Abelle'4

65 24 7
                                    

Harap vote sebelum baca dan jangan lupa follow
.
.
.
-Happy Reading-

Setelah selesai makan, mereka berbincang-bincang. Saat sedang berbincang Abelle tak sengaja melihat Alden yang berada dipojok meja kantin sedang berbicara entah apa dengan para sahabatnya, tak berapa lama Alden berdiri dan tampak pergi meninggalkan sahabatnya. Abelle yang melihat itu langsung berdiri dari duduknya dan berniat menyusul Alden.

"Bel lo mau kemana?" Tanya Naura saat melihat Abelle berdiri dari duduknya.

"Gu-gue mau ke kamar mandi sebentar" Jawabnya dengan gugup.

"Biar gue antar" Ujar Stella yang akan bangkit dari duduknya.

"E-eh engga usah, gue bisa sendiri" Sahut Abelle cepat.

"Tapi lo masih sakit Bel" Ucap Lona khawatir karena memang Abelle masih pucat dan tadi makan soto pun tidak dihabiskan.

"Gue engga sakit" Elaknya langsung berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.

Lona dan Stella langsung menatap satu sama lain. Kemudian Lona berkata "Mencurigakan" Ujar nya yang di angguki Stella. "Iya bener" Sahutnya.

"Udah hey jangan pada gitu ah. Kali aja bener dia udah kebelet terus engga mau diantar" Pendapat Naura. Memang Naura lah yang paling dewasa diantara mereka.

🥀🥀🥀

Ketika sedang berjalan menuju kamar mandi tiba-tiba Alden mendengar suara yang familiar memanggil namanya.

"Kak Alden..."

"Kakak.."

"Kak Alden..."

Saat menengok kebelakang Alden nenemukan Abelle yang tengah berlari-lari kecil ke arahnya.
Ia pun menghentikan langkahnya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kak Al" Panggil Abelle yang sudah ada didepan Alden dengan nafas memburu.

"Apa?"

"Pulang sekolah bisa anter aku beli buku?" Tanyanya pelan sambil menautkan jari-jarinya tanda ia sedang gugup.

"Ga, gue sibuk"

"Tapi Kak Al sebentar aja" Harap Abelle sambil memelas.

"Gue bilang gue sibuk, ngerti ga sih!" Ujarnya setengah berteriak. Abelle yang tersentak mendengar itu langsung menundukan kepalanya.

"Ah sibuk ya.. Yaudah engga papa biar nanti aku minta anter sama yang lain" Jawabnya sambil tersenyum hangat. Berbeda dengan hatinya yang terluka setelah mendengar teriakan Alden.

Alden tak menjawab lagi ucapan Abelle ia hanya berlalu pergi meninggalkan Abelle yang tersenyum miris dibelakangnya.

Apa yang lo harepin Bel, see buktinya dia engga berubah batinnya terkekeh miris matanya sudah berkaca-kaca, Abelle memang tipe orang yang mudah tersentuh, mudah baperan. Kemudian Abelle berbalik lagi ke kantin untuk menemui para sahabatnya. Ya memang kebetulan dua jam kedepan tidak akan melangsungkan pembelajaran karena guru-guru sedang mengadakan rapat, jadi Abelle sangat yakin bahwa mereka masih berada di kantin.

🥀🥀🥀

Di kantin sekolah tiga orang itu masih menunggu Abelle yang tak kunjung kembali.

"Si Abelle kemana sih lama bener"

"Mungkin emang dia lagi sakit perut makanya lama" Balas Naura menjawab pertanyaan Lona.

"Iya kali ya.."

"Udah kita tunggu aja palingan ben--"

"Tuh si Abelle lagi arah kesini" Seru Stella memotong ucapan Naura.

Setelah mereka melihat Abelle yang duduk dibangkunya yang tadi mereka langsung mengajukan pertanyaan pada Abelle.

"Bel kok lo lama sih" Ujar Stella

"Kita udah lumutan tau nunggu lo disini" Gereget Lona.

Abelle yang baru saja duduk dan sedang menunduk langsung mendongak melihat kearah Lona dan Stella yang bertanya padanya.

"Ah iya maaf ya, tadi itu ngantri di toiletnya" Ujarnya.

"Ah masa sih? lo beneran ke toilet kan Bel?" Tanya Lona memastikan. Karena ia seperti merasa ada yang tidak beres. Ia juga merasa ada yang Abelle sembunyikan dari mereka.

"Iya bener gue ke toilet kok" Jawabnya lugas menyembunyikan ke gugupannya.

"Lo pada kenapa sih, Abelle baru aja duduk udah dikasih banyak pertanyaan, diem napa! Dia juga masih sakit tau tuh liat mukanya aja masih pucet jangan bikin dia tambah pusing dong" Ujar Naura yang ditunjukan untuk Lona dan Stella. Diam-diam Abelle menghela nafas lega karena Naura ia bisa terbebas dari introgasi Lona dan Stella.

Hening. Sampai akhirnya Abelle berseru "Ke kelas yuk" Sambil berdiri dari duduknya dan diikuti oleh yang lainnya.

🥀🥀🥀

Sementara itu, dikelas XII IPS 1 dengan keadaan kelas yang sangat berantakan dan berisik karena tak ada guru yang mengajar. Berbeda dengan empat orang pria yang duduk tenang dibangku mereka masing-masing.

"Al lo kok tadi lama?" Tanya Zaky yang merupakan teman sebangku Alden dengan mata yang fokus pada handphone.

"Toilet" Jawab Alden singkat.

"Ck iya gue juga tau tadi lo ke toilet maksud gue tuh lo udah dari toilet kemana dulu" decaknya.

"Ke kelas" Ujarnya santai. Berbeda dengan Zaky yang kini sudah menatapnya sinis.

"Au ah pusing gue kalo ngomong sama lo" Putusnya.

"Heh btw gue tadi engga sengaja loh liat si Al ngobrol sama si Abelle pas gue mau nyusul si Al ke toilet" Sahut Gibran dari depan karena bangku Gibran dan Rafa didepan sedangkan bangku Alden dan Zaky dibelakangnya. Memang tadi ia berniat menyusul Al ke toilet karena ia pun sudah kebelet tapi saat dipertengahan jalan ia menemukan Alden dan Abelle yang sedang berbicara entah apa itu. Kemudian tak berapa lama terlihat Alden yang meninggalkan Abelle sendiri, setelahnya terlihat Abelle yang memasuki toilet wanita yang memang dekat dengan posisi Abelle dan Alden berdiri tadi.

"Bener Al?" Tanya Zaky yang menengok ke arah Alden.

"Iya" Lagi-lagi Zaky berdecak melihat jawaban singkat Alden.

"Tapi ya gue tadi liat Al yang ninggalin Abelle sendirian gitu" Lanjut cerita Gibran.

"Itu juga bener Al?" Tanya Zaky lagi.

"Iya" Ujarnya.

"Abis ngapain lo ketemu sama Abelle, tumben amat" Ucap Rafa yang sedari tadi hanya diam menyimak.

"Minta anter"

"Siapa? Abelle?" Tanya Rafa. Alden hanya menganggukan kepalanya.

"Kemana?" Tanya Rafa lagi.

"Beli buku"

"Terus lo mau kan?" Harap Zaky.

"Ga, gue sibuk" Itu yang diucapkan Alden sama seperti yang diucapkannya tadi pada Abelle.

"Sibuk apa lo? Latihan basket? Ijin sehari engga masalah kali Al" Nasehat Gibran.

"Gue gamau"

"Al lo jangan kayak gini terus kasian Abelle, Al. Setaun loh kalian udah tunangan masa sikap lo masih dingin aja sama Abelle" Lanjut Gibran.

"Gue engga suka" Ujar Al tegas. Zaky, Gibran dan Rafa yang melihatnya hanya menghela nafas lelah melihat sikap keras kepala Alden.

"Setidaknya coba dulu Al" Kata Rafa dengan sabar. Alden hanya mengangkat bahu acuh.

TBC
.
.
.
SeeYou

A B E L L E  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang