Alex mengejar Biy yang sudah berlari keluar. Melihat Biy menangis di pinggir jalan dengan sendirian, sontak Alex menghampiri berjalan perlahan dan memeluknya dengan lembut.
Biy terus saja menangis. ia juga merasa lega sudah mengatakan semua yang selama ini ia pendam. Namun ia juga menyesal telah membentak kedua orangtuanya.
Setelah tangisannya reda, Alex mengusap air mata Biy dengan lembut.
"Aku sangat bangga bahwa kamu sudah bisa mengatakan apapun yang telah lama kamu pendam. Itu akan membuat hatimu sedikit lega kan?" Ujar Alex bangga.Namun Biy merasa bersalah dengan ucapannya tadi, dan ia juga takut jika keluarganya benar-benar tidak mengijinkan nya untuk pergi.
Alex menyemangati Biy dengan untuk terus positive tinking, "well, lebih baik kamu tenangin hati kamu dulu. Setelah itu kamu minta maaf dan berbicara perlahan-lahan dengan Ayah ibu kamu lagi. Pasti mereka akan mengerti setelah mendengarkan perkataan kamu yang tadi! Mereka pasti akan menyadari apa yang kamu ingin kan!" Ujarnya.
Biy juga mendengarnya mengangguk mengerti dan merasa lega juga, bahwa ketika ia sedang terpuruk seperti ini Alex ada di sampingnya. Itu membuatnya sangat bersyukur bisa bertemu dengannya.
Alex terus saja mengusap punggungnya dengan lembut.
"Oya aku pikir aku sudah melihat mu dua kali menangis seperti ini. Pertama waktu di taman kota, dan sekarang di pinggir jalan. Dan juga dua kali kamu mempermalukan aku, tahu tidak?"ejeknya untuk menghibur Biy.
Biy yang saat itu masih sesenggukan menangis, malah tertawa dengan ocehannya itu,
"Apa maksudmu, aku mempermalukan mu?aku tidak merasa tuh!"Alex mendengarnya pura-pura kesal,"apa kamu bilang? Hello... Kamu tidak sadar menangis di depan umum dan seakan-akan aku sudah menyakitimu sampai membuat semua orang melihatku dengan tatapan menakutkan, hah!"omelnya.
Biy hanya tertawa mendengarnya sambil mengusap air matanya itu.
Alex melihatnya tertawa juga, merasa lega bahwa Biy bisa tersenyum kembali.
"Makasih ya, di saat aku seperti ini kamu dan Max datang. itu membuat hidupku saaangat bahagia dan bersyukur bisa bertemu dengan kalian." Ucap Biy tiba-tiba
Alex mendengarnya tersenyum senang, ia juga bersyukur bisa di pertemukan dengan Biy dan sampai saat ini ia juga menjadi lebih bahagia.
Ia pun menyadari bahwa dengan adanya mereka bertemu. Hidupnya menjadi berwarna dan ia juga merasa bahwa dia tidak akan sendiri lagi.Dan jika ia berpisah dengan Biy, bagaimana ia bisa hidup seperti sekarang ini. Itu berfikir membuatnya menjadi takut.
" Well, berhubung sekarang sudah malam lebih baik kita kembali ke rumah susun, oke?" Ujarnya sambil mengusap kepala Biy lembut.
Biy mengangguk mengiyakan.
Mereka pun pergi dari tempat itu dan berjalan dengan berpegangan tangan.
Namun begitu Biy menyadari bahwa sedari tadi mereka terus berpegangan tangan, sontak Biy langsung melepaskan nya. Dan mengatakan kita itu bukan sepasang kekasih ngapain juga kita pegangan tangan, ya kali anak TK. Ujarnya.Walaupun begitu, Alex dengan sengaja memegang tangan Biy semakin erat.
Biy yang menerimanya hanya melotot kesal.
Sedangkan alex hanya tersenyum mengejek dan menariknya untuk pergi mencari makan.Dan sesampai di tempat makan Alex memesan makanan favorit Biy yaitu "pecel lele" dengan 2 porsi untuk Biy.
Namun yang menerima pesanan itu hanya melongo melihatnya.
"I..ini untuk aku?"tanya Biy melirik ke arah Alex.
Alex mengangguk sambil mengaduk makanan yang ia pesan juga untuk nya yaitu nasi goreng kambing.
"Well, tadi kan udah ngeluarin air mata kamu banyak. Nah kan energinya jadi terkuras tuh? Jadi... Khusus malam ini aku akan mentraktir kamu sepuasnya. Biar energi kamu kembali lagi. Oke?"Biy mendengarnya merasa sangat senang sambil melirik makanan dan sesekali melirik Alex juga. Dia tidak menyangka bahwa Alex benar-benar sangat perhatian kepadanya.
"Ya ampun, kamu perhatian banget sih sama akuuu. aku jadi terhura! Aku sih berharapnya setiap hari kamu gitu terus Al, hehe"celetuknya dengan senyum imutnya.
Alex hanya tertawa dan menggelengkan kepala tak percaya.
"Cepetan makan, nanti keburu dingin. kamu bilang kalo makanan dingin itu ngga enak kan?"ujar nya.Biy mengangguk patuh, dan mulai memakannya.
"Oya abis ini aku ingin ice cream ya? Tapi kamu yang bayar oke"ucapnya manis.Alex mengangguk tanda setuju.
"Oh astaga di kasih gratis malah ngelunjak ni anak",ujarnya tak percaya.Walaupun begitu Biy hanya menjawab dengan senyuman manjanya.
Ia begitu sangat senang sekali. Dan Alex melihatnya juga senang bahwa akhirnya Biy bisa tertawa kembali.****
Ke esokan harinya Biy sedang mengerjakan pekerjaannya yang saat itu sudah di tunda lama.
Terdengar suara ketukan dari luar pintu, Biy mengetahui bahwa itu pasti Alex yang tadi mengatakan bahwa dia akan ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Karna saat pagi tadi dia merengek ingin di buatkan makanan oleh Biy.Namun saat itu Biy sedang sibuk dengan kerjaannya dan Biy menyuruhnya untuk membeli bahan makannanya dulu, lalu Biy akan memasak untuk nya nanti. Setelah pekerjaannya selesai dan Alex menyetujuinya.
Sambil menjinjing kantong plastik berisi bahan makanan ia berjalan ke dapur dan menyimpan kantong belanjaannya itu.
"Biy aku sudah membeli nya, sekarang waktunya kamu memasak",ujarnya tidak sabaran.Biy tidak menjawab masih fokus dengan pekerjaannya.
Alex menyadari itu langsung menghampirinya dan melihat layar laptop Biy, sambil menyodongkan wajahnya dekat dengan wajah Biy dan berkata, "kamu belum selesai?" Tanya nya yang membuat Biy terlonjat kaget.
"Ya..astaga Alex!!!",teriaknya kaget.
Alex hanya tersenyum jail.
Biy menatapnya kesal, "kamu ini! Selalu seperti itu, aku bilang kan tunggu, ini sebentar lagi aku akan mengupload ceritanya jadi tunggu sebentar!lebih baik kamu menyibukkan diri sendiri dulu terserah kamu mau ngapain. Yang jelas jangan menggangguku!mengerti!"
Alex mendengarnya cemberut kesal, karna saat itu ia benar-benar sangat lapar. Namun ia pun akhirnya menuruti perkataannya dan berbaring di tempat tidur Biy sambil membuka aplikasi Aknayib.
Begitu membuka aplikasi nya ia pun membaca episode dimana waktu cerita itu sudah di baca oleh Max.
Sontak Alex merasakan kekesalannya kembali dengan memegang erat handphonenya ia pun membacanya.'Ketika kau mencintai seseorang, melihat orang yang kau cintai terluka sama saja dengan menyakiti dirimu sendiri.
Ketika kau menyakiti orang yang kau cintai, saat itu kau sedang mencoba membunuh dirimu sendiri.'Kembali membaca percakapan tentang tokoh utama yang berkata untuk dirisendiri. Dan membuatnya merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh utama itu.
"Terlalu banyak berpikir hanya akan membuatmu lebih takut lagi. Dan perasaan negatif akan menjatuhkanmu lebih dalam lagi",ucapnya.
"Tidak semua orang paham isi kepalamu semau meledak apa? Badanmu seremuk apa?matamu secapek apa?hanya kau terus memendamnya!"Biy yang saat itu masih juga sibuk dengan kerjaannya terus saja fokus. Dan ketika selesai mengupload ia merasa lega dan meregangkan tubuh dengan berdiri.
Namun tiba-tiba ia di kagetkan dengan suara isakan tangisan dari arah belakang punggungnya.
Yang saat itu alex berusaha untuk menahannya.Dan membuat Biy sangat khawatir lalu segera menghampiri dan memeluknya tanpa mengatakan apapun.
Seketika Alex terus menangis tanpa henti.
Biy hanya terus menenangkannya agar ia merasa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)
De TodoBerawal dari seorang wanita yang berusia 25 tahun memaksanya untuk pergi dari rumah dengan alasan, bahwa keluarga nya sangat menekannya untuk segera menikah. Namun Biy hanya sibuk dengan menulis cerita di hpnya. Dengan begitu, ia beralasan bahwa dia...