Awas typo!
.
.
.
Happy ReadingAbelle berjalan dengan gontai saat mendengar Bell rumahnya berbunyi, Jam menunjukkan pukul 20.23. Ia sedikit takut untuk membuka pintu rumah mengingat sekarang ia sendiri di rumah, ah lebih tepatnya berdua bersama Bi Minah tetapi pembantunya itu sepertinya sudah tidur.
Orang tuanya sedang keluar sejak tadi sore berkunjung ke rumah Nenek Abelle dan katanya akan menginap, tadinya ia akan ikut tapi diurungkan karena besok ia masih harus sekolah.
Abelle mengintip sebentar memastikan tamu yang akan ia bukakan seseorang yang ia kenal. Ia melihat ada Alden berdiri disana dengan mengenakan jaket hitamnya dengan tangan yang menenteng sebuah bungkusan.
Merapikan rambut dengan tangan, setelah dirasa rapi, ia membukakan pintu untuk Alden.
"Hai" Sapa Alden setelah Abelle membukakan pintu.
"Kak, tumben malem-malem kesini?" Tanya Abelle heran.
"Katanya Mama, Papa kamu lagi keluar kan?" Tanya Alden balik.
"Iya, kok tau?"
"Tadi dikasih tau Mama, nih" Menyerahkan bungkusan yang ia bawa.
"Apa ini?" Tanya Abelle menerima bungkusan itu.
"Martabak"
Abelle tersenyum senang. "Kok Kakak tau sih Abelle lagi pengen ini? Eh ayo masuk Kak" Ajaknya.
"Tadi Mama telpon, katanya kamu dirumah sendirian terus kamu katanya lagi pengen martabak tapi Papa, Mama kamu engga bisa pulang sekarang" Jelas Alden kemudian duduk di sopa ruang tamu.
"Wah, makasih ya Kak" Ujar Abelle senang.
"Iya sama-sama"
"Aku ambil minum bentar" Ijinnya kemudian ke dapur sambil membawa martabak manis dengan berbagai macam topping itu, menyiapkannya ke sebuah piring dan membuat minum untuk dirinya dan juga Alden.
"Diminum dulu Kak"
"Iya, makasih"
"Uh enak banget martabaknya" Ini potongan martabak ke 3 yang masuk ke dalam mulutnya.
"Jangan banyak makan manis malem-malem ntar gigi kamu sakit" Peringat Alden perhatian sembari mengusap noda di sudut bibir Abelle. Aksinya itu berhasil membuat Abelle menahan nafas.
"Nafas kali Bel" Goda Alden geli melihat Abelle dengan rona merah di pipinya.
Abelle memukul lengan Alden pelan. "Ih..." Kesalnya saat Alden menggodanya.
"Lucu banget sih" Mencubit pipi Abelle gemas.
"Sakit tau" Mengusap bekas cubitan Alden.
"Kak"
"Hm?"
"Kak Al mau lanjut kemana kuliahnya?" Tanya Abelle seraya mengunyah.
"Yang deket aja gimana? Ntar kalo jauh-jauh takutnya kamu kangen" Pedenya membuat Abelle menghentikan aktivitas mengunyahnya menganga tak percaya. Hey sejak kapan Alden menjadi narsis begini?
"Kunyah Bel" Ujar Alden membuat Abelle menutup kembali mulutnya.
"Ini Kakak?" Tanya Abelle membuat Alden memasang raut heran.
"Hah? Maksudnya?"
"Ini beneran Kak Al? Kok jadi narsis gini? Oh atau jangan-jangan tadi pas kesini Kakak kerasukan jin tomang lagi" Dan langsung dihadiagi toyoran di kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E L L E [ON GOING]
Fiksi RemajaLilyana Queenzia Arabelle atau yang sering di sapa Abelle gadis cantik, imut, baik dan ramah, Abelle juga merupakan siswi berprestasi di sekolah nya. Ia disukai adik kelas, kakak kelas atau bahkan teman seangkatan nya karena kecantikan dan kebaikan...