Chapter 04 : Maria si Kuntilanak

6 0 0
                                    

Astina pun masih berlari sambil membawa Apri, seekor burung Raksasa ingin mendekat ke arah Astina "mau kemana kau gadis kecil?" Ucap Burung besar itu. Astina pun terus melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan cepat, "sial dia Fitri sang Gadis Cuaca.....bagaimana ini?" Gumam Astina. "Grab" sebuah Sulur berhasil menarik kaki Astina "brak! " Astina pun terjatuh kebawah, " Hinggo....Hia herjahuh" ucap Mantan Apri yang bernama Lily yang kemampuannya mengendalikan tumbuh - tumbuhan. Astina dan Apri pun tersungkur di tanah "blarrrr " tiba - tiba seekor Ular besar pun mendekati mereka "cssss.....kali ini aku yang mendapatkannya terlebih dahulu " ucap Vyra yang kemampuannya bisa merubah dirinya menjadi seekor Ular.

Astina pun perlahan bangkit sambil tertatih ia merangkak "uhuk....kalau begini Apri akan tewas disini" dengan lirih ia berkata.
"Lihatlah mereka sungguh menyedihkan" ucap seorang gadis yang memakai selendang hijau, ia adalah Diana si Timun Mas yang merupakan salah satu MANTAN Apri, "hahahah.....sepertinya mereka akan mati disini" sambung seorang gadis berinsang yg berada di samping Diana, ia adalah Sarah yang juga merupakan Mantan Apri.
"Kalian mengapa diam saja ?!!" Ucap Vyra, "brsss " muncul seorang gadis yang muncul dengan debu - debu pasir. "Tuh kan Mbateng datang" ucap Sarah, "hei namaku Riskha bukan Mbateng...!" Seru Riskha yang terlihat jengkel. "Ini pisaunya dan salah satu dari kita harus membunuhnya" dari belakang muncul seorang gadis berpakaian serba hitam, "hei Adis....kenapa dah baju lu hitam semua? Emangnya lu mau ngelayat? " ucap Fitri yang baru saja mendarat dari atas. "Tap tap " Tiara dan Eva datang dari arah belakang mereka "bagaimana jika kita bertanding siapa diantara kita yang harus membunuhnya" ucap Eva yang baru saja datang, "tumben perduli kau, Eva?!" Sahut Tiara. "Drrrrrtt " muncul Anisa dari dalam tanah "tunggu dulu dong?! Aku kan juga peserta LIGA ini" ujar Anisa, "brrrsst " dari Tenggara seorang gadis muncul tiba -tiba " hai hai......aku nih kalii...!" Ucap gadis yang baru saja datang itu dengan menggunakan pakaian adat Negeri Sakura. "Sisil....Sisil, kamu emang ikutan....kan kamu sama Apri cuma pacaran dua minggu?!" Ujar Diana. "Bacot....Bocil, kau juga hanya LDR an ya....jadi gk usah ngebacot!!" Jawab Silvia. "Ayo lakukan kita bertanding satu sama lain" ucap Fitri, mereka saling berhadapan satu sama lain. Sementara Astina perlahan merangkak ke arah Apri, tiba - tiba "ngguuuung......jleb" sebuah jaring laba-laba menarik Astina. "Mau kemana.....Esmeralda? (salah satu character dalam Game Moba)'' Nabila yang berwujud laba - laba Tarantula pun menarik kaki Astina.
"Mati kau!!" Nabila yang ingin menusuk Apri dengan taringnya, "Ugh....sial" gumam Astina sambil tertatih merangkak ke arah Apri.
"Look at that!!" Fitri menunjuk ke arah Nabila yang ingin menusuk Apri.

Mereka semua pun langsung berpaling perhatiannya kepada Nabila yang ingin menusuk Apri, "sialan kau jalang.....!!" Ujar Amelia yang sedang menarik Sarah dengan ombaknya.
Sarah pun mengelak sambil berkata "kau licik, Nabila" mereka pun langsung ke arah Nabila. "Suuus" Tiara meloncat dan mengeluarkan kobaran Api tepat ke arah Nabila, "Abuja....Geni!" Ucap Tiara sambil meluncur ke arah Nabila

"Gue bakar lu.....brengsek!!" Teriak Tiara yang menerjang ke arah Nabila, "blas!!" Nabila menangkis serangan Tiara dengan tangannya yang terbalut dengan jaring laba - laba miliknya "kau pikir aku tak bisa menangkis seranganmu?!'' Ujar Nabila.
"Huaaaa......!" Nabila berteriak, "gratak gratak" dari bawah tanah muncul Lipan besar, "makhluk apa itu?" Ucap Fitri. "Dia memanggil sekutunya, ckck....rupanya ia ingin bertempur melawan kita semua ya?!" Ucap Diana.
"Jdar!" Muncul Kelabang raksasa juga dari ledakan dalam tanah dan langsung menyerang Tiara yang berada di dekatnya.

Sementara itu Durga yang sedang menyiapkan sebuah Ajian pengunci Arwah untuk Maria si Kuntilanak yang saat ini sedang terikat di Salib besar bercahaya yang melayang di udara, "kau makhluk yang menyusahkan dan layaknya kau musnah dari Semesta ini, Kuntilanak" ucap Durga yang sedang merapalkan tangannya.
"Tik tak" tiba - tiba Dunia berhenti bergerak, Durga terlihat kesal "sial dia bangkit di dalam Raga pemuda itu....!!" Ucapnya, "khu khu khu rasakan itu Durga....dia akan muncul dan akan membunuhmu" ucap Maria yang sedang tersalib.

Di dalam hutan tempat Astina dan Apri yang sedang di tengah perselisihan antara ke 13 kandidat calon Dewi penjaga gerbang Neraka selanjutnya,mereka semua berhenti bergerak. Hanya Astina yang masih berusaha merangkak dengan terbata bata menuju ke arah Apri dengan segenap kekuatannya "di...dia...bangkit" ucap Astina yang melihat sebuah cahaya berkilau yang muncul dari dalam Raga Apri yang saat ini tak sadarkan diri.

Astina mengingat sesuatu ucapan Maria saat ia di eksekusi di dalam Neraka,
#Astina dan Maria yang saat itu berada di dalam Sebuah Sel dekat Gunung Apri di dalam Neraka.
"Ingatlah Astina kita mendapatkan hukuman dan siksaan saat ini oleh Durga karena kita masih menjalankan perintah yang diturunkan Tuhan semesta alam ini untuk menyelamatkan seorang Pemuda yang sudah di jadikan sebagai Wadah Raja dari Raja segala Iblis agar ia melaksanakan tugasnya sebagai penghancur Semesta, dan kita harus mrenurutinya sebab Tuhan sudah menjatuhkan kuasanya agar Kiamat harus terjadi di Dunia yang sudah penuh dengan Dosa -Dosa para Manusia yang dikit demi sedikit meninggalkan kepercayaan mereka masing-masing" ucap Maria. "Lantas kita harus berbuat apa, Nyonya?'' Tanya Astina, "sebagai Makhluk ciptaannya kita berdua harus melindungi Pemuda itu untuk Tuhan dan jangan sampai Durga melenyapkan Pemuda itu" ucap Maria yang terikat diantara besi berduri, "maksudmu apa?" Astina berkata dengan lirih dan mulut yang mengeluarkan darah begitu deras sebab ia tergantung terbalik di dalam sel Neraka.
"Durga merencanakan sesuatu bilamana Pemuda itu sudah lenyap dari Semesta ini dan sekaligus Kiamat tak terjadi, ia akan menduduki Bumi atau Dunia dengan para Iblis yang akan menjajah di Dunia dan memperbudak Manusia. Juga ia merencanakan menghancurkan Kahyangan dan singgasana Tuhan agar ia menjadi penguasa semesta ini dengan para Iblis - Iblis yang sudah menduduki Dunia" ucap Maria.

#saat itu Astina
"A...ku...akan...membantumu.....wahai Raja dari Raja segala Iblis....akan ku pertaruhkan nyawaku ini........terbuka lah .... segel Iblis......Bakeneko sang Kucing Iblis.....!!" Astina pun berubah menjadi seekor Kucing Hitam besar seukuran Harimau dan membawa Apri yang sedang mengeluarkan Cahaya dengan mulutnya "dengan wujud ini aku akan bergerak secepat kilat untuk pergi dari tempat ini" Astina pun melompati pepohonan diatasnya "psssst" Astina pun mengeluarkan suatu asap tebal berwarna Hijau "aku akan menghentikan mereka sementara di tempat ini dengan asal Ilusi itu jika nanti mereka bergerak" Astina pun pergi.

Sementara itu Durga, "mau kemana budakmu.....membawa pemuda itu!!" Sambil menancapkan sebuah pedang besar ke dada Maria yang sedang merintih kesakitan. "Wushh!" Durga pun dengan kecepatan tinggi mengejar Astina dan meninggalkan Maria yang tertancap oleh Pedang di sebuah Salib yang melayang di udara, "uhuk.....uhuk sebagai Wadah dari Raja dari Raja segala Iblis pemuda itu mempunyai Potensi besar menjadi seseorang yang sakti dan akan mampu membunuh kalian semua, ingat itu" gumam Maria yang mengeluarkan darah begitu banyak di tubuhnya sambil melirik ke arah Durga yang pergi meninggalkannya.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang