Harap vote sebelum membaca jangan lupa follow
.
.
.
-Happy Reading-Seorang gadis terbangun dari tidurnya, matanya perlahan menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke ruang UKS tersebut. Dapat dilihat disisinya ada Stella sahabatnya yang langsung berdiri ketika melihat Abelle sudah terbangun.
"Gimana Bel? udah mendingan? Mana yang sakit mana? Kepalanya masih pusing? Tangan? Kaki? Mana yang sakit bilang sama gue!" Beruntun pertanyaan Stella tanyakan pada Abelle yang baru saja bangun dari pingsannya.
Abelle yang baru saja bangun kemudian mendapat pertanyaan beruntun dari sahabatnya itu hanya memutar bola matanya malas.
"Satu-satu kenapa tanya nya, gue baru aja bangun kalo lo lupa, tambah pusing nih kepala denger lo yang nyerocos engga jelas kayak gitu" Jawab Abelle pelan karena ia masih lemas sehabis pingsan.
"Hehe... Yaa maaf, abis gue seneng banget liat lo udah bangun, Bel" Jawab Stella sambil cengengesan sadar akan pertanyaan yang membuat Abelle tambah pusing.
"Heh, lo pikir gue engga bakal bangun lagi apa hah?! Lo kira gue udah mati?!!" Sungut Abelle ketus karena merasa tidak terima dengan ucapan Stella tadi.
Stella yang melihat itu langsung terkesiap sambil geleng-geleng kepala.
"Eh.. Engga gitu maksud gue Bel, bukan gitu bukan sumpah dah" jawab nya dengan satu tarikan nafas.
Salah mulu dah perasaan gue, batin Stella menjerit.
"Mau minum" Abelle tiba-tiba bersuara ditengah keheningan yang menyelimuti keduanya.
"Aduh sampe lupa kan gue ngasih lo minum, nih minum yang banyak" Sambil mengambil gelas berisi air hangat yang sudah disediakan petugas PMR tadi diatas nakas.
"Makasih..." Mengembalikan gelas ke Stella karena ia masih terlalu lemas bahkan untuk duduk.
"La, lo bolos ya?" tanya Abelle pada Stella setelah melihat jam dinding didepannya yang menunjukkan pukul 09:35 yang berarti sekarang adalah waktunya belajar.
"Ya kan gue jagain lo disini Bel, baik kan gue" Jawab Stella santai sambil duduk di sopa yang tak jauh dari brangkar Abelle.
"Cih, alesan.." Cibir Abelle.
"Ah lo mah suka gitu, bener kan gue jagain lo nih, ya emang bonusnya bisa bebas dari mata pelajaran" Sambil cengengesan.
Abelle diam tidak menyahut lagi omongan dari Stella, pikirannya terbang entah kemana. Ia berpikir, apakah saat ia dibawa ke UKS Alden menemuinya? apakah Alden kesini dan balik lagi karena ia tak juga bangun sedangkan Alden harus belajar? apakah Alden khawatir dengan kondisinya? Abelle hanya tersenyum kecut saat memikirkan itu semua. Apa tadi khawatir katanya? Mimpi saja dia.
Stella yang sedang bermain handphone disopa mendongak merasa tak ada lagi sahutan dari Abelle. Dilihatnya Abelle sedang melamun, entah memikirkan apa ia tak tau.
"Bel.." Tak ada sahutan.
"Bel, woy.." Masih tak ada sahutan.
"Abelle...!!" Panggilnya lebih keras lagi.
Abelle yang sedang asik dengan pikirannya tiba-tiba tersentak ketika mendengar teriakan seseorang memanggil namanya.
"Ah iya, kenapa La" sahutnya setengah linglung.
"Lo kenapa sih Bel? Ada masalah? Cerita sama gue jangan kebiasaan dipendem sendiri"
"Engga kok... Gue engga ada masalah" Elak Abelle, Abelle hanya tidak mau Stella tahu bahwa ia sedang memikirkan Alden, bisa-bisa setelah ini dia diceramahi oleh para sahabatnya karena tahu ia memikirkan lelaki yang dibenci mereka itu.
"Lah masa? Terus kenapa gue liatin dari tadi lo ngelamun terus?" Stella hanya ingin sahabatnya itu jujur padanya. Karena yang dia tahu Abelle sangat tertutup dengan masalahnya, Abelle lebih baik menyimpan dan memendam masalahnya sendiri daripada harus menceritakan pada sahabatnya Abelle hanya takut akan terjadi keributan setelah dia menceritakan masalahnya, apalagi ini mengenai tunangannya, Alden.
"Bener kok La, gue engga ada masalah apapun sumpah..."
"Oh.. Gue tau lo pasti lagi mikir si Alden kesini atau engga kan ya.." Tebaknya tepat sasaran.
"Tuh kan gue bener... Abelle lo tuh ya udah dicuekin, disakitin, engga dihargain masih aja mikirin manusia kayak dia..." Stella yang merasa bahwa tadi tebakannya benar karena melihat Abelle yang hanya diam tidak menjawab.
"La jangan ngomong kayak gitu, mau gimanapun Alden tetep tunangan gue La"
"Ya ampun Arabelle... Gemes deh gue sama lo, lo tuh batu banget emang kalo diomongin"
"Yaa.. Emang bener dia tunangan gue La.."
"Tiningin kitinyi" Cibirnya sambil menurunkan bibirnya. "Bela aja bela dah terus manusia kayak gitu..." Lanjutnya sambil menatap Abelle sinis.
"Ih ya kan emang be--"
"Sstt.. Sstt udah udah males gue ngomongin orang itu" Memotong ucapan Abelle karena Stella sudah malas beradu mulut dengan Abelle hanya karena orang yang tidak berguna diperbedatkan menurutnya.
Abelle yang melihat itu langsung bungkam, tapi iya memang masih penasaran akan sesuatu yang mengganggu pikirannya daritadi.
"Ehmmm... La, jadi bener Alden engga kesini sama sekali?" Tanya nya dengan pelan takut-takut akan ada keributan lagi setelahnya.
"Jadi lo berharap dia datang kesini? terus nanyain keadaan lo gimana gitu?!.." Ujarnya sambil menatap Abelle tak percaya, Mengapa Abelle selalu mengharapkan sesuatu yang sangat mustahil menurutnya. "Mimpi aja lo Bel" lanjutnya pelan karena takut menyinggung perasaan Abelle.
"Jadi bener dia engga datang sama sekali?" Tanya nya sekali lagi, hanya ingin memastikan.
"Ck.. Engga Abelle sayang, orang daritadi gue disini aja jaga lo, engga ada yang masuk kesini kecuali petugas PMR doang"
Mendengar itu Abelle hanya terkekeh miris. Meratapi nasib percintaannya yang seperti ini. Semua sahabatnya sudah memberi nasihat bahkan peringatan padanya, kata mereka untuk apa Abelle mempertahankan seseorang seperti Alden yang secara tidak langsung selalu membuat sakit hati Abelle. Abelle memang sudah terikat dengan Alden. Mereka sudah bertunangan. Sekali lagi tunangan. Tapi semua itu sangat berbeda dengan kenyataannya, karena kenyataannya mereka seperti seseorang yang tidak mengenal satu sama lain. Sakit rasanya. Ia sudah berusaha menarik perhatian Alden padanya. Tapi semua usahanya tidak pernah ada harganya dimata Alden.
TBC
.
.
.
SeeYouSatu vote kalian sangat berharga..
Jadi, jangan lupa tinggalin jejak yaa...❤
KAMU SEDANG MEMBACA
A B E L L E [ON GOING]
Novela JuvenilLilyana Queenzia Arabelle atau yang sering di sapa Abelle gadis cantik, imut, baik dan ramah, Abelle juga merupakan siswi berprestasi di sekolah nya. Ia disukai adik kelas, kakak kelas atau bahkan teman seangkatan nya karena kecantikan dan kebaikan...