Bab 15 Perhatian part 2

4 1 0
                                    

***
"Al, aku ingin minta tolong padamu",ucap Biy tiba-tiba.

Alex yang saat itu masih melahap makanan yang di buat oleh Ibu Biy, hanya menjawab dengan anggukan. Dan tidak mengatakan apa yang bisa ia bantu untuknya.

Maka dari itu Biy mengerti bahwa Alex menyetujuinya. Namun ia bertanya kembali.
"Kamu beneran mau bantu?"tanyanya kembali.

Alex mengangguk dengan mengangkat kedua halis matanya.
"Iya aku bantu, apa sih yang ngga buat istriku ini",godanya.

Biy menepis kesal,
"Ish aku serius, jangan bercanda deh!"ujarnya.

"Loh aku juga serius 200% malah",jawabnya lagi.
Namun ia melihat tatapan wajah Biy yang menakutkan. Dan menyadari bahwa Biy mulai kesal dengan tingkahnya.
"Oke,oke aku serius sekarang. Kamu mau aku bantu apa?"tanya nya lagi.

"Ikut dengan ku ke acara pernikahan saudara ku!"ucapnya.

Alex mengangguk setuju tanpa berpikir panjang dahulu,"oke!"

Biy tak percaya, dan bertanya kembali untuk memastikan.
"Kamu beneran setuju? Kamu tau kan maksud kita datang ke acara pernikahan berdua sebagai apa?"

"Emm.aku tau, jadi Sepasang kekasih kan? seperti waktu aku bantu kamu dulu untuk bertemu dengan temanmu di acara pernikahan juga",angguknya.

Biy mendengarnya merasa senang dan lega. Bahwa Alex tidak menolaknya. Sontak ia memeluknya dengan erat dan bahagia bisa bertemu dengan teman yang sangat perhatian ini.
Alex hanya tertawa melihat tingkah Biy yang menggemaskan itu.

"Hey, bukannya kamu bilang tidak ingin memeluk orang yang belum mandi?",ejeknya tiba-tiba.

Biy langsung menyadari, segera melepaskan pelukannya dan mendorong Alex spontan.
"Oh ya ampun, pantas saja aku mencium bau tak sedap. Huh!",ujarnya sambil menutup hidungnya.

Alex menatap dengan ejekan,"hey! Aku tidak memelukmu. Kamu sendiri yang memulainya."

Biy mendengus kesal.

Alex hanya tertawa kembali melihatnya, sambil beranjak berdiri
"Baiklah, aku akan mandi dulu. setelah itu kita pergi ke mall", ucapnya.

"Ngapain ke mall?"tanya Biy tak paham.

"Ya buat apa lagi, shoping dong kita kan harus punya pakaian couple! Kan, kita itu.. pasangan..."tekannya sambil menggoda Biy.

Biy memukulnya dengan gemas, "dih, alay deh udah pergi mandi! Pacarku kan harus wangi, ya kan!"godanya tak mau kalah.

Alex mendengarnya tertawa ngakak dan geleng-geleng kepala tak menyangka dia akan di balas dengan gombalannya lagi.
Biy tersipu malu dan mendorongnya ke luar dari rumahnya.

*
Di mall Biy sedang memilih pakaian couple untuk dirinya dan juga Alex.
Ketika sedang memilih pakaian, tanpa sengaja Biy bertemu dengan teman sekolahnya yang saat itu juga sedang berada di sana bersama keluarga kecil.

"Hey, Biy ya ampun ini kamu Biy kan?"tanya tak percaya.

Sebelum itu Biy tidak menyadari dan hanya bingung dengan orang yang tiba-tiba menyapanya. Namun ia langsung menyadari dan berteriak senang.
Alex yang saat itu sedang menerima telepon di belakangnya sontak melirik ke arah Biy.

"Ya ampun, Elsa!!! Apa kabar?" Ucap Biy setelah memeluk nya dengan riang.

"Alhamdulillah baik ko, ya ampun udah lama banget kita ngga ketemu. Kamu beda banget sih Biy sekarang",ucap Elsa tak menyangka.

Biy tersipu malu,"akh kamu ini, sama aja ko kayak dulu. Eh gimana kamu masih sering kumpul dengan teman-teman?"tanya Biy penasaran.

Para wanita itu walaupun mereka terlihat pendiam, namun jika saling bertemu akan menjadi orang yang akan dihindari oleh para lelaki.
Karena menurut mereka jika wanita berkumpul itu benar-benar terasa dunia milik mereka dan tak mengenal waktu.

Alex yang selesai menerima telepon menghampiri para wanita itu. Biy menyadari langsung mengenalkan Alex kepada temannya dan juga suaminya.

"Oh, ya ampun aku sampai lupa ngenalin kalian. Kenalkan ini Alex, Alex ini teman baik ku Elsa dan ini suaminya, lalu sama si mungil ini anaknya."ucap Biy memperkenalkan mereka.

Mereka pun berjabatan tangan tersenyum saling sapa.

"Eh, Biy! Itu cowok kamu? Jadi kapan kamu akan menikah?"bisiknya menggoda Biy.

Biy hanya memukul pundak Elsa pelan karena malu.
"Aish kamu ini, ini hanya teman ku ko hehe. Doakan saja secepatnya"ujarnya.

"Aduh kamu ini, ya kapan? Anakku udah mau 2 tahun loh! Masa kamu belum mau menyusul."ejeknya sambil menyenggol badan Biy.

Biy hanya menjawab dengan senyuman. Alex melihatnya hanya menahan tawa dengan tingkah Biy yang saat itu tidak bisa menjawab dari pertanyaan temannya itu.
Biy menyadari nya dan sangat ingin memukul Alex.

Namun setelah itu, anak Elsa tiba-tiba saja menangis. Mungkin karena bosan menunggu. Dan ada baiknya dia menangis, itu akan memudahkan bagi Biy untuk segera pergi dari temannya itu.
Elsa pun segera pamit setelah berpelukan kembali dengan Biy.

Setelah mereka pergi, sontak Biy melirik Alex dengan tatapan kesal yang saat itu melepaskan tawanya yang tertahan tadi. Alex menyadari langsung melengos pergi dan berpura-pura mencari baju untuk mereka.

Biy melihatnya mendengus kesal dan memukul Alex gemas.
"Aduduh Biy ampun, aku ngga akan tertawa lagi deh, sumpah!"ujarnya berjanji sambil menahan tawanya.

Biy hanya melirik kesal dan pergi mengambil pakaian yang tadi ia pilih untuk membayarnya ke kasir. Namun ia kembali lagi ke Alex dengan menyodorkan telapak tangannya ke arah Alex.
Alex menggodanya kembali, dengan mengangkat kedua halis matanya yang pura-pura tak mengerti apa maksudnya.

"Uang. Kamu kan yang janji mau belikan baju couple ini",pintanya tanpa dosa.

"Ow, istriku ternyata menyadarinya..."godanya terkejut pura-pura.

Biy menatap dengan tatapan garang.
Namun Alex langsung menggandengnya dan membawanya ke tempat kasir sambil tertawa.

Setelah selesai membeli pakaian mereka mampir ke tempat makanan. Ketika sedang menunggu makanan, Alex bertanya tentang kapan kita akan pergi ke acara pernikahan saudaranya itu.
Biy mengatakan lusa.

"Oya bagaimana tentang kita berangkat ke Thailand, kapan kita akan berangkat? aku sangat tidak sabar ingin bertemu dengan kak Max", tanya Biy dengan gembira.

Lain beda dengan ekspresi Alex yang tiba-tiba saja terdiam ketika mendengar nama Max. Biy melihatnya menjadi aneh dan manyadarakannya yang tiba-tiba terdiam saat itu.

"Ada apa?ko malah diam begitu sih?"tanya Biy khawatir.
"Al?" panggil Biy kembali.

Sontak Alex tersadar,"akh iya, ada apa?"tanyanya balik.

Biy menghela nafas kesal,"Kenapa ada apa?kamu kenapa sih? Aku kan tanya kapan kita akan berangkat ke Thailand?"

Alex langsung mengeles,"ohh tidak ada kok! Ah itu mungkin Minggu ini, aku masih menunggu terima surat pengunduran diriku dulu".

Biy langsung mengangguk mengerti.
Melihat sikap Biy yang mudah mengerti itu, Alex merasa lega.

Tidak lama kemudian makanan yang mereka pesan telah datang.

########################
Happy Reading!
Tolong bantu juga vote and follow akun biydawiy nyaaa..
.
Terimakasih!
😘

The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang