Bab 3 Pertama kali bertemu II

8 2 0
                                    

"Ya ampun, Astaga, omo, omaygat. Aa-apa? Tttadi iitu a..apa? " Ujarnya shock berat sambil menutup pintu keras dengan mata yang terbelalak. 

Ternyata yang dilihat Biy adalah, Alex tengah berbaring di tempat tidurnya tanpa sehelai kain pun yang dia pakai yang membuat Biy melihat semua aset yang dimiliki Alex itu.

Biy hanya terus menampar pipinya berulang kali, tanda tak percaya. 

"Ya..ya ya ampun itu ngga mungkin kan? Pasti itu halusinasiku kan? Benar! tadi malam aku baru selesai menulis dengan adegan itu, iya betul pasti aku ber imajinasi saja, iya betul, pasti imajinasi doang". Ujarnya masih tak percaya.

" Tapi... kenapa itu terus ada di pikiran kuuuu. Huwaaaa tidak mungkin cowok idaman ku belok!!!". Teriaknya frustasi menjambak rambutnya dengan keras.

Biy yang masih shock berat masih saja termenung di kamarnya dengan berjuta pertanyaan dan pikiran yang tidak jelas.

Tiba-tiba dia berdiri dan berkata dengan tegas, "Baiklah hari ini dan malam ini aku harus mencari bukti, dan yang di lihat aku itu tidak mungkin nyata, ya! Pasti! Aku harus menyelidikinya! " Tegasnya dengan yakin. 

***
Di siang hari Biy memasak di kamarnya berniat untuk memberikan setengahnya ke tetangganya.
Juga beralasan untuk bisa mendekati mereka agar semakin akrab dan mengetahui tentang kehidupan mereka.

Biy mengetahui jika Alex berada di kamarnya. Karna setahunya, Alex di hari Rabu dia libur kerja. 

Maka dari itu Biy berniat untuk memberikan makanan untuknya. 

Setelah selesai memasak, Biy bergegas ke kamar Alex dan mengetuk pintu dengan pelan. Tidak lama kemudian Alex membuka pintu dengan senyuman tanda kebingungan.

Karna ini pertama kalinya Alex bertatap muka secara langsung dengan Biy. 

"Hai!", sapa Biy tersenyum. 

" H-hai?! "Jawab Alex canggung dengan balasan senyuman juga. 

" Ini. Aku tadi masak ke banyakan, jadi aku berniat untuk memberi mu masakanku, ah ya.. untuk temanmu juga!sekalian untuk tanda perkenalan kita menjadi tetangga sebelah", ujar Biy menyodorkan tempat makanan yang tadi disiapkan olehnya.

Alex pun mengambilnya dengan senyuman yang masih bingung, "ahh iya makasih" Jawabnya.

Namun Alex malah berpikir jika Biy menyukai Max. Karna itu, ia memberikan makanan ini kepadanya.

"Oya salam kenal, aku penghuni kamar di sebelahmu, disitu" Ucap Biy sambil menunjuk kamarnya yang bersebelahan. 

Alex mendengarnya agak terkejut. Pasti dia baru menyadari jika di sebelah kamarnya sudah ada penghuninya. 

"Aahh gitu ya, penghuni baru dong ya!" Jawabnya kaku.

"Hmmm ngga juga sih, kayaknya udah sebulan lebih deh!" Jawab Biy menegaskan. 

"Oh ya ampun, sebulan lebih! tinggal di situ?? "Tanyanya kaget. 

Biy mengangguk yakin, dan tersenyum. 

" Wahh jahat banget, masa kamu tidak tau di sebelah kamar mu ada penghuni baru?, padahal temanmu sudah mengetahuinya loh", canda Biyanka tak percaya. 

Walaupun begitu Biy selalu memperhatikan mereka, apalagi dengan nya karna dia benar-benar menyukai Alex. 

"Astaga aku minta maaf, aku memang tidak sering memperhatikan orang lain kecuali teman sekamar ku saja, maaf ya". Ujarnya merasa tak enak hati. 

" It's okey, slow aja sama aku. Lagian aku juga jarang keluar juga sih, karna sibuk juga di kamar dengan pekerjaan ku hehe", nyengirku dengan mengibaskan tanganku tanda tak masalah.

The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang