chapter 35 : Bernafas tanpamu

0 0 0
                                    

Saat di kamar kos

Pukul 07:00 pagi. Saat itu Apri, Fikri dan Cahyo atau nama asli Dio, ia adalah orang yang di tuakan di Butik selain Fajar. Mereka berempat tidur bejejer, Temon melangkah ke lemari baju diam - diam tanpa suara sambil mengaduk aduk baju di dalam lemari.
Ia pun keluar dengan sebuah kantong plastik hitam kresesek, lalu berjalan keluar. Tiba - tiba Komeng muncul sambil membawa sebungkus nasi, "hei, mau kemana pagi - pagi kayak gini Mon? " tanya Komeng.
"Diem.... Lu, gue hantem mulut lu... Udah sana masuk.... Bukan urusan lu!! " Temon menjawab dengan marah bagaikan orang yang habis memakan cabai setoples.
"Loh? Kok gue cuma bertanya? " dengan polosnya Komeng berkata.
"Diem...lu!! " Temon sambil menyeret Komeng masuk ke dalam "sreet" Komeng pun hanya terdiam.
Lalu Temon pun pergi meninggalkan Komeng yang diam dan hanya melihatnya melangkah keluar.

Di Butik pada pukul 18: 00, langit yang mulai menutup cahayanya dan berganti dengan langit malam yang di penuhi keramain suara lalu lintas sekitar Butik.
Di dalam gudang penyimpanan di saat Apri, Temon dan Komeng di luar toko sedang bersantai.
Fajar, Joko, Cahyo dan Kojay berdiri menghadap satu sama lain.
"Sepertinya barang baru berbentuk Dress dan Celana Highwess berukuran kecil menghilang dari stok" ucap Fajar dengan lirikan tajam. "Hah.... Aku berpikir inj pasti ada orang dalam yang sedang melakukan pencurian" jawab Kojay,
"Jika tidak dari salah satu ketiga orang yang berada di depan itu siapa lagi? " sahut Kojay lagi.
"Benar" sahut Cahyo, "mari kita pancing saja mereka" ucap Joko.
"Baik, aku punya Ide" sahut Fajar.
Lalu mereka pun meninggalkan ruang Gudang penyimpanan.

#Malam menuju tengah malam

"Ckrek" pintu kamar kost yang sedang terkunci.
Tiba - tiba "zrat!!" Sepercik darah berhamburan ke jendela, si penjaga kost ketakutan dan berteriak meminta bantuan.
"Cangkang penggali.... " seseorang yang sedang mengebor lantai bawah kosan.

Tak lama kemudian, para warga datang menghampiri kamar itu, Amang Asep penjaga kosan itu mendobrak pintu nya bersamaan dengan 3 orang laki - laki. Alangkah terkejutnya Asep melihat Fikri terkapar dengan darah di perutnya dan terdapat lubang besar di lantai yang di sengaja dibuat dengan peralatan berat.
Salah Satu warga berkata sambil mengangkat Fikri yang berlumuran Darah, "Sep.... Sep cepat bawa orang ini kerumah sakit, jika tidak dia akan tewas. Mereka berempat pun membawa Fikri.

Di suatu tempat, letaknya di perkebunan komplek yang sepi, seorang gadis muncul dari dalam tanah dengan suatu cangkang keong "blarblarblar". "Cih.....seperti nya aku salah sasaran" ucapnya sambil mengubah dirinya normal kembali.
"Sing...!" suara cangkang Keong bergema di lorong dengan jejak darah, "cricip" tetesan darah yang semakin banyak.

#03:15 dini hari
Kost an tempat Apri dan Temon sudah di kerumuni Polisi dan para warga setempat. "Kalian semua menjauh dari tempat ini" seorang Polisi mendorong para warga, Apri dan Temon yang baru saja sampai. "Ada apa ini?" ujar Temon sambil melangkah ke garis Polisi, "Hei hei anak muda, kau jangan melangkah lagi!!" bentak seorang Polisi.

_Dan kelembutan hatinya harus tersakiti oleh kekalahan ku....melawan ego ku.......
Suara Ringtone handphone
_Bila harus kisah cinta ini ku akhiri.....dan ku akhiri sebagai satu jalan......yang terbaik untuk kita.....dan kau harus temukan sebuah cinta yang pasti, yang tak seperti aku yang jauh dari harapanmu........
Seorang gadis datang dari kerumunan, " Nisa !!" Terkejut Apri.
"Bisa ikut aku sebentar?" ucap Anisa, Apri mengikuti Anisa di sebuah gang kecil.
"Apakah kau tahu, siapa yang menuduh kakak ku?" Anisa yang menyandarkan tubuhnya di dinding. "Entah" sahut Apri yang melirik ke arah lain.
"AKU TAHU SEMUANYA!!!!!!!!!!!" gertak Anisa sambil mengepalkan tangannya, "sumpah, aku tidak mengetahui apapun" jawab Apri dengan nada lembut.
"Sing" Anisa mengeluarkan sebuah cangkang dari tubuhnya "aku akan membunuh mu.....jika kau tidak berkata jujur!!" memasang kuda kudanya. "Te....tena...ng lah" Apri yang ketakutan, "prok prok" seorang wanita yang muncul dari atas langit sambil menepuk tangannya. "Siapa kau?!" Apri yang terkejut, "Aku adalah malaikat maut mu" ucap wanita itu. Tiba - tiba "srrtttt" sesosok bayangan menelan Apri kebawah tanah "pluk" Apri tenggelam ke bawah tanah.
"Kau terlalu gegabah, Anisa. Belum waktu nya kau menggunakan kekuatan pemberian mu itu di depan Apri" ucap wanita itu.

#Tiga hari kemudian. "Swing!!" semilir angin berhembus pusat perbelanjaan, "baiklah kita harus menangkap pencuri itu sekarang" ucap Cahyo sambil memandangi sebuah gantungan di atas Toko.
Apri dan Temon baru saja merapihkan hanger baju, tiba - tiba "boleh ikut kita sebentar?" ucap Fajar.
*Dalam hati Cahyo yang baru saja keluar dari kamar mandi
Cahyo melihat Temon yang melirik sinis.
"Akan ku pukul dia, jika memang ia melakukannya".
#Diluar depan Steger baju
Apri dan Temon berdiri menatap Fajar dan Cahyo dengan tatapan agak sinis. " Geplak!!" Fajar memberikan tamparan ke wajah Apri "Jangan kau sembunyikan lagi, bicaralah sialan.....aku mengetahui semuanya!!" Fajar Gusar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang