Bab 19 Semua pasti akan merasakan kerinduan!

9 0 0
                                    

Setelah Alex merasa tenang, Biy pun melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Alex dengan lembut.
Alex merasa malu bahwa dia menangis begitu saja di hadapan Biy.

Biy memberinya minuman hangat agar lebih rileks.
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

Alex mengangguk tanda baik-baik saja.

"Apakah terjadi sesuatu?"tanya Biy lagi.

Alex menggeleng dan tersenyum,"tidak kok, aku baik-baik saja. Aku hanya terbawa emosi saja setelah membaca ceritamu. Dan kamu itu benar-benar is The best deh. Astaga. Sampai aku terbawa suasana gini". Ucapnya sambil di ikuti dengan gelak tawanya.

Biy menatapnya curiga dan tidak percaya apa yang di ucapkan Alex. Namun ia menerimanya tanpa rasa curiga.
"Ohoo, lebay deh. Tapi... Makasih juga atas pujiannya Bambang ku!tapi kamu baca episode mana? Perasaan episode sekarang lagi happy-happy nya deh!"

"Aku... Setelah Max pergi aku belum pernah baca cerita mu lagi.. karna saat itu aku langsung benar-benar sangat sibuk, jadi... Aku baru baca sekarang",ucapnya hati-hati takut Biy marah.

"Woahh... Pantas saja aku tidak pernah melihatmu nongol di web ku. Oho saking sibuknya untuk cepat-cepat bisa bertemu dengan istrimu ya!huh!" Ejeknya.

"Tapi episode yang mana ya?ada episode yang benar-benar pembaca merasakan apa yang di rasakan oleh cerita itu. Dan malah banyak yang komentar sedih. Tapi yang mana ya??"ucapnya lagi penasaran.

"Haihh kamu ini, kamu yang bikin masa kamu nanya ke aku sih! Lebih baik kamu segera masak, gara-gara baca ini aku sekarang benar-benar merasakan kelaparan seakan aku akan sekarat! ukh!!",ucapnya pura-pura merintih kesakitan perutnya.

Biy menatapnya kesal namun ia mengikuti apa yang Alex bilang, ia juga merasa sangat lapar setelah menyelesaikan pekerjaan.
"Tsk, oke aku masak!" Ujarnya menggurutu kesal.

Namun Alex hanya tertawa mendengarnya.

***
Malamnya Biy membuka laptop dan memeriksa tentang perkembangan hasil cerita yang ia publikasikan itu.
Tapi ketika sedang meriksa ia pun berpikir kembali tentang Alex yang tiba-tiba saja menangis seperti itu setelah dia membaca di web aknayib.

Lalu ia pun mencari episode yang 5 bulan lalu ia update.
Dan memang benar setelah di lihat, itu adalah episode yang membuat para pembaca terbawa emosi.

Namun Biy merasakan ke anehan dengan sikap Alex tadi. Dia merasa bahwa Alex itu terlalu berlebihan. Bukankah mereka tidak bertengkar? Dan mengapa Alex menjadi seperti itu? Seakan dia juga merasakannya. Apakah terjadi sesuatu dengan hubungan mereka?

Biy hanya mengangkat pundaknya tak mengerti dan frustasi dengan pikirannya itu.
Yang membuatnya semakin penasaran juga khawatir dengan mereka.
"Huftt, kenapa sih mereka tidak mau cerita saja! Kan aku jadi tidak kepikiran seperti ini!"ujarnya frustasi.

Setelah selesai memeriksa Biy menutup laptopnya dan beranjak pergi tidur. Namun setelah berbaring di tempat tidur ia masih saja memikirkan keadaan Alex.
Biy pun mengirimkan pesan.

Alex?
Apa kamu sudah tidur?
Apa kamu baik-baik saja?
Hey...
Aku mengkhawatirkan mu!
Hello...
Bambang!
Bales dong!
Ishh!!

Biy merasa kesal pesannya tidak di balas. Tapi dia berharap Alex memang benar-benar sudah tidur.

Ketika Biy sudah terlelap tidur.

*Haciw

Terdengar suara pesan masuk dari handphone nya.

****
Paginya Biy memeriksa handphone yang tadi terlihat ada pesan masuk dari HP nya dan berharap itu dari Alex.
Namun ternyata pesan itu dari Kak Naya yang masuk dan mengatakan bahwa Ibu ingin berbicara dengannya.

Tetapi Biy hanya membacanya dan belum membalasnya.
Karna saat itu ia masih khawatir tentang Alex dan malah beranjak pergi mencari Alex ke kamarnya.
Sambil mengetuk pintu berulang-ulang dengan tergesa-gesa.

"Al! Alex!...apa kamu di dalam? Ini aku Biy! Apa terjadi sesuatu? Buka pintunya!" Teriak Biy khawatir.

Dan beberapa menit kemudian pintu itu terbuka dan muncullah wajah Alex yang masih mengantuk dengan kacamatanya.

Biy sontak memegang wajah Alex, matanya terlihat agak bengkak.
"Ka..kamu tidak apa-apa?Kamu kenapa? Matamu kenapa bengkak?terus kenapa kamu pakai kacamata? Cerita padaku! Apakah terjadi sesuatu denganmu?kenapa kamu tidak membalas pesan ku? Dan juga..."ujarnya tanpa henti sampai di hentikan oleh Alex dengan mengunci mulutnya itu.

"Shuuttt, astaga kamu ini!kebiasaan deh tanyakan satu-satu, jangan sekaligus seperti itu! Aku tidak apa-apa, mataku bengkak karna semalaman aku membaca webnovel kamu, dan aku tidak memakai masker wajah mangkanya wajahku bengkak dan aku jadi memakai kacamata! Aku tidak membalas mu karna aku sudah tidur, paham!"jawab Alex panjang lebar.

Biy merasa lega dan mengangguk mengerti.
"Kamu bisa ngga sih menjawabnya dengan pelan-pelan"omel Biy.

"Hey... Bukankah aku yang harus mengatakan seperti itu!bukankah kamu yang seharusnya memberikan pertanyaan satu per satu!"jawab Alex tak terima.

"Oya masa sih? Kayaknya pertanyaanku biasa saja, tidak banyak seperti kamu bilang!", Ujarnya tak mau disalahkan.

Alex merasa gemas mendengarnya seakan ingin mencubit pipinya yang gembul itu.

"Well, Kalau begitu aku kembali ke kamarku! Tapi kalau kamu sedang ada masalah cerita padaku, oke?"

"Oke.."jawab Alex mengangguk pelan.

Setelah Biy kembali ke kamarnya, Alex menghela nafas lega.

Dikamar Biy teringat dengan ponselnya, dan memeriksa pesan dari kak Naya yang tadi belum sempat ia balas.
Namun Biy merasa kepikiran tentang isi pesan nya itu. Ia berpikir mungkinkah ia harus pulang ke rumah dan berbicara baik-baik pada orang tuanya juga meminta maaf?

Meskipun begitu ia harus menyelesaikan masalah keluarganya secepat mungkin agar ia bisa berangkat ke Thailand.

Lalu Biy langsung membalas pesan dari Kak Naya, bahwa dia akan datang hari ini ke rumah.

Setelah membalas pesan itu, Biy beranjak bersiap untuk mengganti pakaiannya.

****
Sorenya Biy keluar dari supermarket setelah membeli perlengkapan yang ia butuh kan dan beberapa cemilan juga.
Dia berjalan sambil membuka botol minuman dan meminumnya dengan perasaan lega.

Biy berpikir ada untungnya ia pulang ke rumah tadi, jadi dia mendapatkan kabar baik yang ia ingin dengar selama ini. Dan juga ia sangat tidak sabar untuk bertemu dengan Alex, mengatakan bahwa ada kabar baik untuknya.

Sesampai di rumah susun, ia baru menyadari bahwa dia tidak memberitahukan padanya jika ia pergi tadi.
Dan benar saja Alex sudah menunggunya di depan pintu dengan wajah kusut penuh kekhawatiran.
Sedangkan yang dikhawatirkan hanya tertawa melihatnya dan tanpa merasa bersalah.

Begitupun Alex, menatapnya dengan kesal.
"Kamu darimana saja? Aku chat tidak di balas dan telepon juga tidak di angkat. Kamu kemana saja?" Omelnya.

Biy hanya memperlihatkan jinjingan di tangannya yang mengatakan bahwa dia pergi dari supermarket.

Namun Alex tidak percaya begitu saja, karena menurutnya Biy pergi sudah terlalu lama.

Sambil membuka pintunya,"Oke, aku jelaskan di dalam dan aku akan kasih tahu kamu bahwa aku bawa kabar baik hari ini!"ujarnya masuk ke dalam dan diikuti Alex tanpa kata.

Setelah menyimpan belanjaannya Biy memberikan minuman untuk Alex dan Alex menerimanya.

"Kabar baik apa yang kamu bicarakan?" Tanyanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang