Bab 11 Perubahan menimbulkan kecurigaan

4 2 0
                                    

Pagi-pagi sekali Biy sudah bersiap-siap akan berolahraga di luar. Ketika ia keluar dari kamarnya. Tanpa sengaja ia melihat Max yang sedang berada di luar dan menelpon seseorang dengan wajah berseri.

Biy merasa curiga dengan sikapnya itu. Dengan siapa ia menelpon? Apa dengan pria lain? Tapi... Menurutnya setelah mengenalnya, Biy tidak pernah sekali pun melihat Max mengobrol akrab dengan orang lain selain dia dan Alex.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Merasa ada yang tidak beres.

Namun, Max menyadari ada seseorang yang keluar ia pun menyudahi obrolan nya. Dan terkejut melihat Biy berada di hadapannya.

"Oh, B-biy kukira siapa? tidak biasanya kamu jam segini sudah keluar? " Tanyanya terbata-bata.

Biy menjawab dengan senyuman, "oh, aku mau pergi jogging. Dan ingin mengajak kalian untuk ikut juga. Apa alex sudah bangun? " Tanya Biy untuk menghilangkan suasana canggung saat itu.

"Oh gitu, d-dia masih tidur. Kalau begitu Aku akan membangunkannya dulu", ujarnya akan masuk ke dalam untuk membangunkan Alex.

Biy tiba-tiba manahannya, " Tunggu!"

Max langsung menoleh pelan dengan rasa gugup, " Y-ya? "

"Kak Max punya teman baru? Aku lihat kakak mengobrol di telepon dengan sangat akrab. Aku merasa sangat cemburu ni" Tanya Biy curiga dengan candaannya.

"Akh haha, itu.. Itu hanya teman kerja biasa ko. Dia dia cuma selalu menggoda ku saja. Jadi biasa saja ko tidak terlalu akrab" Jawabnya meragukan.

Biy hanya mengangguk mengerti, "oke teman akrab... Oya Kak Max mau ikut jogging ngga nih? " Tanya Biy.

"Mmm, sepertinya aku tidak bisa ikut aku ada lembur di kantor. Mungkin Alex akan ikut, aku bangun kan Alex dulu ya", ujarnya.

Biy mengangguk mengerti, "hmmm, ini kan hari minggu, apa perkantoran di hari minggu ada lemburnya? " Gumam Biy heran, setelah Max ke dalam.

Biy mengangkat bahunya tidak perduli.

***
Di jalan sambil berlari kecil bersama. Alex masih saja sesekali memejamkan matanya karna mengantuk.

Tadinya dia tidak ingin ikut berjogging jika Max tidak ikut.

Namun, Max memaksanya agar ia bisa menemani Biy ber jogging. Walaupun dia ngotot tidak ingin ikut, Biy sontak merengek agar di temani jogging.

Dan akhirnya Alex mengalah untuk ikut juga. Walaupun pun dia tidak rela untuk jauh dari Max lagi dan tidak ingin jika Max pergi bekerja kembali.

Karna mereka benar-benar jarang bertemu setelah Max sibuk dengan kerjaannya. Parahnya Max sering tidak pulang dan melembur di kantornya.

Bahkan Biy mendengarnya merasa curiga dengan sikap Max akhir - akhir ini, menurutnya sangat aneh.

Namun tidak dengan Alex. Dia begitu bucin nya terhadap Max, sama sekali tidak curiga sedikit pun dengan sikap Max yang menurutnya telah berubah.

Walaupun Max sangat memanjakan Alex setiap saat.

Biy memikirkannya hanya menggeleng tak percaya dengan percintaan mereka itu.

"Biy, aku sangat lapar kita cari sarapan dulu yuk" Ajak Alex berhenti berlari karena kelelahan.

Biy menyetujui dan pergi mencari sarapan Bubur ayam di pinggir jalan.

Ketika sedang melahap sarapan itu, biy sontak bertanya.

"Al, kamu udah bilang ke Kak Max kapan ia akan pergi? "

The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang