Chapter 33 : tewasnya Joko & Anisa

0 0 0
                                    

#Kembali ke pertarungan Durga vs Astina.
Mereka bertarung sampai menuju ke angkasa dan kembali lagi ke Bumi.
"Blar!!" mereka berdua tetap saling memukul walau saat ini sedang meluncur ke bawah bagaikan meteor yang dilapisi api karena mereka berdua baru saja melewati atmosfer Bumi.
"Aku akan terus memukul mu dengan tangan dan kaki ku" ucap Astina, sedangkan Durga memiliki Enam tangan yang saat ini terus memukul Astina bertubi - tubi.
"Wusshh!" melesat menuju lapisan langit yang dimana saat itu Joko dan Anisa sedang melemparkan serangan sambil melayang di udara "apaan tuh?!" ujar Joko, "cih...! Mengganggu saja!!" Anisa yang sedang menarik sarung tinju yang terbuat dari cangkang.

"Brak!!! Byurrr!!" Durga dan Astina baru saja menabrak Joko dan Anisa, mereka ber Empat jatuh ke dalam Danau.
"Blub....blub,bwosh" Durga keluar dari air bersama Anisa sedang Astina dan Joko masih mengambang di dalam air.
"Hei, Anisa mengapa kau malah asyik bermain dengan Algojo itu?. Dan mengapa kau tidak seperti yang lain untuk membunuh Apri?!!" ucap Durga sambil menoleh dengan wajah kecewanya kepada Anisa.
Anisa sambil menundukan kepalanya "Maaf kan aku Dewi, sebab aku memiliki dendam pribadi dengan Algojo itu" jawab Anisa dengan sopan.

"Ku pinta padamu untuk fokus membunuh Apri, aku memberikan kekuatan padamu bukan untuk melakukan hal yang sia - sia. Apalagi kau saat ini sudah melenceng dari peraturan Liga ini, kau telah membuat ku kecewa sebab kau mementingkan hal pribadimu dibandingkan Liga ini!!" ucap Durga dengan wajah penuh amarah.
"Tapi Dewi....bukan aku saja yang melenceng dari peraturan, Silvia dan Adis juga melenceng dari peraturan. Coba Dewi menoleh ke arah Selatan dan Timur, disana Silvia sedang bermain - main dengan manusia yang tak ada hubungannya dengan Apri dan Adis saat ini sedang di dunia cerminnya dengan sesosok Yajuj Majuj, entah apa tujuan Adis" ucap Anisa.
Durga pun menoleh "bedebah mereka semua!!" Durga pun membelah dirinya menjadi Lima "belah rogo!!" Kelima duplikat Durga berpencar "akan aku hukum kalian semua!!!" ujarnya dengan marah.
Tiba - tiba "Braja Musti.....Om....telolet....om!!" sebuah sarung tinju emas berkepala naga melesat ke atas menuju Durga dan Anisa "swussh!" Durga menghindarinya tetapi Anisa terkena telak di bagian dadanya "duar!!" Anisa meledak.

*Dalam hati Anisa
"Mengapa kau melakukan hal ini!!" teringat moment saat Anisa menampar Temon.
Temon hanya tersenyum dan sesuatu kata terlempar dari mulutnya "aku terpaksa" dengan nada yang amat pelan dan hanya terdengar di telinga Anisa saja.

#Flasback
Saat di pemakaman Temon, Apri yang saat ini menenangkan Anisa.
"Aku mempercayaimu sebab kau kuat,Nis" ucap Apri.
Tiba - tiba Anisa menampar Apri "plak!" dengan wajah penuh kemarahan ia berkata "aku sudah mengetahui yang sebenarnya dan selama ini....kau dan Joko lah penyebab Temon di pecat yang mengakibatkan ia sakit sampai mati seperti ini!!!!" ujarnya.
Apri yang menerima hal itu langsung pergi meninggalkan Anisa tanpa mengatakan sepatah kata pun, Apri yang melangkah pergi tanpa menoleh kebelakang.
Saat Apri baru berjalan tujuh langkah pergi dari Anisa, Anisa berteriak "aku....aku....aku akan membunuhmu....dan Joko......ingat....itu....brengsek!!!" Apri pun tak menghiraukannya dan masih lanjut melangkah pergi meninggalkan Anisa yang menangis histeris.

Saat semua orang pergi, Anisa masih menangis di samping makam Temon.
Tiba - tiba Sesosok cahaya putih menghampirinya "hai....adiku, Anisa. Aku Temon, aku tahu saat ini kau bersedih tetapi bukan waktunya sebab kau harus bangkit dan melawan takdirmu. Peganglah tangan ku untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi" Temon memberikan tangannya dan Anisa menggapai tangannya, tiba - tiba Anisa mendapatkan pengelihatan saat Joko menjebak Temon yang mengakibatkan Temon di pecat dari Butik dan disana sedang berdiri Apri yang mengamati Joko tetapi Apri hanya diam dan berkata "aku akan diam jika ini untuk kebaikan Temon".

Sesudah itu Temon menghilang dan Anisa yang berwajah pucat mengetahui hal yang sebenarnya, ia mengeraskan giginya dan membuka matanya sampai mengeluarkan air mata. Anisa dengab perasaan dendamnya berkata "kalian berdua harus mati....mati....akan ku bunuh kalian...bahkan jika kalian di neraka akan ku bunuh kalian Dua kali" gumamnya.
Tiba - tiba terdengar suara bisikan "apa kau mau membunuh Apri?" Anisa pun menoleh tetapi tak ada siapapun disana.
"Jika kau ingin membunuhnya, maka kau temui aku di jalan dekat Stasiun Tebet tepatnya pada Pukul 01:00" bisikan itu berkata.
Lalu Anisa pun melangkah pergi dari makam Temon.

Pukul 01:00 tepat apa yang dikatakan bisikan itu, Anisa sedang berdiri di sebuah tiang listrik.
Jalanan itu sepi tak ada satu pun orang lewat, tiba - tiba seorang wanita berkebaya menghampiri Anisa.
"Anisa Putri nama mu kan?" ucap wanita berkebaya itu, "siapa kau?" tanya balik Anisa.
"Aku adalah Sanghyang Dewi Batari Durga, aku akan memberikan kau kekuatan jika kau mau membunuh Apri dan aku akan memberikan hadiah untukmu. Akan tetapi kau juga harus mengikuti sebuah permainan atau Liga yang aku buat dan memang Liga ini bertujuan harus membunuh Apri, bukan hanya kau saja yang mengikutinya. Sejumlah gadis yang memiliki dendam terhadap Apri mengikuti Liga ini dan aku berharap kau memenangkannya dan mendapatkan hadiah itu, tetapi pertama - tama kau harus membunuh seseorang disini" ucap Durga.
"Siapa yang harus ku bunuh dan mengapa aku harus membunuhnya?" tanya Anisa.
"Hemmm....alasannya kau adalah Mantan Apri yang mempunyai kenangan yang singkat dengan Apri maka dari itu kau harus membunuh Mantan Apri lainnya yang mempunyai kenangan singkat dengan Apri juga, orang itu bernama Vellya Angraini atau Velly yang akan lewat sini dengan keadaan mabuk dan ia saat ini mempunyai kekuatan Keong Mas, jika kau membunuhnya dan memakan jantungnya maka kau akan mendapatkan kekuatan itu" ucap Durga.
Setelah itu Durga pun menghilang tiba - tiba, dan tak lama kemudian orang yang dibicarakan tadi muncul dari sebuah mobil, dengan langkah sempoyongan Velly pun memuntahkan cairan yang berbau alkohol.
Tanpa berlama - lama Anisa memintingnya dari belakang dan Velly tercekik, tiba - tiba punggung Velly mengeluarkan cangkang dan menusuk perut Anisa sampai isi perutnya keluar.
"Sia....Siapa...kau brengsek!!" teriak Velly yang sedang bertransformasi dan melapisi tubuhnya dengab cangkang, Anisa yang kesakitan pun masih berdiri sambil memengangi perutnya yang sudah kosong sebab isi perutnya sudah berhamburan di jalan "aku malaikat maut mu!" dengan wajah yang di penuhi Ambisi ia berlari tanpa merasakan apapun.
Dan Anisa melesatkan kakinya sambil meloncat ke udara "duak!!" Headshoot tepat mengenai wajah Velly dan Velly tersungkur ke tanah, lalu Anisa cepat - cepat menginjak leher Velly sekuat tenaga dan alhasil Velly tak bernafas lagi. Anisa pun mengambil sebuah kayu runcing di sebuah pohon yang sudah mati, kemudian ia merobek tubuh Velly dan mengambil jantungnya. Anisa pun berhasil memakan jantung Velly dan tubuhnya bertransformasi menjadi Keong Mas, perutnya yang sudah kosong tak ada organ itu pun kembali seperti semula bahkan tak ada luka sedikit pun.
"Hahahahaaha.....aku akan membalaskan dendan ku...! Teriak Anisa.

#Saat ini

Anisa yang tertembus sarung tinju Joko, "me...mengapa!!!" ia merasa heran sebab cangkangnya tak bisa menahan serangan selemah itu sampai - sampai organ di bagian dadanya hancur dan tak kembali beregenerasi, ia pub bertanya kepada Durga.
"Dewi apa yang terjadi kepadaku?" ucap Anisa, Durga pun melihat sarung tinju Joko yang tenggelam perlahan di air. Durga menghela nafas "huuuffftt, ada dua hal yang dapat membuat kau kehilangan kekuatan yang ku berikan.
Pertama adalah darah si Kucing brengsek Astina itu sebab darah itu sudah di berkati Tuhan agar menghilangkan kekuatan yang ku berikan dan kau kembali menjadi Manusia biasa tanpa kekuatan apapun, kemudian yang Kedua adalah Ambisi untuk membalaskan sesuatu dan itu yang terjadi saat kau merebut kekuatan ini dari Velly" ucap Durga.
"SIALAN...!!! Aku mati....kau juga harus mati Joko!!! Canon...cangkang ke 12.....Sanghyang keramat...
.!! Dengar Temon....!!!" Anisa melepaskan sebuah Roket berukuran 30 cm dan melesat ke arah Joko. Lalu Anisa pun terjatuh dan tubuhnya mengapung di air.

Tiba - tiba Durga pun menambahkan sebuah segel ke Roket itu "Un..." sebuah segel dari Neraka yang bertujuan menyerap jiwa penduduk Surga agar masuk  ke dalam neraka, Roket itu pun berubah warnya nya menjadi ke unguan atau warna Nila.
"Sialan...kau curang!!" Astina yang muncul dari dalam air itu pun berusaha menarik badan Joko, tetapi Roket itu mengincar Joko.
"Duash!!" tepat menancap ke perut Joko dan menembus perisai beserta otot - otot baja yang dimiliki Joko, "Hoek...A...ku...akan Mati...Astini, ku..
.ku serahkan tugas ini kepa...d..a..mu dan Kojay...." Joko pun ambruk dan Roket itu meledak sampai ia hancur berkeping - keping. Di saat bersamaan Anisa pun meledak juga dan hancur berkeping - keping seperti debu, Joko dan Anisa pun Tewas bersamaan "Duar!" ledakan di sekitar Astina dan Durga sampai terdengar ke semua penjuru.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang