Budidayakan vote sebelum baca
.
.
.
-Happy Reading-Bell tanda istirahat berbunyi keseluruh penjuru sekolah. Para siswa berhamburan keluar dari kelas untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Ada pula yang lebih memilih ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku, atau ada juga yang lebih suka berdiam di taman sekolah yang memang sepi karena memang jarang ada orang yang berkunjung kesana. Disisi lain ada segerombolan most wanted yang datang memasuki area kantin untuk mengisi perut mereka, mereka adalah Alden dan para sahabatnya. Saat memasuki kantin seluruh pasang mata langsung menatap ke arahnya. Tapi itu semua sudah biasa, mereka memang selalu menjadi pusat perhatian. Alden dan para sahabatnya langsung menduduki meja kantin yang berada dipojok.
"Mau pesen apa? Biar sekalian gue pesenin" Tanya Zaky pada mereka.
"Hmm.. Apa ya, gue bingung nih" Gibran sambil mengetuk-ngetuk jarinya ke dagu memikirkan makanan apa yang akan ia makan hari ini.
"Ah Lo mah pake mikir segala, makan gorengan sepiring aja lo masuk, kalo gue pesen bakso sama es jeruk aja lah" sahut Rafa langsung tanpa pikir panjang seperti Gibran.
"Yaudah deh gue juga samain aja sama kayak punya si Rafa" Ujar Gibran tak ingin ambil pusing.
"Oke-oke.. kalo lo mau apa Al?" Tanya Zaky pada Alden karena dari tadi pria itu hanya diam tak bersuara melihat pembicaraan mereka.
"Samain" Hanya kata itu yang diucapkan oleh Alden, dan para sahabatnya pun sudah terbiasa dan tak masalah dengan sikap dingin Alden yang menurut mereka sudah mendarah daging itu.
"Oke, tunggu ya gue pesen dulu" Setelah itu Zaky pergi ke stan makanan sesuai pesanan sahabatnya tadi.
Di meja hanya tersisa Alden, Gibran dan Rafa. Alden yang sedari tadi diam dan fokus pada handphone nya sementara Rafa dan Gibran hanya melirik satu sama lain seolah mereka sedang memikirkan hal yang sama.
"Hmm.. Al lo engga jenguk Abelle di UKS?" Akhirnya Rafa membuka suara.
Alden yang sedang fokus pada handphone nya mendongak ketika ditanya oleh Rafa kemudian mengangkat sebelah alisnya. "Buat apa" Jawabnya santai. Beda dengan Rafa dan Gibran yang menganga tak percaya mendengar jawabannya.
"Buat apa? lo tanya buat apa Al?!! Yang bener aja sih" Geram Gibran.
"Terus gue harus gimana?"
"Ya lo jenguk lah, minimal tanya keadaannya sekarang gimana, lo kan tunangannya masa engga ada perhatiannya sama sekali, heran gue" Rafa sambil menatap Alden sinis.
"Ga perlu"
"Kesel gue lama-lama sama lo, lo tuh ya kurang bersyukur banget sih Al udah dapet tunangan cantik, baik, ramah, pinter, lemah lembut dan lo masih sia-siain aja kayak gini?!!" Sungut Rafa berapi-api.
"Tapi gue ga suka"
"Lo engga suka karena lo selalu nutup hati lo Alden, coba lo buka hati lo sedikit aja kasih ruang buat Abelle masuk kesana, atau setidaknya lo liat keberadaan dia, lo hargain setiap usaha dia, gue tau dia itu sebenernya pengen dapet perhatian dari lo Al" Nasehat Gibran. Karena ia pun sebenernya sudah geram pada Alden sedari dulu karena Alden telah menyia-nyiakan gadis sebaik dan secantik Abelle.
"Setidaknya jangan cuekin dia Al" Lanjut Gibran. Alden hanya diam tidak menjawab.
"Lagi pada ngomongin apa nih seru banget kayaknya" Ujar Zaky sambil membawa nampan berisi makanan mereka.
"Biasa" Sahut Rafa. Dan Zaky pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.
🥀🥀🥀
Masih duduk di brangkar UKS. Abelle yang masih larut dengan pikirannya, sedangkan Stella yang masih asik bermain handphone. Ketika mendengar bunyi Bell istrihat Stella langsung menghentikan kegiatannya.
"Bel.."
"Abelle!!.."
"Ah.. Iyaa?" Sahut Abelle cepat takut-takut sahabatnya itu akan mengomel lagi ketika melihat ia melamun.
"Ck ngelamun lagi ngelamun lagi, Cepet yuk kita ke kantin gue udah lapar nih" Sambil mengusap-usap perutnya yang rata itu. "Lona sama Naura juga udah otw ke kantin katanya" Lanjutnya. Abelle hanya menganggukan kepalanya dan langsung turun dari brangkar.
🥀🥀🥀
Ditengah perjalanan menuju kantin tak sedikit yang menyapa Abelle dan Stella.
"Siang Kak Abelle.."
"Abelle udah baikan?"
"Kak Abelle sakit apa?"
"Kok cuma berdua biasanya berempat"
"Kak Abelle cepet sembuh yaa.."
Abelle hanya tersenyum hangat membalas sapaan mereka. "Pagi juga.." Katanya sambil tersenyum lebar. Ya dia memang sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Karena kenyataannya sekarang batinnya sedang tak baik dan hatinya sedang menangis entah karena apa.
Sesampainya di kantin, Abelle dan Stella langsung menuju meja yang sudah berisikan Lona dan Naura.
"Lama banget kalian" Keluh Lona karena ia harus menahan lapar menunggu Abelle dan Stella yang sangat lama itu.
"Bel lo udah sehat?" Lanjutnya yang diangguki Abelle.
"Gue engga papa"
"Biasalah kita abis meet sama fans-fans kita dulu" Stella menjawab pertanyaan Lona tadi sambil mengibas-ngibaskan rambutnya ke belakang.
"Gaya lo fans.. Cacing diperut gue udah demo nih minta asupan gizi" Cibir Lona ketus.
"Hehe.. Ya maaf" Cengir Stella. Abelle yang melihat perdebatan sahabatnya hanya tersenyum tipis. Terkadang ia sangat merasa bersyukur karena mempunyai sahabat seperti mereka yang selalu ada untuknya.
"Sstt.. Udah jangan berantem, sekarang mau pesen apa biar gue pesenin sekalian" Lerai Naura yang dari tadi hanya diam menyimak.
"Wah tumben amat lo baik Ra.." Ujar Stella. Naura yang mendengar itu langsung mendelik tak terima.
"Enak aja lo bilang tumben, gue emang baik ya" Sungut Naura tidak terima.
"Eh iyaa.. Iyaa lo emang baik Ra, baik banget malah hehe.." Sahut Stella cepat takut Naura tidak mau memesan makanannya.
"Yaudah cepet mau pesen apa takut keburu bell masuk nih"
"Gue mau bakso sama jus alpukat aja deh" Kata Lona.
"Kalo gue mau soto sama jus naga ya"
"Kalo lo Bel, mau pesen apa?" Tanyanya pada Abelle.
"Hmm.. Samain aja ya kayak punya Stella" Jawab Abelle. "Oke tunggu ya gue pesen dulu" Dan setelah itu langsung meninggalkan mereka bertiga.
Sekitar 7 menitan Naura datang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman mereka berempat.
"Tumben cepet Ra?" Tanya Abelle ketika Naura baru saja duduk.
"Engga ngantri soalnya Bel" Abelle hanya menganggukan kepalanya mengerti.
"Wahh wangi banget nih soto, engga sabar buat dimakan" Dengan mata berbinar Stella menatap soto yang ada di depannya.
"Lebay lo ah kayak engga pernah makan soto aja, malu-maluin tau engga" Lona sambil menatap Stella sinis.
"Weh nyantuy dong, ngegas aja heran deh gue" Balasnya sambil geleng-geleng kepala.
"Udah-udah engga baik berantem deket makanan" Kata Abelle menasehati keduanya. Dan setelah itu tidak ada lagi yang membuka suara mereka fokus dengan makanan mereka masing-masing.
TBC
.
.
.
SeeYou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E L L E [ON GOING]
Teen FictionLilyana Queenzia Arabelle atau yang sering di sapa Abelle gadis cantik, imut, baik dan ramah, Abelle juga merupakan siswi berprestasi di sekolah nya. Ia disukai adik kelas, kakak kelas atau bahkan teman seangkatan nya karena kecantikan dan kebaikan...