Bab 7 Awal pertemanan

7 2 0
                                    

Suara ketukan dari kamar pintu itu yang membuat mereka terkejut.
Dan terdengar suara teriakan Biy dari luar.

"Hei kalian! Ini aku Biy! Aku ingin bicara!", ujarnya di luar pintu.

Mereka saling memandang tak tahu harus berbuat apa.
Dan akhirnya dibukakan pintu dengan perlahan.
Terlihat Biy yang sedang menunggu mereka dengan tatapan wajah yang serius.

"Aku boleh masuk? Aku hanya tidak ingin orang lain mendengar pembicaraan kita", pintanya.

Mereka mengangguk setuju dengan wajah masih terkejut.
Biy pun masuk dengan santai dan melihat sekeliling ruang yang mereka tempati dengan tataan sangat rapih itu. Berfikir membuatnya sangat iri.

Tanpa permisi ia duduk di kursi makan. Dan mempersilahkan tuan rumah untuk duduk juga.

Beberapa menit kemudian kecanggungan pun terjadi.

"Biy kami... Kami ingin.. ", ucap Alex terhenti oleh Biy.
" Stop! Saat ini hanya aku yang boleh bicara mengerti! ", ujarnya memotong perkataan Alex.

Alex mendengarnya sontak mengangguk patuh.

Biy pun melirik Max dan terkejut dengan matanya yang saat itu sudah sembab dengan air mata.
" Kak Max menangis? Aduh ya...ya ampun... ya lord... Oh my god. Sudah pupus harapan ku", teriaknya frustasi.

Max dan Alex saling memandang tak mengerti.

"Kak max yang jadi istrinya? " Tanya Biy lagi masih tak percaya.

"Hah? ", jawab mereka berbarengan.

Biy hanya menghela nafas kesal, "Kalian tahu?, aku sudah susah payah berimajinasi yang sudah kemana-mana ini, tapi hasilnya jadi seperti ini! Ouch tidak bisa kubayangkan!". Ucapnya sambil memegang kepalanya yang tidak sakit.

Mereka makin tambah tak paham dengan ucapan Biy.
"Ma..maksud kamu apa Biy? Kita tidak mengerti", tanya Alex penasaran.

"Huft kalian ini... Gemes banget sih. Udah deh aku udah ngga tahan ini buat menyembunyikan lagi, toh aku juga udah tau fakta kalian, huh! " teriaknya.

" Menyembunyikan apa Biy, yang jelas dong? ", tanya Alex penasaran.

" Kalian tau akun novel komik online yang bernama 'aknayib'? Itu adalah akun online ku yang sering kalian lihat dan membaca", jelasnya.

"Aknayib?? " Ujar meraka berbarengan dan berpikir kembali.

Alex pun sontak berteriak, "aaah i..itu aknayib... Kamu??? ", ucapnya tak percaya.

Biy mengangguk bangga.

" Woahhh. max ini penulisnya, ada di depan kita Max! "Teriaknya tak percaya sambil memeras lengan Max saking senangnya.

Max yang masih bingung, ia lalu mengecek handphone nya dan mencari nama itu. Sontak iapun terkejut tak percaya.

" Jadi kamu... Tidak membenci kita kan? ", tanya Max secara tiba-tiba.

" Ya jelas tidak lah, aku kan yang buat situs itu. Walaupun di larang juga sih. Yaa mau bagaimana lagi kebutuhan uang itu melupakan segalanya ya kan!", ucap Biy santai.

Mereka merasa lega dengan apa yang mereka dengar.

" Tapi... Aku sangat benci kesal dan marah pada kalian! ", ujarnya tiba-tiba.

" Ke...kesal kenapa biy? "Tanya Max yang mulai khawatir kembali.

" Aku kesal sama Kak Max, kenapa kak Max yang jadi istrinya... Huwaaa sebel deh", teriaknya menangis kesal.

Max hanya tersenyum canggung.

"Kamu ini? Memangnya kenapa jika aku yang menjadi suaminya hah!", ucap Alex tak Terima.

" Ya aku maunya Kak Max! kamu itu sangat cerewet tau! "Ujar Biy kesal.

Namun Max menanyakan sesuatu.
" Berarti kamu sudah tau dari dulu kita punya hubungan, soalnya dalam cerita itu. Diterbitnya sudah sebulan?", ucap Max.

" Iya. itu juga karna kalian! padahal aku tadinya hanya buat cerita yang normal saja maksudku kisah cinta cewek cowok gitu. Eh tau nya setelah malam itu aku langsung punya ide cerita ini. Tapi setelah kejadian itu aku sangat frustrasi dengan kalian! ", ucapnya kesal.

" Kenapa juga kamu harus frustrasi? Kan bagus juga jadi banyak yang baca." Ujar Alex yang tak masalah.

Biy mendengus kesal dan menatap tajam kearah Alex.
"Ya jelas aku frustrasi. Semenjak itu aku terus di kejar oleh para pembaca untuk segera update. Terutama kamu Alex! Kamu itu sa...ngat cerewet didunia maya atau asli pun sama aja tau. Maka dari itu aku sering bergadang dan.. Parahnya setiap malam aku selalu mendengar kalian yang sangat membuatku tidak bisa tidur! "

Alex dan Max malah menyikapinya dengan tertawa canggung merasa tak enak hati dengan Biy.
"Oho kalau gitu kita maaf deh. Dan janji tidak akan seperti itu lagi! ", nyengir Alex.

Max hanya mengangguk tanda setuju.
Iapun langsung memeluk Biy karna terharu dan bahagia.

Biy menerima pelukannya dengan terkejut dan tersenyum.
" Makasih ya Biy. Akhirnya aku bisa memiliki tetangga dan sekaligus teman yang saaangat baik", ucapnya tersedu.

Biy menjawab dengan anggukan sambil membalas dengan pelukannya dan tersenyum juga.

Alex yang melihatnya ikut bahagia juga. Selama ia menjalin hubungan dengan Max, mereka selalu bersembunyi dan takut untuk berbaur dengan orang lain. Karna takut hal dulu akan terjadi seperti halnya menjauhi mereka dengan tatapan yang menjijikan. Maka dari itu Max sangat terpukul dan takut dengan orang lain.

Setelah mengenal Biy dia merasa nyaman.
Menurut Max, Biy wanita yang tak pernah memikirkan apapun terhadapnya sekalipun berpikir negatif. Ia merasa Biy sangat terbuka dan tahu bagaimana ia berbicara agar tak merasa terganggu.
Jadi dia agak terpukul tadi, bahwa mungkin Biy akan menjauhinya lagi.

Alex yang melihat mereka berpelukan merasa iri, dan ikut memeluk mereka.
"Kalian ini kenapa aku tidak di ajak juga sih, hmm", ujarnya memeluk mereka dan tersenyum.

****
" Yaudah kalau gitu, aku balik lagi ke kamar ya. Kak Max awas kamu jangan nangis terus, sangat tidak cocok dengan style kamu tau! "Omel nya tegas.

Max tertawa mendengarnya, " Apa sih kamu, aku juga manusia biasa Biy. Oke, aku tidak akan melakukan hal itu lagi." Ujarnya.

Biy tertawa juga, "harus janji, kalau aku liat kamu nangis lagi.. Aku pasti akan memukul mu. Tidak akan aku beri pelukan, mengerti! "

"Hahah oke oke aku janji", jawab Max tertawa dengan sikap Biy yang polos itu.

Alex mendengarnya pun ikut tertawa.
" Kalian ini benar-benar lucu", ujarnya tak percaya.

Biy pun pamit untuk kembali ke kamarnya. Namun di tahan oleh Alex.
"Eh.. Tunggu dulu" Ucapnya menghentikan.

Biy melirik nya dengan tatapan bingung tanda tanya.

"Kamu... Kenapa hanya Max yang di panggil Kakak, kenapa aku tidak? aku kan lebih tua darimu? " Ucapnya tak terima.

Biy membalas dengan melepaskan tangan Alex dari lengannya.
"Ohh.. Itu... Karena... Kamu tidak cocok untuk di panggil kakak oke. Bye!" Jawabnya dan berlari pergi keluar dengan di ikuti tawanya.

"APAAA???" Alex merasa tak percaya apa yang di katakan Biy.

Max mendengar nya tertawa ngakak.

Alex masih tak percaya dan masih melongo di tempatnya melirik Max yang saat itu masih tertawa ngakak.

"Kamu dengar tadi, wahh... aku benar-benar tak habis pikir wah benar-benar itu bocah tidak ada sopannya dengan orang dewasa ckck" Ujarnya masih tak percaya dan menghampiri Max yang masih tertawa itu.

Alex menyadarinya ikut tertawa juga memeluk Max dan berbaring di kasurnya dengan perasaan yang tak percaya. Tapi merasa lega, masalah yang saat ini telah di selesai kan dengan baik.

########################
Hai bagaimana, seru tak? Ngga seru ya? yaudah jangan dibaca. 😂
.
Cuman mau bilang Happy Reading yang saat ini membaca.
😘😘

👇👇👇👇

The Belief of Love to Meet (Keyakinan Cinta Untuk Bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang