Harap vote sebelum baca dan jangan lupa follow..
.
.
.
-Happy Reading-Ternyata untuk menuju bangku kosong itu Abelle dan yang lainnya harus melewati dulu meja yang ditempati oleh Alden dan para sahabatnya.
________________Saat sudah berada di depan meja Alden dan yang lain Abelle berhenti untuk sekedar menyapa.
"Hai Kakak-kakak..." Sapanya yang langsung disambut hangat oleh mereka.
"Hai juga Abelle..." Sapa Rafa genit.
"Hai Bel lama engga ketemu kita" Sapa balik Gibran.
"Hahah.. Baru ketemu kemaren kali Kak" Balasnya pada Gibran.
Alden? Dia hanya duduk disebelah Rafa dan hanya diam. Pandangannya hanya datar tidak senyum apalagi membalas sapaan Abelle tadi. Tapi dalam hatinya ia tak suka melihat Abelle tertawa dengan orang lain meskipun dengan sahabatnya, entah karena apa dia pun bingung. Cemburu? Cih mana mungkin, batinnya mengelak. Padahal selama ini dia tidak pernah melihat Abelle tertawa saat bersama atau karenanya. Tiba-tiba ia tersadar dari pikirannya saat mendengar ajakan Zaky.
"Bel duduk sini aja sama kita" Ajak Zaky pada Abelle dan sahabatnya yang hanya diam memperhatikan interaksi mereka.
"Eh.. Engga usah Kak makasih, Abelle sama yang lain udah nemu tempat duduk kok Kak tuh disana" Sambil menunjuk bangku kosong yang akan ditempati oleh mereka.
"Kalo gitu kita kesana dulu yaa dah" Sambil menarik tangan Stella yang kebetulan ada disampingnya dan diikuti oleh Naura dan Lona dari belakang.
"Makin cantik aja deh si Abelle, heran gue, kalo dia sama gue udah gue kurung tiap hari biar engga ada yang lirik-lirik" Gumam Rafa sekaligus menyindir Alden yang ada disebelahnya, karena ia yakin Alden dan yang lainnya juga pasti mendengar gumaman dia.
"Iya bener. Andai aja dia cewek gue" Sahut Gibran yang ternyata mendengar gumaman Rafa sambil berandai-andai.
"Boleh engga kalo Abelle buat gue aja Al?" Tanya Zaky pada Alden. Alden hanya mendengus mendengar itu.
"Bacot" Ujarnya singkat.
"Woah.. Lo cemburu Al?" Tanya Rafa menggoda.
"Ga sama sekali" Ujarnya yakin. Zaky, Gibran, Rafa langsung menatap satu sama lain setelah mendengar jawaban Alden itu.
"Alah masih aja ngelak dia" Ucap Gibran pelan yang disetujui oleh Zaky dan Rafa.
"Yaudah lah.. Mau pesen apa nih udah dari tadi kita disini engga pesen-pesen" Ujar Rafa. "Biar gue pesenin, mumpung lagi baik nih gue" Lanjutnya.
Setelah menyebutkan pesanan mereka. Akhirnya Rafa berdiri dari bangkunya lalu pergi ke stan makanan untuk membeli pesenan mereka.
🥀🥀🥀
Abelle dan yang lainnya baru saja duduk dibangku pilihan mereka tadi.
"Bel ngapa tadi lo pake berhenti segala sih. Pake acara nyapa lagi" Ucap Stella bersungut-sungut pada Abelle yang ada didepannya.
"Loh kenapa? Emangnya engga boleh?" Tanya Abelle santai.
"Ih bukannya gitu, cuma yaa.. yaa gitu lah lo engga liat tadi mukanya si Alden sepet bener. Males banget gue liat nya jadi pengen nonjok tau engga" Ujar Stella berapi-api.
"Sama..."
"Gue juga..."
Sahut Lona dan Naura bersamaan.
"Emang salah kalo gue nyapa? bagus kan itung-itung kita silaturahmi" Jawab Abelle.
"Ih bukan gitu Abelle, maksud gue tuh.. Ah au ah" Ucap Stella sambil cemberut.
"Iya gue ngerti kalian engga suka sama sikap Alden tadi, eh bukan cuma tadi doang sih. Gue pun sama sebenernya tapi ya mau gimana lagi kalian pun tau susah bikin dia berubah. Dan kalo kita engga sukanya sama dia bukan berarti kita harus ikut engga suka sama temennya kan karena belum tentu mereka berempat sifatnya sama" Nasehat Abelle panjang lebar.
"Iya juga sih" Ujar Lona yang membenarkan ucapan Abelle. Dan disetujui oleh Naura dan Stella.
"Kalo gitu mau pesen apa biar gue sama Stella pesenin" Tanya Naura.
"Ih kok sama gue juga.. Sendiri aja sana gue mager" Ucap Stella.
"Ye lo mah mager aja kerjaannya gerak dikit napa.. Maunya langsung enak aja" Kata Naura sambil mendelik.
Setelah mengucapkan pesenan mereka akhirnya Naura pergi ke stan makanan sambil menarik tangan Stella.
🥀🥀🥀
Bell sudah berbunyi sekitar dua puluh lima menit yang lalu. Namun belum ada tanda-tanda guru yang akan masuk ke kelas itu.
"Woii.. Woii.. Ada kabar gembira nih.. Katanya Bu Dina hari ini engga masuk anaknya sakit" Teriak ketua kelas mereka dengan nafas terengah-engah karena sudah berlarian dari kantor ke kelas. Anaknya sakit harusnya menjadi kabar buruk bukan? Namun apalah daya mereka yang memang malas belajar Fisika, jadi apapun alasannya kalau guru itu tidak masuk itu adalah sesuatu yang menggembirakan bukan? Kapan lagi bisa free class dadakan kata mereka.
"Huhuuu akhirnya kita bebas gaes"
"Akhirnya bebas belajar Fisika"
"Ah senengnya..."
"Gitu dong kali-kali engga masuk tuh guru biasanya rajin bener..."
"Kantin yok gaes.."
"Mabar woi mabar.."
Sahut mereka kegirangan mendengar kabar itu. Dan setelahnya apa yang terjadi? Kelas menjadi acak-acakan. Ada siswa yang pergi ke kantin, perpustakaan, ada juga yang masih di kelas tapi kini sedang asik menggosip, berselfie, mabar dipojokan. Berbeda dengan empat gadis yang anteng di bangku nya masing-masing.
"Bel btw ntar pulang lo jadi balik bareng sama si Alden" Tanya Naura. Kini mereka berempat sudah berhadapan tetapi masih duduk dibangku masing-masing.
"Gatau juga gue" Balas Abelle.
"Kok engga tau?" Tanya Lona heran.
"Ya lo mah gimana gue tau. Orang dia aja engga ngabarin gue lagi. Kalo tiba-tiba dia ntar pulang duluan gimana? Kalo dia lupa gimana? Kalo tadi cuma boongan gimana?" Cerocos Abelle.
"Lagian gue suka greget kalian tuh disekolah engga suka nyapa, engga saling nanya. Di rumah emang sama engga chattan juga Bel?" Tanya Stella pada Abelle.
"Engga suka.. Lagian dalam setaun juga keitung kita berapa kali chattan, gue juga engga yakin dia save nomor gue apa engga" Jawab Abelle sambil terkekeh miris.
"Entahlah gue juga bingung sebenarnya kita tuh apa?" Tanya Abelle pada temannya yang sekarang bingung harus menjawab apa. Karena tiba-tiba suasannya sudah berganti. Mata Abelle pun sudah berkaca-kaca kini.
"Udah Abelle sabar gue yakin dia bakal berubah" Sambil mengusap punggung Abelle, Stella sebenarnya ingin berbicara kalau seharusnya Abelle menyerah saja lalu memutuskan hubungannya dengan Alden, tapi karena tak tega melihat mata Abelle yang berkaca-kaca akhirnya Stella tak jadi berbicara seperti itu, karena ia tau yang Abelle butuhkan sekarang adalah dukungan dari sahabatnya.
"Tapi kapan?" Sahut Abelle pelan. "Gue cape.." Lanjutnya lagi hampir tidak terdengar.
TBC
.
.
.
SeeYou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E L L E [ON GOING]
Novela JuvenilLilyana Queenzia Arabelle atau yang sering di sapa Abelle gadis cantik, imut, baik dan ramah, Abelle juga merupakan siswi berprestasi di sekolah nya. Ia disukai adik kelas, kakak kelas atau bahkan teman seangkatan nya karena kecantikan dan kebaikan...