Abelle'5

60 22 3
                                    

Harap vote sebelum baca
.
.
.
-Happy Reading-

Tepat Bell berbunyi, para siswa berhamburan ke luar untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Sama seperti dikelas XI MIPA 2 guru baru saja keluar dari kelas setelah kegiatan belajar mengajar.

"La anter gue yuk" Kata Abelle ditengah kegiatan mereka. Setelah tadi Alden menolak mengantar ke toko buku akhirnya Abelle mengajak sahabatnya.

Stella yang merasa namanya terpanggil pun mendongak. "Apa Bel?" Tanya nya sambil menghentikan kegiatannya.

"Anter gue beli buku yuk" Ajaknya pada Stella.

"Gue mah ayok aja. Tanya sama yang lainnya juga kali aja mereka mau ikut juga" Ujar Stella sambil memasukan buku paket kedalam tasnya.

"Na, Ra mau ikut beli buku engga?" Tanya Abelle menengok kebelakang tepatnya ke bangku Lona dan Naura. Abelle memang sebangku dengan Stella tepat berada didepan bangku Lona dan Naura.

"Ayok.. Ayok.. Gue juga pengen liat-liat novel kali aja ada yang bagus" Sahut Lona. Yang juga diangguki Naura.

Akhirnya mereka pergi ke toko buku menggunakan mobil Naura. Kebutulan hari ini hanya Naura yang membawa mobil sedangkan yang lainnya diantar oleh supir dan juga orang tuanya.

🥀🥀🥀

Abelle memasuki pintu rumahnya setelah sekitar dua jam pergi bersama sahabatnya ke toko buku dan mampir makan juga ke cafe. Saat memasuki pintu Abelle melihat Mamanya, Ava Prameswari. sedang membaca majalah sambil mengemil terlihat dari beberapa toples dan juga secangkir teh yang ada di meja depan Ava.

"Assalamualaikum Ma.." Sapanya setelah berdiri disamping Mamanya.

"Eh.. anak Mama udah pulang, tumben pulangnya sore gini Bel?" Tanya Ava.

Abelle pun duduk disamping Ava setelah mengecup punggung tangannya dan berkata "Tadi Abelle ke toko buku dulu, Ma. Ada buku yang harus Abelle beli" Katanya.

"Sama siapa? sama Alden?" Tanya Ava lagi. Abelle yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Mamanya, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Engga Ma, Abelle tadi kesana sama Naura, Lona terus sama Stella juga" Jawabnya pada Ava.

"Loh memangnya kenapa engga sama Alden aja?" Kepo Ava mengorek informasi lebih dalam lagi.

"Kak Alden kebutulan lagi ada urusan Ma, jadi engga bisa Abelle ganggu" Sahutnya memberi Ava penjelasan.

"Oh gitu toh" Sambil menganggukan kepalanya mengerti. Ava memang selama ini tidak tahu bagaimana cerita Abelle dan Alden sebenernya, ia hanya tahu bahwa hubungan mereka seperti hubungan percintaan pada umumnya. Ava juga tidak tau menau sikap Alden kepada Abelle bagaimana, Abelle memang sering menceritakan kesehariannya, tapi Abelle tidak pernah menceritakan keburukan Alden kepada Ava. Alasannya? Tentu saja Abelle takut Mamanya itu akan marah dan memutuskan pertunangan mereka. Ava memang menyayangi Alden seperti ia menyayangi Abelle begitupun orang tua Alden yang juga sangat menyayangi Abelle.

🥀🥀🥀

Tepat pukul 17.35 seorang remaja memasuki rumahnya setelah memakirkan motor sport nya di garasi. Saat remaja itu akan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua, ia menoleh ke belakang saat Kayla, Mommynya. Memanggil.

"Alden kamu baru pulang nak? Habis darimana dulu?" Tanya Kayla yang masih berada dibawah undakan tangga. Alden langsung kembali lagi kebawah menemui Kayla lalu mengecup punggung tangannya.

"Iya Mom, abis latihan" Jawabnya singkat.

"Ya sudah kamu mandi dulu abis itu kebawah lagi ya, Mommy udah siapin makan malem" Sambil mengelus bahu anaknya itu. Alden hanya menganggukan kepala lalu berjalan menuju kamar.

🥀🥀🥀

"Abelle..." Teriak Ava dari bawah.

"Abelle..." Panggilnya lagi karena tidak mendapat jawaban.

"Iya Ma kenapa?" Sahut Abelle yang kini sudah keluar dari kamarnya.

"Makan dulu sayang, Mama udah siapin" Ajak Ava.

"Iya Ma, Abelle mandi dulu sebentar" Katanya, memang Abelle masih menggunakan seragam dan belum mandi karena malas.

"Cepet ya Bel.." Perintah Ava.

"Iya Ma..." Jawab Abelle berteriak karena ia kini sudah berada dalam kamar.

Tak berapa lama kemudian Abelle keluar dari kamar dengan mengenakan piyama bermotif doraemon. Abelle pun menuruni tangga menuju ruang makan yang sudah ditempati oleh Ava dan Gavin, Papanya. yang kini tengah berbincang-bincang. Sekedar info Abelle adalah anak tunggal dikeluarganya.

"Malem Ma, Pa" Sapa Abelle yang kini sudah duduk didepan Ava.

"Malam juga sayang" Balas keduanya.

"Yuk, kita makan dulu, nanti keburu dingin makanannya" Ajak Ava pada Abelle dan Gavin yang diangguki keduanya.

Akhirnya keadaan hening hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bersentuhan. Setelah selesai makan akhirnya Gavin mulai membuka suara.

"Gimana sekolah kamu Bel?" Tanya Gavin pada Abelle.

"Sekolah Abelle masih bagus kok Pa engga ada yang rusak, bangunannya juga masih kokoh" Jawabnya tanpa dosa. Ava yang baru saja berdiri akan pergi ke dapur untuk membawa piring kotor pun melongo melihat jawaban anaknya itu. Sama halnya dengan Gavin yang langsung menoleh ke arah Abelle.

"Abelle" Kata Ava gemas.

"Maksud Papa tuh gimana sekolah kamu Bel, lancar apa gimana? Ada masalah? Pelajarannya susah apa gimana hari ini, gitu maksud Papa bukan masalah bangunan bukan Abelle" Jelasnya panjang lebar. Abelle yang mendengar penjelasan Papanya hanya menyengir tanpa dosa.

"Abelle tau Papa sayang, Abelle kan tadi cuma bercanda" Katanya cengengesan. Gavin hanya menghela nafas diikuti oleh Ava yang kini sudah duduk dikursi tadi.

"Jadi gimana?" Tanya Gavin lagi.

"Lancar kayak biasa kok Pa, pelajarannya juga Abelle bisa, Abelle kan pinter kayak Mama sama Papa" Ujarnya percaya diri. Ava hanya memutar bola matanya malas melihat anaknya yang percaya diri sekali itu.

"Terus gimana hubungan kamu sama Alden? Baik-baik aja kan?" Tanya Ava pada Abelle. Abelle langsung menoleh ke arah Ava ketika mendengar nama Alden disebut-sebut.

"Abelle sama Kak Alden baik-baik aja Ma, tadi juga pas istirahat kita makan bareng kayak biasanya" Bohongnya. Apa tadi makan bareng? Kayak biasanya? Mana pernah dia duduk bareng Alden dibangku yang sama. Terlepas dari sikap Alden padanya. Abelle masih berbaik hati dengan tidak mengatakan yang sebenarnya pada orang tuanya. Ia juga sangat menghargai Alden meskipun kenyataannya Alden tak pernah menghargai dirinya.

Ava menghela nafas lega. "Syukur deh kalo kayak gitu. Mama bersyukur kamu bisa sama Alden yang baik itu" Katanya pada Abelle. Abelle hanya tersenyum tipis sebagai jawaban.

Hening. Sampai akhirnya. "Ma, Pa Abelle ke kamar duluan yah, ada tugas sekolah yang belum Abelle kerjain" Katanya pada orang tuanya.

"Iya nak, sana ke kamar kerjain tugasnya" Kata Ava.

"Jangan tidur kemalaman ya Bel" Nasehat Gavin.

"Iya Ma, Pa. Good night" Ucapnya sambil berlalu menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

TBC
.
.
.
SeeYou

A B E L L E  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang