Chapter 07 : Astina Prasanti

5 0 0
                                    

"Baik kita bergerak menjadi dua kelompok" ucap Nami kepada anggota Tentara lainnya, "siap Kapten!!" Serentak mereka menjawab.

Sementara itu Diana masih mengalungi leher Apri dengan pisau "lepaskan Apri.....!" Seru Maria, "blusshh " getaran pertarungan dari samping "brengsek.....kau GATOT KACA.....!!!" seru Sarah yang membalas serangan Joko dengan mengeluarkan ekor siripnya yang mendadak muncul dari bawah punggungnya "wutt....bletak!!" Ekor sirip itu melibas Joko.
"Narantaka.......gendeng.....!!" Joko mengeraskan baju zirahnya dengan Ajian gendeng, "draasshhhh.....!!!" Ekor sirip Sarah memantul di baju surah Joko. "Hahaha....markomar komar konah buncit gundul.....hahahahaahah......" Joko mengucapkan suatu Mantera sambil memberikan bokongnya ke arah Sarah, kemudian "tut" Joko pun membuang angin tepat di wajah Sarah.
"Sialan.....tindakanmu sungguh membuatku jijik.....!!" Gusar Sarah yang merasakan aroma hembusan angin dari Joko, "bagaimana, Hahahaha.....rasanya anjim......hahahaha" Joko meledek Sarah sambil menertawakan Sarah yang sedang marah terhadapnya.
"Ay harus melakukan sesuatu" Gumam Maria yang diam membatu melihat Apri yang sedang di kalungi pisau di lehernya oleh Diana, Apri pun mengeluarkan keringatnya begitu deras karena ia saat ini merasakan ketakutan besar di hatinya serta rasa sedih di hatinya.
Terlihat seseorang melangkah di dalam asap tebal "tap tap" Diana pun menoleh ke arah orang itu "hemm....siapa ya?" Ucapnya yang masih mengkalungi Apri dengan pisaunya.

Di langit kediaman rumah Apri, "dor....dor" senapan Gutling diluncurkan untuk menembaki Nabila yang menyerang dengan pasukan lebah yang berjumlah 1000 ekor. Tak hanya Nabila yang sedang menyerang Helikopter di atas langit, Adistya dan Eva pun menyerang Helikopter - Helikopter itu dengan kemampuan mereka masing - masing. "Syut.....blam" Adistya mengeluarkan sebuah Naga besar yang dibuatnya dari bayangan hitam sedangkan Eva melayang dengan badai Salju dari atas 10 km dari daratan yang mengakibatkan awan mendung di sekitarnya.
"Wush...." muncul badai es dan membekukan beberapa Helikopter yang ingin menuju ke area kediaman rumah Apri. "Duar.....Duar" beberapa Helikopter terjatuh, "Ha....hahaha.....Strike......satu point untukku" gumam Nabila setelah menjatuhkan satu Helikopter dengan pasukan lebahnya. "Byur....!" Amelia menyemburkan air danau ke atas dan menargetkan satu Helikopter yang berat diatasnya, "brengsek.....si Fitri itu!! Dia membunuh semua budak - budakku dengan ledakan bigbangnya" ucap Amelia yang berdiri diatas mayat - mayat para penduduk yang tadi ia jadikan budaknya.
Asap itu pun mulai memudar dikit demi sedikit, Tiara dan Silvia yang sedang memukuli Astina pun tercuri perhatiannya melihat Diana yang sedang mengkalungi leher Apri dengan sebilah pisau, "cih.....apa yang dia lakukan?!" Ucap Tiara, "rupanya dia ingin bermain belakang ya....disaat kita semua sibuk dengan hal lain!!" Sahut Silvia.
Tak jauh dari sana tepatnya dari seberang rumah Apri, seorang Algojo yang membawa busur sedang menembakan anak panasnya ke arah Anisa si Keong Mas "crit....crit...crit" anak panah itu pun tak bisa menembus cangkang Anisa yang berwarna keemasan. "Jay....Jay, padahal aku ingin sekali berkencan denganmu....emmm....tapi kau sekarang malah menembaki ku dengan anak panahmu" ucap Anisa kepada si Pemanah itu, "setidaknya aku membela keadilan saat ini dan menumpas kejahatan yang diperbuat oleh gadis iblis seperti mu......!!" Jawab Jay.
Anisa masih mempertahankan dirinya dari anak panah yang di temabakan Jay ke arahnya, "cangkang.....air.....Filla....sekarang giliran ku menyerang......mu ......tampan....!" Anisa mengganti cangkangnya dengan sebuah water canon di kedua tangannya.

Jay melirik arah samping yang ada celah untuk anak panahnya menembus baju zirah Anisa, " Raja tsaksana......Raja penembus langit...." anak panah Jay melesat ke langit dan berbalik untuk kebawah dengan berubah menjadi sebuah ular besar "grooaaa!!!!" Mendarat ke arah Anisa "sial.....tak sempat ku menghindarinya!!" Ucap Anisa.
Di suatu tempat tepatnya di depan stasiun Citayam yang saat ini Kondisinya sudah diluar nalar, "arrghhh!!" Semua orang berteriak karena sedang di serang oleh sekumpulan Mumi dan Mayat hidup serta ular besar yang mengamuk dia area itu. Keadaan kacau balau sampai - sampai beberapa tank tempur pun diluncurkan di area itu.

Seluruh warga yang sedang di evakuasi dari area Stasiun Citayam pun sedang mengikuti tentara menuju tempat pengungsian dia jalan Pondok Terong dan dalam hati mereka pun hanya bisa berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa atas musibah yang sedang mereka alami saat ini, seorang kakek Tua yang saat ini melangkah dengan berjalan kaki dengan rombongan Tentara pun sedang meneteskan air mata karena ia kehilangan harta benda serta keluargannya yang terbunuh oleh pasukan Mayat hidup. "Oh...Tuhan berikan kami secercah harapan untuk keluar dari musibah ini" gumamnya sambil berjalan di belakang para Tentara, beberapa orang pun menoleh ke arah kakek tua itu dan mengikutinya berdoa kepada Tuhan mereka masing - masing dengan air mata yang mengalir di wajah mereka. Saat ini Dunia membutuhkan secercah harapan untuk keluar dari musibah yang mereka alami, lantunan Doa pun mulai bergetar disekitar area itu dan membuat Malaikat di kahyangan memberikan Mukjizat kepada seorang gadis yang saat ini sedang tergeletak di tanah sebab ia menerima banyak pukulan akibat menolong seorang pemuda bernama Apri.

"Astina.....Prasanti.....bangunlah.....kau adalah seorang Khalifah atau pengemban tugas dari Tuhan untuk membasmi mereka yang berkomplot dengan Durga......bangunlah" dari telinga Astina terdengar suara bisikan seperti itu. Keadaan saat itu pun sulit ditebak sebab sudah diluar logika, Helikopter - helikopter yang sudah diluncurkan TNI Angkatan Udara pun semuanya tumbang oleh ke 13 Mantan atau Kandidat calon Dewi dengan kemampuan mereka masing - masing. Dan saat ini di area kediaman Rumah Apri menjadi area pertempuran antara para penyelamat Apri dan ke 13 kandidat calon Dewi, semilir angin menghembuskan ke rasa takut di area itu. Tiba - tiba "Duar" Astina meledakan dirinya, "apa yang terjadi?" Ujar Tiara yang di dekatnya. Seketika sebuah cahaya terang menyinari area itu "Cahaya apa itu?" Ucap Silvia yang juga berada di dekat Astina. Kandidat Dewi lainnya pun juga melihat cahaya itu, "apa itu ya?" Ucap Diana yang sedang mengkalungi Apri dengan sebilah pisau dileher Apri. "Jangan.....jangan" ucap Maria yang sedang menatap ke arah cahaya itu, Lily pun yang saat itu sedang mencabut anak panah di badannya berkata "cahaya aha ihu?" Dengan wajah yang sedikit menahan sakit. "Slluuuuuur......cssss" dari belakang cahaya itu muncul seekor King Cobra setinggi 5 meter yang langsung mendekati cahaya itu, "cssss " ular itu pun ingin memakan cahaya itu. "Jdar" tetapi Ular itu pun langsung meledak ketika hendak ingin memakan cahaya itu, seperti daging cincang yang berhamburan. "Sial......cahaya apa itu yang dapat meledakkan Ular kesayangan ku.....!!" Ujar Vyra dari atas atap rumah warga sambil mencicipi sebuah organ jantung milik seorang tentara dari salah satu Helikopter yang jatuh di dekatnya. "MATILAH.....KALIAN SEMUA......AKU AKAN MELENYAPKAN KALIAN" suara dari cahaya itu yang menggema, "Astina" ucap Maria yang takjub mendengar suara itu.
"Sialan ternyata pelacur itu" Tiara bersiap siap menyerang ke arah cahaya itu dengan kobaran Api yang begitu besar sampai melelehkan bangunan yang berada di dekatnya, nampak Astina dengan sayap bidadari yang berkilau dan wajah yang sangat berseri di dalam cahaya itu " wusssh" angin kencang menyelimuti sekitar cahaya itu. "Nirvana....cahaya Langit ketujuh.....berikan kekuatnmu......aku Astina Prasanti.....memerintahkan mu untuk membuka gerbang Surga!!" Teriak Astina, "wuuunggg" dari langit muncul kumpulan awan yang putih dan Cahaya dari atas awan yang sangat terang menerang bagaikan pagi bermandikan sinar Mentari. "Apa itu?" Ucap Nabila yang sedang melayang di dekat kumpulan awan, "swush" Fitri pun dengan wujud seekor burung besar pun mencoba terbang mendekati kumpulan awan itu.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang