Harap vote sebelum baca dan jangan lupa follow..
Awas typo!
.
.
.
-Happy Reading-Abelle memasuki mobil Alden dengan sedikit tergesa. Alden yang mendengar suara pintu mobil ditutup menoleh sekilas.
"Maaf ya Kak, lama" Ujarnya tak enak. Yang dibalas anggukan.
"Pulang?"
"Iya Kak langsung pulang aja" Kemudian mobil itu kembali melaju membelah jalanan.
🥀🥀🥀
"Kak makasih ya udah anterin Abelle pulang sama udah anterin Abelle ambil pesenan Mama dulu" Ucapnya saat sampai di depan gerbang putih gading rumahnya.
"Iya"
"Mau mampir dulu?" Tawarnya.
"Langsung pulang" Yang diiyakan Abelle, karena Abelle pun mengerti Alden butuh istirahat karena tadi siang tidurnya diganggu oleh Alea dan tidak dilanjutkan lagi karena adanya Abelle.
Kemudian Abelle turun dari mobil Alden, dan menunggu sampai mobil itu menghilang dibelokan jalan.
🥀🥀🥀
"Assalamualaikum..." Salamnya saat memasuki pintu rumah yang langsung dibalas oleh Ava yang sedang menonton tv.
"Waalaikumsalam, Alden nya mana?"
"Langsung pulang Ma, istirahat" Sambil menyalim Ava. "Nih, pesanan Mama" Menyerahkan bingkisan ke tangan Ava.
"Makasih ya sayang..."
"Iya Ma, buat apaan emang kok banyak banget pesen kuenya?"
"Besok temen Mama pada mau main kesini"
"Oh gitu, yaudah Abelle langsung ke kamar aja ya Ma, capek"
"Udah makan tapi?"
"Udah Ma..."
"Yaudah gih langsung istirahat ya.."
"Oke Ma"
Saat akan menaiki tangga menuju kamarnya, Abelle membalikan badannya saat Ava memanggilnya.
"Apa Ma?" Tanya nya
"Bel, besok Papa mau ke luar kota terus Mang Diman juga ikut Papa, kamu minta Alden jemput aja ya... Lagian Mama liat kalian itu jarang berangkat sama pulang bareng"
"Loh kok dadakan Ma?" Tak ingin membalas ucapan Ava yang menyinggung dirinya dan Alden.
"Namanya juga kerjaan Bel, udah biasa Papa kaya gitu. Kamu kenapa jarang pulang sama berangkat bareng Alden hah?" Tanya Ava lagi.
"Rumah kita kan beda arah Ma, kasian Kak Alden kalo harus bolak-balik" Alibinya.
"Sama tunangan sendiri masa gitu"
"Iya-iya nanti Abelle minta jemput" Pasrahnya.
"Nah gitu dong"
"Kok Papa engga bilang dulu kalo mau pergi" Cemberutnya karena tak terima Papanya tak memberi tau nya dulu saat akan pergi ke luar kota.
"Mana Mama tau, tanya aja Papamu sana"
Niatnya akan ke kamar untuk membersihkan diri dan istirahat ia urungkan karena Abelle memutuskan untuk ke ruang kerja Papanya, karena Abelle yakin Papanya pasti ada disitu.
🥀🥀🥀
Setelah berbicara dengan Gavin, Papanya. Abelle langsung ke kamar dan membersihkan diri. Setelah ada beberapa cek-cok dengan Gavin karena tak terima Papanya akan pergi secara dadakan itu tapi Abelle akhirnya mengerti jika itu memang pekerjaan Papanya.
Sekarang disinilah Abelle, diatas tempat tidur sambil merenung memikirkan hubungannya dengan Alden yang tak ada kemajuan. Alden sangat dingin, sementara dirinya tidak bisa mengimbangi. Dirinya bahkan tak bisa mencairkan suasana saat bersama Alden. Abelle sangat pemalu jika bersama Alden, padahal saat bersama teman-temannya ia tak seperti ini. Saat dirinya sedang bersama Alden sangat susah rasanya memulai pembicaraan.
"Gue harus gimana coba?" Tanyanya pada diri sendiri.
Seperti nya harus ia duluan yang berubah dalam artian berubah untuk menjadi lebih berani lagi saat bersama Alden. Toh Alden adalah tunangannya bukan? Sangat mustahil jika ia mengharapkan Alden berubah menjadi lebih hangat tidak irit bicara dan bersikap dingin lagi. Mengingat sikap dingin Alden sudah mendarah daging.
"Oke gue harus bisa, ini juga demi kelangsungan hubungan gue" Semangatnya.
Tiba-tiba Abelle teringat ucapan Ava tadi yang katanya Papa akan keluar kota dengan membawa Mang Diman, supir yang biasanya mengantar Abelle kesekolah. Abelle memutuskan untuk menghubungi Alden.
"Oke Bel kita mulai..." Sambil menghela nafas. Abelle mulai membuka room chat nya dengan Alden.
Abelle
Kak?
Kakak udah tidur
Harus menunggu sekitar lima menit dahulu agar mendapat balasan dari Alden. Tapi itupun Abelle bersyukur setidaknya Alden mau membalas pesannya.Kak Alden
Ya?Abelle
Kak besok boleh jemput Abelle dulu sebelum berangkatKak Alden
??Abelle
Papa besok ke luar kota, Mang Diman juga ikut. Jadi Abelle engga ada yang anter. Boleh kan kalo Abelle bareng Kakak kesekolahnya? Kalo engga boleh engga papa nanti Abelle bisa naik bus.Kak Alden
IyaAbelle
Iya apa?Kak Alden
BlhAbelle
Kakak mau jemput Abelle?Kak Alden
HmAbelle
Aaaa makasi ya Kak, hehe...
Itu adalah pesan terpanjang selama Abelle dan Alden berhubungan, meskipun Alden hanya membalas pesannya singkat tapi tak apa, Abelle bahagia. Abelle akui memang ia sudah memiliki perasaan pada Alden. Tapi Alden? Entahlah Abelle tak yakin Alden memiliki perasaan yang sama padanya. Sikapnya saja seperti itu, batinnya.Huh
Menghembuskan nafas, kemudian Abelle memutuskan untuk memilih buku yang akan menjadi mata pelajaran besok dan mengecek apakah ada tugas atau tidak.
Setelah dirasa tak ada tugas Abelle memasukan buku ke dalam tas. Menuju tempat tidur dan mulai memejamkan matanya, mencoba untuk tidur.
TBC
.
.
.
SeeYouJangan lupa vote, komen gaes...❤
Satu vote kalian sangat berharga🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E L L E [ON GOING]
Teen FictionLilyana Queenzia Arabelle atau yang sering di sapa Abelle gadis cantik, imut, baik dan ramah, Abelle juga merupakan siswi berprestasi di sekolah nya. Ia disukai adik kelas, kakak kelas atau bahkan teman seangkatan nya karena kecantikan dan kebaikan...