Chapter 31 : Amelia vs Rava

0 0 0
                                    

Sementara itu Apri pun terselamatkan oleh Jay dan saat ini Amelia sedang mrncabut sebuah panah api milik Jay, "Rava.....Wijaya.....!!!!!!" Amelia pun marah.
"Tumben banget kau memanggil nama lengkap ku, hahaha aku akan membalasnya. Apa Amelia Yusniawati....hahaha" sambil merangkul Apri, Jay meledek Amel.

Sementara Eva yang terjebak ganggang laut Amelia sedang berusaha membekukan dengan kemampuannya, "frezzee....frezzze" ucap Eva yang sedang meniup niup kan hawa dingin dari mulutnya.

#Di dalam raga Apri
Maria dan Messias Dajjal sedang bertapa untuk mengembalikan chakra Apri agar mereka berdua dapat beraksi kembali dan menyelamatkan wadah mereka.

"Maaf tuan, ay ingin kembali menguasai raga Apri sekali lagi. Izinkan ay untuk keluar dari alam bawah sadarnya ini" ucap Maria,
"maaf saat ini kau tak bisa keluar sebab raga Apri masih terlalu lemah untuk menerima energi dari kau dan aku saat ini. Bisa di katakan Apri yang belum membuka Mata Ajna yang di milikinya secara sempurna itu akan mati jika kita berdua memaksakan untuk memberikan energi chakra kepadanya, jadi lebih baik kita menggunakan metode bertahap saat ini dengan memberikan dikit demi sedikit chakra yang kita miliki agar ia dapat mempertahankan dirinya dari pasukan Durga yang sedang berloba ingin memusnahkannya saat ini.
Kau bisa menggunakan pengendalian darah dan kemampuan super sonic mu perlahan padanya, lalu aku yang akan mempertebal pertahanan tubuhnya agar ia dapat menerima serangan apapun dan menjaga agar raga tidak hancur saat menerima serangan itu" ucap Dajjal dengan mata di dahinya itu.

"Brezzze" sesosok makhluk muncul dihadapan mereka berdua, " Who are you?" ujar Maria.
Dajjal tersenyum menatap sesosok makhluk itu "dia adalah Satan, dan dia yang saat menjadi pecahan energi ku" Dajjal menyerap makhluk itu "sluurrp" ia pun berubah wujud menjadi seseorang yang sangat tampan "kekuatanku kembali lagi, Maria?!. Apakah kau sadar jika sejak tadi kita di bantu olehnya untuk mengendalikan raga Apri. Sadarlah Maria jika dia dapat memanipulasi sekitar untuk memakan chakra di luar raga Apri, karena itu Apri dan Mantan - Mantannya bergaya bahasa kasar yang diakibatkan oleh aura makhluk bernama Satan ini yang mampu memberikan chakra besar kepada kau dan aku. Dengar.....kan sekarang, suara ku saja bergema kembali sebab ini menandakan aku sudah sempurna kembali, dan satu hal lagi Maria" Dajjal menatap mata Maria.

"Aku akan bergabung dengan mu dan kita menjadi satu, jadi bersiaplah untuk menerima transformasi ini.....Hanung un Rammma.....kafir......un" Dajjal bersatu Maria.
"Blash!!!!" Maria bertransformasi menjadi Kuntilanak bergaun Merah kehitam - hitaman dengan sebuah bola mata hitam dan berpupil putih di tengah dahinya.
"Saatnya kau keluar....Marval atau saat ini sebutanmu dengan jabatan Ratu Kuntilanak" ucap Dajjal dari dalam tubuh Maria.
Maria melesat untuk keluar dari alam bawah sadar Apri "siap Tuan, ay akan menggunakan kekuatan ini secara bijak" jawab Marval atau Maria yang saat ini bertranformasi.

#Sementara itu di luar masih melakukan pelawanan

Jay yang melesatkan seluruh anak panahnya ke Amelia sambil menarik busurnya dengan seluruh kekuatannya, "Birmingham.....panah batu....besi!!!!" teriak Jay yang melepaskan 1000 anak panahnya tepat ke kepala Amelia "pyung....pyung" anak - anak panah itu menyerbu Amelia.
"Brengsek!! Rasakan ini.....Tarian Laut Selatan.....!" Amelia meliuk liukan tangannya ke atas dan membuat perisai dari Aura berwarna hijau cerah untuk menghadang serangan dari Jay.

#Sementara itu
Astina dan Durga bertempur sampai menghancurkan puluhan rumah penduduk, lalu mereka berdua menuju kearah gang kecil yang dimana disitu Silvia sedang menyerang habis - habisan Yolanda, Nami dan Dea yang saat ini mati - matian menghindari serangan Silvia.
"Wushh" Astina melompat dari satu atap ke atap lainnya sedangkan Durga mengejar dari atas sambil memecutnya dengan cemeti sakti yang membuat atap - atap itu hancur "ctar...bruak!" tiba - tiba Astina mempunyai ide saat ia melihat Silvia yang berubah menjadi setengah manusia setengah Rubah ekor 9 "sepertinya aku akan menabrakan serangan Durga langsung ke anak buahnya ini" gumamnya sambil melompat menuju ke Silvia.
"Sialan kau....Kucing pelacur...!!! Mau kemana kau.....!" Durga sambil memecut ke Astina yang terus menerus menghindarinya.

"Tap" tiba - tiba Astina berhenti dan membalikan badannya sambil menatap Durga dengan senyumnya, "BLACK JACK!! kau terkena tipu muslihat ku, Dewi jelek!" ia pun melesat ke bawah Astina sambil menghindari serangan yang dilancarkan Durga "blas!!" serangan itu menuju ke arah Silvia.
"Kurang ajar kau!!" Durga pun kesal, lalu "ctasss!!" serangan itu tepat mengenai Silvia "duar!!" meledak tepat di tubuh Silvia "Apa....ini Dewi...!!" teriak Silvia yang terpental akibat terkena serangan Durga.
"Rasakan itu, Durga....! Ini yang dinamakan senjata makan anak buah sendiri....hahahaha" Astina menertawakan Durga.

"Ini kesempatan kita untuk kabur" ujar Dea kepada Yolanda dan Nami yang saat itu sudah dalam keadaan compang camping.
Mereka bertiga pun saling berpegangan dan berlari ke arah Stasiun, mereka bertiga melupakan Bambang yang saat itu sedang pingsan tergeletak di bawah kaki Silvia.
"Tunggu!! Kita melupakan Prajurit Bambang" ujare Nami, "tapi Letkol disana sangatlah berbahaya?" sahut Yolanda.
"Kalian berdua pergilah mencari bantuan dan biarkan aku yang mengambilnya" dengan mata yang penuh tekad Dea pun berlari menuju kembali ke arah Silvia untuk menyelamatkan Bambang.
Yolanda pun menunduk, "Yolanda....ayo kau tak dengar apa yang diucapkannya. Jika kita diam disini, tekad Dea hanyalah sia - sia" ucap Nami sambil menaril Yolanda yang menatap Dea.
Akhirnya Yolanda dan Nami pun pergi mencari bantuan, Dea yang hampir mendekat ke arah Silvia tiba - tiba saja di kejutkan oleh suara dari Durga yang mengatakan "siapa kau?!" suara yang menggema di telinga Dea, Dea pun mengacuhkannya.
"Cih...beraninya mengacuhkan ku....terima ini...!" Durga pun melancarkan seranganya kepada Dea, Dea pun berhenti "wushh" tiba - tiba sebuah bayangan melesat dan menarik Dea agar tak terkena serangan dari Durga.

#Seberang Danau Rava/Jay vs Amelia.

Sambil menggendong Apri, Jay terus melesatkan serangannya.
Kali ini Jay membidik Amelia dari atas sambil melayang di udara dengan satu anak panah yang di ujungnya mengeluarkan Api, "96% lagi" gumam Jay.
"Turunlah Rava dan serahkan Apri padaku sebab semua seranganmu akan tak berguna padaku kali ini, walau pun saat ini aku mengetahui bahwa kau sedang membidiku dengan panah Burung Elang Api milik Arjuna" ucap Amelia yang sedang bersiap siap melakukan sesuatu.

"Aku tak akan gentar dengan gertakanmu Amelia!!" seru Jay, seketika awan menjadi gelap dan angin berhembus sangat kencang seperti akan terjadi badai besar.

Tiara, Fitri dan Adis yang diikuti Ameer dan Ordero Fahmi pun sedang menongak ke atas langit gelap itu.
"Jangan - jangan ini Panah Api Arjuna milik Rava"  ucap Adis sambil menatap Tiara yang sedang melihat ke langit.

Sedangkan Lily yang baru saja selesai beryoga di dalam sebuah Bunga Raflesia yang saat ini muncul dari dalam tanah "aha ihu (apa itu)?" sambil menatap langit.
Di tempat lain Diana yang baru saja memakan kue donat untuk memulihkan chakranya berkata " Apakah Badai ini ulah dari Si pemanah itu?" gumamnya di dalam sebuah bangunan yang hampir roboh.

Di ujung Danau, Sarah yang sedang membalut tangannya dengan sebuah kain sebab tangan kanannya yang hancur akibat serangan tadi " sial mereka membuat ku kesal saja" ucapnya.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang