor?😂
Komen dong ges, apapun itu, mau kasih aku masukan, kalian tebak²an terserah... Yang penting komen.
Jangan lupa vote sodara-sodara😂
Sungguh aku ga bisa nyiptain moment uwu, makanya aku percepat aja ya
Maaf kalo feelnya suka ga dapet😭follow ig aku yu @shitashinsetsu, mau flbck sabi lah...
>Senin, 4 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E L L E [ON GOING]
Teen FictionLilyana Queenzia Arabelle atau yang sering di sapa Abelle gadis cantik, imut, baik dan ramah, Abelle juga merupakan siswi berprestasi di sekolah nya. Ia disukai adik kelas, kakak kelas atau bahkan teman seangkatan nya karena kecantikan dan kebaikan...