Chapter 19 : Harta Tahta Astina

7 0 0
                                    

"Ayah......Ayah bolehkah aku meminta sesuatu?" Ucap ku dengan manis kepada Ayah,

Ayahku hanya tersenyum.

Aku menghampirinya dengan wajah manis, "ada apa Putri kesayangan ku....?" Jawab Ayah.

"Emmm.....aku ingin sekali meminjam sebuah buku tetapi penjaga Perpustakaan Kahyangan tak memperbolehkan ku meminjamnya?" Ucap ku,

"Baiklah, Ayah akan berbicara dengan penjaga itu" Ayah pun beranjak dan melangkah ke pintu.

Aku dan Ayah pergi ke Perpustakaan dengan mengendarai sebuah Dokar atau Kereta yang di tarik seekor Kuda, sang Kusir yang nampak mengantuk di karena kan saat ini pekerjaan para pelayan atau pengawal di rumah ku sedang menumpuk sebab akan ada acara besar nanti yang akan di selenggarakan di rumah ku.
Acara besar itu adalah pelantikan Batara Manik Maya menjadi seorang petinggi Organisasi Kahyangan, ditengah perjalanan ku dengan Ayah tepatnya di tengah Balai Kahyangan.
Aku melihat seorang Dewi berhiaskan Emas berkilau sedang menjadi tontonan penduduk Kahyangan, ia adalah Dewi Batari Durga yang di kenal sebagai sosok paling Indah di Semesta.

Sesampainya aku dan Ayah di Perpustakaan Kahyangan, "permisi apakah anda penjaga disini?" Ucap Ayah dengan lembut.
"Oh....Tuan Israfil senang melihat anda disini" Penjaga itu memberi hormat kepada Ayah, "begini, Putri ku Astina ingin meminjam buku dari Perpustakaan ini tetapi ia tak izinkan oleh mu untuk meminjam nya" ucap Ayah.
"Maaf kan saya Tuan, memang benar saya tak mengizinkannya meminjamnya sebab buku yang berjudul Apocalypse itu terlarang untuk keluar dari Perpustakaan ini di karena kan buku itu sudah tersegel semacam pelindung dari Tuhan agar tak sembarangan yang ingin meminjam buku itu" jawab Penjaga dengan sopan.

"Ayah....hmmm...tolong" dengan wajah yang memelas aku berkata kepada Ayah, "huffftt....dasar kau ini" Ayah sambil menggelengkan kepala melihat ku.

"Maaf bolehkah saya yang meminjamnya?" Ucap Ayah,
"Tetap Tuan tak bisa" penjaga itu menggeleng.
"Bagaimana jika saya membeli buku itu saja?" Ayah dengan wajah yang berkaca kaca kepada penjaga itu, "maaf sekali Tuan ku Israfil, tetap tak bisa" dengan senyum kecil Penjaga itu menjawab.

"Hiks...hiks....Ayah?" Aku sambil menangis, Ayah pun menatap ku sambil tersenyum "Astina Cantik.....putri kesayangan Ayah...kamu jangan menangis ya?!, tolong dimengerti....Ayah akan beli kan buku yang lain agar kamu bisa tersenyum kembali. Bagi Ayah kamu adalah segalanya" Ucap Ayah sambil mengelus kepala ku, "emmm.....Ayah....ih....buat aku malu saja?" Wajah ku yang memerah.

Aku dan Ayah pun akhirnya berkeliling ke dalam Perpustakaan, aku melihat sebuah buku yang cukup menarik.

"Ayah....Ayah aku mau ini?" Sambil menarik-narik baju Ayah, "buku apa itu?" Sahut Ayah.

Sambil melihat sampul buku tersebut yang berjudul "Harta Tahta" tetapi tulisan di pojok bawahnya sedikit rusak dan menjadi tak bisa terbaca "satu lagi apa ya?" Ucap ku sambil menatap wajah Ayah.
"Satu lagi Astina" jawab Ayah dengan senyum indahnya, "ih....Ayah bisa saja, nanti jadinya Harta Tahta Astina.....dong....?" Ucap ku dengan wajah yang gembira.

Saat itu aku menjadi Makhluk Tuhan yang paling bahagia, sebab aku mempunyai Ayah yang dapat membahagiakan diriku setiap waktu dan aku berharap untuk selamanya seperti ini.

Terimakasih Tuhan, Aku bahagia dan aku tak ingin apapun lagi.

Beberapa abad kemudian, aku yang saat ini dinobatkan menjadi Dewi Pelindung dan dikenal sebagai Bastet sang Kucing pelindung semesta.

Tuhan pun memberikan perintahnya kepadaku untuk menemani seorang Dewi untuk berjalan jalan, aku yang menjadi wujud seekor kucing hitam pun pergi untuk menemuinya.

Lalu datanglah saat itu, "sudahlah hukum.....dia saja!!" Para penduduk Kahyangan yang berteriak kepada ku dengan amarah mereka di depan Cawan Suci yang dijadikan tempat pengadilan untuk seluruh penduduk Kahyangan.
"Kalian berdua akan dijatuhkan hukuman sangat berat!" Ucap dua Malaikat yang ditugaskan sebagai Pencatat amal baik dan buruk.
Di kerumunan para penduduk Kahyangan itu Astina di pasung bersama sesosok Makhluk yang sangat menyeramkan dan sebagai Arwah sangat menyedihkan yang bernama Maria Sophie Anna, "atas dosa - dosa mu bersama Dewi Pelindung Bastet sang keturunan Tuan Israfil, kau akan mendapatkan kutukan dari seluruh penduduk Kahyangan. Dan saat ini kami mengutuk mu menjadi sesosok Valak atau Arwah Gentayangan yang sangat menyeramkan, Maria.....kau akan menanggung dosa mu dan tak akan dapat kesempatan untuk reinkarnasi kembali. Kami akan berdoa kepada Tuhan agar kau mendapatkan itu semua" ucap kedua Malaikat itu sambil membuka sebuah buku besar yang melayang di udara. Seluruh penduduk Kahyangan menunduk seperti mengheningkan cipta, tubuh mereka mengeluarkan cahaya saat mereka menundukkan kepala terkecuali Astina.

Ayah Astina hanya menyaksikan kejadian itu, ia sangat sedih melihat Putri kesayangannya sedang mendapatkan hukuman.
"Wahai....Tuan Malaikat Malik yang agung.....kami memanggil mu......!" Suara Seluruh penduduk Kahyangan.
Muncul sesosok Malaikat yang berwujud setengah Iblis, ia muncul bersama tiga Malaikat yaitu Izrail yang mengenakan jubah dengan bertudung kepala yang amat lusuh sambil memegang sebuah Sabit berukuran sangat besar dan terlihat jari - jari tangannya yang hanya tulang belulang, dua Malaikat yaitu Munkar dan Nakir yang saat ini berwujud setengah Monster dan Setengah Iblis dengan wajah yang teramat terbakar Api amarah sambil membawa cambuk yang sangat berkilau seperti cahaya kilat.

"Maafkan aku Astina gara - gara aku mencuri senjata Isa untuk melawan Iblis, kita berdua mendapatkan hukuman seperti ini" Maria yang sedang di pasung pun berkata dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Astina dengan wajah yang penuh luka pun tersenyum kepada Maria sambil berkata "tidak apa - apa Maria sahabat ku, sebab kita berdua sudah ditakdirkan
Tuhan untuk menjadi seperti ini. Dan kau akan mengetahui nanti bahwa kita berdua berada di jalan yang benar" ucap Astina.

Tiba - tiba terdengar suara dari langit
"Kalian akan di hukum sampai hari Kiamat.....!" Suara dari langit pun menjatuhkan hukuman kepada mereka dengan suara bergemuruh bagaikan petir.

"Tuhan....ku yang maha Esa.....terimakasih....atas sebuah Rahmat yang kau berikan untuk menghukum kedua Makhluk ini.....terimakasih......terimakasih....." ucap seluruh penduduk Kahyangan kepada suara yang muncul dari langit itu.
"Wunggg.....!" Kemudian Astina dan Maria terkurung oleh sebuah Kubus bercahaya yang  seketika muncul di depan mereka, "kalian berdua....bersiaplah" ucap Izrail.

Mereka berdua pun tertarik kubus itu ke sebuah lubang yang membentuk sebuah Blackhole, "syut" mereka masuk ke dalam lubang itu.

Saat itu aku terus berdoa agar Ayah selalu tersenyum, "Harta Tahta Astina" hanya kata - kata itu yang ku ingat agar membuat senyum di wajah ku kembali bersinar.

*Saat ini di SetragandaMayit

"Tamat.....lah kalian.....!!" Ujar Astina, kemudian Astina meniupkan Sangkakala  itu "tuuuuut " suaranya sampai memecahkan telinga.

Lalu muncul sebuah gerbang dari atas langit SetragandaMayit pun terbuka lebar, "blub" Diana dan Lily seketika lebur menjadi sebuah cairan berwarna merah pekat seperti Darah.

"Nazar.......Agni Setra....!" Tiba - tiba sebuah gumpalan Api menghempaskan Astina "blar!!" Astina terkena telak.
"Ku peringatkan kepada.....mu.....jika SetragandaMayit.....adalah Isatana.....ku, Kucing jalang...!" Muncul Durga dari gerbang itu.

Astina pun tersungkur dan sayapnya terbakar habis sampai menyisakan kerangka saja, "uhuk....uhuk....ingatlah....gini - gini aku masih seorang Dewi, Durga.....!!" Ucap Astina sembari bangkit berdiri dengan luka yang cukup parah.

"Cih....kau hanya Sampah, wahai Buto Cakil....datanglah.....habisi makhluk yang tak berguna....itu....!" Durga merapalkan tangannya dan muncul Buto Cakil dari telapak tangannya.

Berwujud Raksasa yang sangat mengerikan, gigi bawahnya lebih menonjol dari pada gigi atas nya.

"Baik Dewi....sesuai permintaan mu.....!" Ucap Buto Cakil, "reborn.....Diana Astuti.....Lily Indriyani.....bangkitlah kalian lagi.....aku panggil kalian melalui Anakku....wahai Batara Yamadipati.....berikanlah izin untuk Ibumu.....!!" Durga memunculkan sesosok Raksasa yang matanya tak pernah berkedip dengan di kelilingi ular - ular di tangannya dan Raksasa itu memuntahkan Jasad Diana dan Lily.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang