Chapter 17 : Fitri the ThunderBird

5 0 0
                                    

*Dunia Cermin

"Mau kemana you Adis.....!" Maria yang sedang mengejar Adis di dalam bangunan yang terlihat hancur

"Sialan....Kuntilanak itu....!" Adis yang sedang berusaha mencari aman untuk menghindari Maria yang mengejarnya di belakang.

Area bangunan,
"Sebenarnya kita ngapain sih...?!" Ucap Rivai yang sedang duduk di atas batu besar.
"Hai....kau lupa, kita kan sedang di perintahkan Jibril untuk membantu makhluk itu....?!" Jawab Linda yang sedang menatap ke atas bangunan,
"Iya aku tahu....tapi kan makhluk itu tadi menyuruh kita menunggunya disini" ucap Rivai.
"Ya sudah tunggu saja disini, dan jika nanti ia membutuhkan kita pasti ia akan bilang kok?!" Ucap Linda.

Adis yang berwujud bayangan hitam pun menuju arah jendela untuk keluar "srrrrt" Maria mengejarnya di belakang dengan kecepatan bagai angin "Gilgamesh.....!" Maria mengeluarkan serangan dari darah yang melesat bagai jarum dari telapak tangannya. "Crut....crut" tak satu pun mengenai Adis, Adis pun berhasil melarikan diri dan menuju ke lantai bawah bagunan.

Di bawah bangunan Rivai dan Linda sedang menjaga Apri yang belum siuman, "Pemuda ini mengeluarkan cahaya" ujar Rivai menunjuk Apri yang tergeletak.
"Sepertinya ada yang aneh dengan pemuda ini?" Linda berkata Sambil menatap Apri,
"Srrttt " tanpa disadari mereka berdua Adis muncul di belakang Rivai.

"Bolehkah aku memindahkannya di batu yang disana ?" Ucap Adis yang berubah wujud menyerupai Rivai yang berada di depannya, Rivai pun terkejut "siapa kau?" Ucapnya.

"Kau yang siapa...?, aku adalah Rivai" ucap Adis, Linda pun kebingungan melihat Rivai menjadi dua.

"Hati - hati.....Linda.....salah satunya itu Adis.....you jangan beranjak dari sana dan tetap jaga Apri.....!" Maria berteriak kepada Linda.
Linda pun mengangkat tubuh Apri dan menjauhkan dari kedua Rivai, "kalian berdua harus percaya jika aku adalah Rivai yang asli?!!" Ucap Rivai. "Bukan.....jangan mempercayainya ..... aku lah yang Asli!!" Ujar Adis yang sedang menyerupai Rivai.

"Pertanyaan ini hanya bisa di jawab oleh Rivai yang asli, pukul berapakah Spongebob tayang?" Linda memberikan pertanyaan, "hei....you yang bener dong.....memberikan pertanyaannya...!" Maria yang kesal mendengar Linda.

"Aku sih tahu, Spongebob tayang pada pukul 14:00" ucap Adis, "kau salah....Spongebob tayang pukul 13:00 sebelum kartun Rabbit...!" Cletuk Rivai.

"Maria hajar yang di sebelah kiri.....sebab Rivai yang asli memang tahu benar pukul tayangnya Spongebob yaitu pukul 13:00 dan dia yang palsu.....!!" Linda sambil menunjuk ke Rivai yang di sebelah kiri.

"Sialan.....!" Adis kembali ke wujudnya semula, "wussh" Maria melesat ke arah Adis "cih.....You penyamar Amatir....rasakan ini....Gilgamesh....!" Maria mengeluarkan kembali serangan dari darah yang keluar dari telapak tangannya,

"Mirror....Mirror jadilah Barrier pelindung.....the Queen of Diamond!!" Adis melapisi tubuhnya dengan serpihan serpihan kaca yang di sekitarnya "crat....crat....crat!!" Adis berhasil melindungi diri nya.

*Dalam pikiran Adis

"Jika begini aku akan kalah, kalau begitu aku akan membuka portal dunia cermin saja dan biarkan para kandidat yang lain masuk kemudian biarkan mereka mengalahkan Kuntilanak beserta bantuannya ini, lalu di saat itu aku akan mencari celah dan membawa Apri keluar dari Dunia cermin dan biarkan mereka terjebak disini. Hahahaha.....aku akan memenangkan LIGA ini dan akan menjadi seorang Dewi"

*Dunia Cermin
Maria pun merubah kuku - kukunya sendiri menjadi sebuah Cakar yang panjang "you akan tamat disini Adis, sebab you akan terobek oleh cakar ku yang mampu merobek apapun ini. Termasuk barrier kaca you itu Adis" ucap Maria sambil memperlihatkan Cakar dari kedua tangannya.

Sementara di Dunia Nyata, setelah ledakan

Citayam pukul 18:00.

"Terimakasih Tuhan kami semua selamat dari ledakan itu" ucap Dea yang sedang bersembunyi di bawah bangunan yang mempunyai gudang bawah tanah, di tempat itu bukan hanya Dea saja tetapi Yola, Letkol Nami dan sembilan anggota lainnya sedang bersembunyi.

"Untung saja aku mempunyai insting yang kuat" ujar Nami yang terlihat lega.
"Tapi bagaimana dengan orang yang kita ingin tolong Kapten?" Ucap salah satu anggota, "oh iya.....aku lupa" ucap Nami sambil menepuk jidatnya.

Yola yang sedang sibuk mengoyang - goyangkan ponselnya " sial sinyal ponsel ku langsung hilang!" Dengan kesal Yola berkata,
"Jika kita tak cepat bersembunyi disini mungkin kita semua akan menjadi abu karena ledakan itu " ucap Nami.

"Lalu selanjutnya kita bagaimana?" Ucap Dea kepada Nami,
"Emmm....aku punya ide" jawab Nami.

Mereka duduk melingkar di dalam gudang bawah tanah, "jadi begini, Dea kau keluar bersama ku dan Yolanda. Emm....dan lima orang dari kalian harus menemani kita juga sebab kami bertiga adalah wanita, lalu kita memantau situasi diluar. Yolanda kau harus menemukan sinyal ponsel mu untuk menghubungi bantuan agar kita bisa keluar dari area ini dulu, dan sisanya yang tidak ikut kami bertiga harus mencari korban dari helikopter yang meminta bantuan kita tadi" pungkas Nami.

"Baiklah Kapten......aku, Ihsan, Doni dan Sirin akan mencari korban itu" ucap seorang anggota yang bernama Bambang.

"Tumben Rajin kau Bambang....?!" Cletuk Dea, "iya dong kan aku sudah tidur selama dua hari dan badan ku vit sekali" jawab Bambang dengan semangat.
"Wadidaw....nih orang tidur kayak mayat!!" Terkejut Yola mendengar ucapan Bambang.

Di kediaman Rumah Apri yang sudah rata dengan tanah akibat ledakan yang di sebabkan sambaran Kilat dari Fitri,
Ke tujuh Kuntilanak dengan warna berbeda pun bergelimpangan tak berdaya akibat sambaran dari Fitri.

"Hahahahah.....rasakan itu Kuntilanak - Kuntilanak.....sialan....aku adalah Fitri the ThunderBird.....yang mempunyai kemampuan setara Dewa Zeus penguasa langit....!" Dengan angkuh Fitri berkata dari atas langit.

Di sisi Timur, Jay pun tumbang oleh Anisa
"Lemah....!! hanya segitu saja kemampuan mu Algojo dari Surga.....!!" Ujar Anisa,
"Uhuk....uhuk.....aku tak...b...is...a" Jay yang mencoba merangkak.

Sementara di bagian Barat, "duak....duak....duak!!" Sarah dan Joko yang sedang baku hantam di atas air dengan kemampuan mereka masing - masing.
Sarah menggunakan sebuah sarung Tinju yang mirip dengan moncong Hiu Martil, sedang Joko menggunakan sebuah sarung Tinju berkepala Harimau yang terbuat dari tembaga murni.

Sekitar Area itu sudah rata oleh tanah, tak jauh dari sana tepatnya di Stasiun Citayam, "cprat.....cprat....slash!!" Oscar yang sedang menebas kepala Ular besar dengan Tongkatnya yang berwarna kecoklatan di atas sebuah Tank tempur.

Di tempat Evakuasi penduduk tepatnya di sebuah Ruko besar dekat Stasiun Depok lama, "bagaimana perkembangannya?" Ucap seorang pemuda yang memakai seragam Badan Intelejen Nasional.
"Maaf pak Dewa, tapi kami tak mempunyai kabar apapun dari anggota Letkol Nami yang baru berangkat untuk mencari sumber dari semua ini" jawab seorang Tentara.

"Ngiung.....ngiung" datang sebuah Mobil Pemadam yang parkir didepan Dewa dan Tentara itu, muncul seorang petugas Damkar "brak" ia keluar dari Mobilnya.
"Hohoho.....sepertinya keadaan ini memasuki Siaga 1" ucap Petugas Damkar, "Pak Vito.....mengapa kau baru datang?!!" Ujar Tentara di sebelah Dewa.

"Maaf....Maaf pak....?, tadi saya Kondangan dulu di wilayah Manggarai" jawab Vito, "baiklah kalau begitu, cepat pak Vito ke area Stasiun Citayam untuk menyelamatkan para Polisi dan Tentara yang saat ini masih disana sebab kondisi semakin buruk dan saya cemas jika mereka tak ada yang selamat" ucap Tentara itu.

"Baik.....saya akan cepat melebihi Superman bahkan The Flash....hehehh" Ucap Vito sambil memasuki mobil Damkarnya kembali.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang