Sore itu Biy selesai merapihkan pakaiannya ke dalam koper yang ia beli kemarin bersama Alex. Dan menyisakan pakaian yang akan di pakai sebelum berangkat ke Thailand.
Namun ketika Biy hendak menyelesaikan pekerjaannya dan pergi membuka kembali laptopmya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.
Tok tok.
"Biy bukain dong ini aku", teriaknya dari luar.
" Iya bentar", jawabnya dan beranjak untuk membuka kan pintu.
Ketika membuka pintu. Alex menerobos masuk, dan pergi ke tempat tidur Biy, sambil berbaring disana dengan menghilangkan rasa letihnya itu.
Biy melihatnya langsung melotot kesal dengan tingkahnya itu. Dia kira ini kamarnya! Gumamnya.
"Hey, kamu kan baru pulang kerja. Kenapa datang ke kamar ku?, kenapa kamu tidak mengganti pakaian mu dulu", omel nya.
Alex hanya menjawab dengan cengiran nya yang khas dan mengejek Biy.
Namun begitu ia melihat koper Biy yang sudah di penuhi dengan pakaian sontak bertanya." Loh kamu sudah prepare?" Tanyanya.
" Dih kamu tuh gimana sih! Kemarin kamu bilang aku harus prepare barang-barangku, gimana sih", kesal Biy.
"Ye.. Aku kan bercanda, lagian kita perginya minggu depan biy. hahah", ejeknya tertawa puas.
Biy mendengarnya sontak menghampiri Alex yang saat itu tengah berbaring di kasurnya, dan memukulnya dengan bantal saking kesalnya ia terus memukuli Alex.
Alex yang kesakitan itu meminta ampun, dan menyesal.
" Ahaha, aduduh iya ampun, maafin aku Biy. Aku menyesal sumpah, kumohon tolong maafin aku.."ucapnya memohon.Biy pun menghentikannya dengan perasaan yang masih kesal.
Namun alex merangkulnya dengan gemas dan tertawa.
"Pantas saja aku bingung, kenapa aku harus prepare cepat. Sedangkan aku kan belum bilang pada keluarga ku" Ucap Biy heran.
"Iya maaf, habisnya aku suka banget buat bikin kamu kesal, karna itu menggemaskan", ujar Alex mencubit pipi Biy yang chubby.
Biy masih cemberut karna kesal, dan melepaskan rangkulan Alex dari pundaknya.
" Gara-gara kamu aku menunda kerjaan ku lagi!"omel nya lagi."Iya aku minta maaf deh", ucap Alex menyesal.
Biy hanya mendengus kesal, sambil pergi mengambil Laptopnya untuk memeriksa pekerjaan nya kembali.
" Terus kamu gimana? udah bilang ke Kak Max bahwa kita akan kesana", tanya Biy sambil melihat layar laptopnya.Alex hanya diam tak menjawab.
"Hello... " Ucap Biy menyadarkannya.
"Eh, Ohh kalau itu sih aku belum bilang ke dia. Hanya saja... Aku ingin membuat kejutan untuknya",ucapnya senyum kaku.Biy merasa aneh dengan kata-kata nya itu. Tapi ia hanya mengiyakan saja dengan anggukan.
"Terus kamu udah di terima surat resign nya? ", tanya Biy lagi.
"Belum, semoga saja besok ada keputusannya. Biar nanti aku bisa pergi denganmu untuk meminta ijin ke keluarga mu", jawabnya."Baiklah, walaupun aku masih ragu juga sih, buat ijin ke keluargaku nanti. Tapi.. Kapan lagi aku bisa ke Thailand dengan gratis, ya kan?" Ucap Biy dengan senyum manisnya.
"Pasti diijinin kok", ucap alex meyakinkan.
" Yeah, semoga. "Jawab Biy berharap.
Dengan sambil mengerjakan naskah nya kembali, Biy menawarkan Alex keripik singkong yang ia buat tadi pagi.
" Hey, aku tadi buat keripik. Ambil aja di meja situ, kalau kamu mau itu juga", ujarnya menunjukan dimana letak kripik itu berada, dengan mulutnya."Waah jelas mau dong, enak nih ada cemilan. Oya kamu tidak memasak? ". Tanyanya sambil beranjak pergi mengambil toples yang berisi keripik itu, dibukanya dan mengambil dua keripik lalu di masukan ke dalam mulutnya.
" Tidak, karna aku di sibukkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab", ketusnya kesal.
Alex menjawab dengan cengirannya. "Hehe sorry istri kuu" Ejeknya.
Biy mendengarnya sontak melotot ke arah Alex. "Istri matamu bengkak hah! Ogah deh aku punya suami kayak kamu huh! " Bantah nya keras.
"Wahh, pelanggaran seorang Alex di tolak??Wah wah mungkin dia tidak sadar bahwa dia dulu sa..ngat menyukai ku. hemm", ejek nya lagi.
" Cih. Itu dulu, sekarang no to the no!!", tolak Biy lagi tegas.
"Eh, tapi.. misalkan pertama kali aku bertemu denganmu sebelum Max datang, aku langsung suka ngga ya sama kamu??hmm kayak nya aku langsung jatuh hati denganmu Biy ", godanya.
Biy hanya melirik dengan tatapan jijik.
Alex melihatnya hanya tertawa bahagia. Ia begitu senang untuk selalu menggoda Biy.Namun, ketika sedang asiknya bercanda. Handphone Alex berdering dan mengangkatnya.
Ternyata itu adalah orang yang akan membeli motornya. Karena Alex sudah mengiklankan motornya untuk di jual.
Setelah selesai berbicara di telepon.Biy bertanya, "siapa lex? "
"Ini ada orang yang mau lihat motorku, kamu temani aku ya untuk bertemu dengan orang itu" Ajaknya.
"Loh memang kenapa kalau sendiri? " Tanya balik.
"Biasa lah, kamu pasti ngerti dong." Ucapnya.
Ahh.
Biy baru menyadarinya. Karena semua orang berpikir kita itu sepasang kekasih. Dia tidak ingin ada orang lain yang merusak hubungannya dengan Max. Maka dari itu Biy selalu dijadikan kekasih pura-puranya untuk menghindari cewek ataupun cowok yang ingin mendekatinya nya.
Sebaliknya Biy juga terkadang meminta bantuannya untuk berpura-pura di hadapan keluarganya.Biy hanya menghela nafas pasrah.
Alex termasuk pria tampan. Tapi itu bukan berarti Biy menyukainya.
Karna ia pun menyadari bahwa Alex hanya cocok menjadi teman sekaligus saudara yang ia sayangi.
Setidaknya Alex sangat perhatian terhadapnya. Dan mendukung apa yang Biy inginkan.
Walaupun baru beberapa bulan kenal.
Tapi menurutnya ia seperti sudah bertahun-tahun saling mengenal. Bahkan sperti saudara kandung.***
Ternyata setelah bertemu dengan orang yang akan membeli motornya. Mereka pun setuju.
Dan akhirnya motor kesayang Alex telah terjual.
Seperjalanan pulang kami berbicara banyak hal sambil sedikit bercanda.
Namun, yang sering berbicara dan bercerita hanya Alex yang tak pernah habisnya ia untuk menceritakan kehidupannya.
Sedangkan Biy hanya pendengar setianya.
Ia juga sangat senang mendengar banyak cerita hal apapun yang Alex ucapkan."Hey Alex, kalau nanti kamu menetap disana aku pasti kesepian disini. Tidak ada lelaki yang akan se cerewet kamu ini!" Ucap Biy tiba-tiba sedih.
Alex mendengar tertegun, dan merangkul Biy dengan gemas.
"Oh ya ampun jangan sedih gitu dong. Malah aku berharap kamu tinggal bersama kami di sana. Dan aku berharap mungkin saja kamu bisa mendapatkan jodoh kamu disana", ujarnya menyemangati." Tsk, kamu ini bagaimana bisa aku tinggal disana. Aku aja tidak mengerti bahasa mereka, huh! ", jawabnya tersenyum dengan mendorong Alex pelan.
" Yee, kan keyakinan cinta pasti bertemu biy. Dimanapun dia berada. dan lagi kamu juga sedikit-sedikit pasti bisa bahasa Inggris kan? "Ujarnya.
" Hadeuh, Alex. Disana itu bahasa thailand bukan bahasa Inggris. Ya kali orang Inggris ada disana", ucapnya aneh mendengar ucapan Alex itu.
"Ya kali aja, nanti disana kamu ketemu sama orang Inggris haha", ejeknya tertawa.
" Cih, apaan sih! "Jawab biy tertawa, " Udah akh bercandanya. Aku laper nih kita mau makan dimana? "Tanyanya.
" Aduduh istri ku laper yaa, ayo kita cari makan dulu", ucapnya bercanda sambil mencubit pipi Biy gemas.
Biy menolak dan mendorongnya sambil tertawa dengan kelakuan Alex itu yang bikin dia jijik.
Tetapi Alex terus menggodanya. Sampai wajah Biy merona merah karna malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)
RandomBerawal dari seorang wanita yang berusia 25 tahun memaksanya untuk pergi dari rumah dengan alasan, bahwa keluarga nya sangat menekannya untuk segera menikah. Namun Biy hanya sibuk dengan menulis cerita di hpnya. Dengan begitu, ia beralasan bahwa dia...