Chapter 10 : Amukan Diana si Timun Mas

6 0 0
                                    

Seberang Danau Jay yang sedang menghadapi Anisa si Keong Mas, Anisa mengganti cangkangnya kembali sebab cangkannya retak akibat sebuah anak panah yang dilesatkan Jay berubah menjadi Naga besar yang mengoyak habis cangkangnya.

"Bagaimana kau mau lanjut untuk melawan ku, Anisa?!" Ucap Jay yang terlihat luka parah dan tangan yang sudah mulai kapalan akibat terlalu banyak menembaki anak panahnya ke arah Anisa, "cih.....aku tak akan lari" sahut Anisa "krak....prang" cangkang mulai terlepas dari tubuhnya.
Kemudian Jay melirik anak panahnya yang hanya tersisa dua buah, Jay melirik ke sekitarnya.

*Dalam pikiran Jay
"Bagaimana ini, bahan baku untuk membuat anak panah ini tak tersedia disini" ucapnya dipikirkannya.

#Jay mengingat sesuatu
Saat itu di tengah hutan Jay sedang mengumpulkan ranting untuk membuat anak panah, seseorang Petapa menghampirinya dan berkata "apakah kau si Pemanah dari Surga?" Ucap Petapa itu. Jay hanya mengangguk, "ingat selain ranting ini ada bahan lain untuk membuat anak panahmu itu" ucap si Petapa. "Apa itu?" Sahut Jay, "udara" jawab si Petapa, "apa maksudnya?" Ujar Jay.
"Kau si Pemanah dari Surga itu kah....? Jika kau memiliki jiwa aslimu maka kau akan membuat anak panah dari udara dengan menggunakan hati yang dipenuhi kegembiraan" ucap si Petapa itu. Lalu Jay hanya menertawakan ucapan si Petapa itu "Hahahaha....kau ini ngelawak ya, Pak?" Lalu si Per apa itu pun berkata "wahai anak muda jika kau seperti ini tak akan yang akan bisa kau menangkan" ucap si Petapa.

Jay pun mengacuhkannya dan pergi dari Petapa itu sambil bergumam "apalah......orang itu mungkin dia Gila, ada - ada saja" Jay pun melangkah pergi sambil mengangkat ranting - ranting yang ia kumpulkan tadi. Beberapa menit kemudian Jay pun menoleh kebelakang dan ia terkejut bahwa tak ada siapapun dibelakangnya "kemana Petapa gila itu?" Ucapnya sambil melangkah.

*Saat ini
Jay yang sedang memejamkan matanya aman membidik busurnya ke arah Anisa "aku akan membuktikan perkataan si Petapa gila itu walau persentase terbukti nya hanya 5% " sambil megokang busur yang tak ada anak panahnya "krieek" Anisa pun menertawakannya "aduh kau sudah mulai halu ya?" Ucapnya.

Jay berkonsentrasi, "suuuttt" Jay melepaskan kokangan busurnya itu. Anisa masih menertawakannya "crat" tiba -tiba bahu Anisa mengeluarkan darah, Jay membuka matanya "berhasil, memang benar perkataan Petapa itu" ucap Jay. "Sialan......apa ini?!!" Anisa kesal dan ia menumbuhkan sebuah cangkanh dari tubuhnya

"Krak.....krak....krak" muncul cangkang berwarna hijau melapisi tubuh Anisa "akan ku balas kau.....Cangkang Daun.....Lestari....!" Cangkang berwarna hijau itu mempunyai sebuah meriam yang berada di tangan kanan Anisa sedangkan tangan kiri Anisa memiliki sebuah tombak hijau yang mampu memanjang bagaikan tongkat Sun Go kong si Raja Kera.

Di sisi lainnya,

"Kalian harus mengendap endap, mengerti?!" Ucap Nami seorang Letkol yang saat ini membawa 9 orang anggotanya menuju ke kediaman rumah Apri.

Saat ini disekitar mereka banyak bangunan dan rumah - rumah yang hancur akibat pertempuran itu, "tap" langkah kaki dari belakang para Tentara itu, mereka yang sedang mengendap endap pun menoleh. "Siapa kau?" Ujar Nami kepada seseorang gadis yang muncul tiba - tiba dengan sebuah Kamera di tangannya, gadis itu tersenyum "hai....aku Yolanda dan aku ini seorang Yotubers" ucap Gadis itu.

"Youtuber mba.....?!" Sahut salah seorang dari anggota Nami, "Yola.....sedang apa kau disini?" Seorang anggota wanita yang berpangkat wakil Letkol berkata.
"Dia temanmu Dea?" Ujar Nami, Dea mengangguk.
"Hei, disini berbahaya!!" Seru seorang laki - laki yang membawa senapan dipundaknya, "hemm....maaf mengganggu kalian, tapi aku disini hanya sekedar membuat Konten kok....?" Jawab Yola.

Sementara itu Maria yang sedang di kepung oleh Tiara, Nabila, Lily, Silvia, Eva dan Amelia pun merasa terpojok. Maria yang sudah merobohkan beruang pohon ciptaan Diana pun melesat ke udara untuk mengambil sebuah paku yang dikirim Astina dari atas langit untuk dirinya, mereka pun mengejar Maria.

"MARIA....CEPATLAH AMBIL PAKU ITU DAN BUKALAH GERBANG ITU, AGAR MEREKA SEMUA LENYAP OLEH SEGEL DARI PAKU ITU....!!" suara Astina yang terdengar dari atas langit.

Mereka ber enam pun terbang untuk mengejar Maria yang sedang melesat menuju Paku yang sedang ingin jatuh kebawah, "jangan lari....kau....Kuntilanak......!" Teriak Tiara yang melesat ke atas bagai sebuah Roket sebab kedua kakinya mengeluarkan Api untuk menerbangkannya ke atas langit.

Amelia yang mengejar dengan sebuah kereta kencana "kalian mengapa mengejar Kuntilanak itu....?!" Ujar Amelia.

"Benar, apa kalian bodoh!!" Sahut Nabila yang melayang dengan para pasukan lebahnya.

"Dimana Adistya...?" Silvia yang berwujud Rubah ekor 9 pun sedang melesat di samping Tiara.

"Kalian yang bodoh....sebab kalian lupa.....jika paku yang Kuntilanak itu Raih adalah segel yang akan melemahkan kekuatan kita.....!!" Seru Eva yang terbang dengan gumpalan saljunya.

"Aku sudah tahu itu.....Eva, maka itu aku tak seperti Amelia yang banyak tanya itu!!" Sahut Tiara.

"Jika memang benar yang kalian bilang......maka paku itu adalah sesuatu yang pernah Durga ceritakan kepada kita semua, sial....menyusahkan saja!!" Ujar Amelia.

Lily yang masih dibawah mereka pun melesat dengan menggunakan sebuah akar yang membentuk menjadi seekor kupu - kupu besar.
Tiba - tiba "duak.....!" Vyra dan Riskha terlempar ke atas, mereka ber enam pun melihat ke bawah "apa yang terjadi?" Ujar Eva.

Dari bawah terlihatnya muncul sesosok Raksasa hijau besar yang sedang mengamuk "Roaaaaaar....Graaaaa....!" Di atas pundak Raksasa itu terlihat Diana dengan pakaian yang berbeda sambil menenteng Apri di tangan kiri nya.

"Kali ini aku yang akan menang.....inilah.....Amukan.....ku...akan ku lenyapkan Nyawa Apri yang saat ini di tanganku.....!" Seru Diana.

Mereka semua pun menghentikan pengejaran kepada Maria, "duasshh!" Vyra dan Riskha yang terpental tadi pun mendarat tepat di tengah Danau yang dimana di sana Sarah sedang berdiri.

Mereka ber enam pun berteriak

"KURANG AJAR KAU....TIMUN MAS...!!!!!"

Sarah yang melihat Riskha dan Vyra jatuh mendarat tepat di depan nya pun menoleh dengan wajah penuh amarah ke arah Diana sambil berteriak "dasar......licik.....!"

Anisa yang sedang menghadapi Jay pun kehilangan konsentrasinya saat mendengar teriakan yang meneriaki nama Timun Mas, ia pun menoleh ke arah Diana yang di atas sesosok Raksasa hijau. "Hei....Nisa....Fokus lah sedikit, lihat ke atas mu" ucap Jay.

Anisa pun menongak ke atas kepalanya, "terlambat.....Sewu agni.....1000 panah api....!" Anak panah dari api yang tepat menghujani Anisa, dan Anisa pun tak dapat menghindarinya sebab ia kehilangan konsentrasinya.

Diana yang memakai sebuah pakaian adat dengan sebuah selendang hijau di pinggangnya, "kalian....saksikanlah....kemenangan ku.....lihat akan ku tusuk Apri......di didepan mata kalian!!" Mereka ber enam termasuk Sarah pun melesat ke arah Diana untuk menghentikan Diana.
"Harusnya aku yang membunuh Apri.....brengsek!!" Tiara meluncur kebawah bagai sebuah Roket.

"Hahahaha.....tamatlah Riwayat....Apri......dan aku lah .....yang memenangkan Liga ini.....!!" Ujar Diana yang ingin menusukkan sebilah pisau ke Apri yang sedang terbaring tak sadarkan diri di bahu Raksasa hijau miliknya.

"Crat.....!" Pisau pun tertancap.

"Sialan......kau....Timun Mas.....!" Seru mereka ber enam yang sedang melesat ke arah Diana.

"Hahahaha.....aku pemenangnya" ucap Diana.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang