Chapter 23 : Serangan balik Apri

7 0 0
                                    

Di dunia Nyata saat ini, Raga Apri membeku dan sedang di lilit oleh Vyra yang berwujud King Cobra raksasa.

"Krak" suara bongkahan es yang mulai retak, "kau tamat Apri...!" Ucap Vyra.
"Blash!!" Eva melesat ke arah Vyra "hei kalian...jika Vyra berhasil menghancurkan Apri yang sedang membeku otomatis dia adalah pemenang dalam Liga ini, jadi hentikan dia!!" Ujar Eva.
Riskha pun mengubah bentuknya menjadi debu - debu pasir dan melesat menuju Vyra.

"Bajingan kau.....Vyra!!" Nabila menghampiri Vyra dengan semua seekor belalang sembah yang berukuran raksasa "snap snap" langkah dari belalang raksasa itu.
"Tamatlah Riwayat mu Apri....!" Vyra yang sedang melilit Apri, tiba - tiba "Duar!!!!" Apri meledak.

"Hihihihihi.......hihihihi, Durmo!!" Apri lolos dari lilitan Vyra, tubuh Vyra yang dalam wujud ular pun tercincang cincang "crat....!" Daging berhamburan dan darah bermuncratan. "

Suara yang dikeluarkan Apri pun menggema, "ay adalah Maria bukan Apri!!" Ucapnya dari tubuh Apri. "Khu khu ini ternyata itu Kuntilanak nya toh?!" Ucap Diana sambil menatap Apri.
Maria melirik sekitarnya sambil memprediksi kan serangan yang akan datang padanya,

*Intuisi yang dalam pikiran Maria
"Ay harus menghemat tenaga dari raga Apri yang sangat terbatas ini sebab Apri masih mempunyai aliran cakra yang sangat sempit, lain kali ay harus memberi tahukan kepadanya untuk melatih titik titik cakra nya melalui panca indera yang berada di tengah - tengah tubuhnya. Ke tujuh titik itu masih tertutup dan sangat kecil untuk ay mengeluarkan kemampuan yang ay miliki karena tubuh Apri masih belum menerimanya secara sempurna"

#Sementara itu Apri di alam bawah sadarnya

"Bangunlah bocah brengsek!!" Ucap Dajjal yang melihat Apri menangis di sudut bangunan depan meja kasir.

Apri yang sedang melihat seluruh Manusia yang berada di Butik sedang dibunuh salah satu temannya bernama Anas Firmansyah atau Komeng, "ini adalah kenanganmu yang sudah ku hapus dari memori di otak mu, dan saat ini aku memperlihatkannya lagi disini agar kau dapat mengendalikan perasaan lembek mu itu. Coba kau tengok diri mu yang disana, saat itu kau hanya mengintip dari dalam Fitting Room sambil memeluk dirimu sendiri yang di jamahi rasa ketakutan" ucap Dajjal, Apri pun menoleh dan mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Fitting Room.

Dan saat itu Rava dan Joko atau Kevin sudah tak bekerja disana sebab mereka berdua telah mengundurkan diri.
Kejadian di malam itu di akibatkan oleh Komeng yang sedang dirasuki Iblis suruhan Durga yang sedang memburu Apri dan sekaligus agar Anisa datang, Durga mempersiapkan Rencana ini agar Anisa dianggap Pahlawan dan dapat menjalin hubungan dengan Apri.

"Ingatlah bodoh.....ingat!!!!! Saat itu kau masuk perangkap yang di buat Durga untuk melemahkan kekuatan ku yang bersemayam di Raga mu ini, tengok.....sekali lagi......Apri!!! Komeng sahabatmu itu bukan kerasukan Arwah gentayangan penjaga Butik. Komeng sudah menjadi Boneka mainan yang Durga persiapkan untuk rencana nya itu, aku mengetahui sebab aku melihat dengan mata mu dari pancaran Aura Komeng bagai sebuah boneka tali yang dikendalikan dari langit dan aku menerawang jika tali - tali itu menuju langit ke empat yang dimana menjadi tempat Durga mengawasi hidup mu saat itu" ucap Dajjal.

"Tidak........!" Apri berteriak, "sssshhh " seketika Apri berpindah ke tempat lain, tiba - tiba dari dahi Apri terpancar Aura berwarna ungu.

"Brak!" Apri jatuh di suatu tempat, "dimana ini?" Apri pun bengkit untuk berdiri.
Terlihat sebuah Lapangan Kosong yang di kelilingi bangunan - bangunan yang tak berpenghuni dan terlihat di depan Apri adalah sebuah Pohon Beringin besar berukuran raksasa.

"Ingat pohon ini Apri? Jika kau tidak mengingatnya maka peluk lah pohon itu" ucap Dajjal yang sedang berada di depan Apri dengan pakaian serba putih dan kelopak mata yang berwarna hitam pekat.

Tiba - tiba pandangan Apri menjadi buram dan seketika terdengar suara teriakan yang berasal dari lubang pohon yang berada tepat di depan Apri, "huaaaaaaa!" Terdengar melengking sampai - sampai Apri menutup telinganya karena tak kuasa mendengar teriakan itu.

Hawa dingin pun muncul bagaikan pedang tajam yang menusuk tepat ke dalam tulang, Apri merasakan seketika tubuhnya menjadi amat terasa berat bagaikan di bebani 10 kilogram karung beras. "Bruk!" Apri tak kuasa menahannya dan tumbang, "terimalah itu......Afriansyah......ayolah biarkan ia mengalir di dalam tubuh mu, buka lah dan gunakan itu sebaik mungkin untuk membantu ku juga" ucap Dajjal.

#Sementara itu Maria yang sedang mengunakan raga Apri
"Bangsat.....dia menghindari!!" Riskha yang menggulungkan pasirnya.

Tiba - tiba "brssst" raga Apri memancarkan cahaya berwarna merah pekat bagaikan darah yang kental dan beraroma busuk, "apa ini?! Tiba - tiba raga Apri berhenti bergerak" ical Maria yang saat ini menggunakan raga Apri.

Di atas mereka Farhan yang sedang menghadapi Fitri, " Aroma busuk apa ini?!" Ucap Fitri yang sedang menangkis serangan Farhan dengan sayapnya, "hah....sepertinya akan ada sesuatu yang menarik nanti" Farhan yang sedang mendorong serangan tangannya itu ke sayap Fitri.

"Cih....bau mayat, uek!!" Amelia yang merasa mual.

#Dari dalam raga Apri, muncul suara
"Maria.......serahkan ini pada ku......!" Suara Apri yang terdengar dengan amarah yang menggebu gebu.

"Hm....baiklah Apri, ay akan menyerahkan raga mu kembali" jawab Maria yang perlahan keluar dari raga Apri.
"Bersiaplah....kalian....para Mantan.....Mantan keparat....karena sebentar lagi pembalasan dari Apri akan menusuk kalian sampai jantung kalian terhenti.....!" Ucap Apri yang memasuki raganya kembali.

"Sepertinya Apri akan menyerang balik mereka, you berhasil tuan Dajjal. You sudah memberikan anak ini sesuatu yang besar untuk menyerang Durga dan pengikutnya, terimakasih Tuan Dajjal" ucap Maria yang saat ini sudah diluar raga Apri dengan senyum manisnya.

Sementara di sisi Barat, Jay vs Anisa dan Sarah.

"Duash!!" Panah dari Jay menusuk tepat ke air dan menyebabkan semburan air yang begitu dahsyat nya. "Mau kemana kau....gadis Hiu....!" Jay yang terus menembakan anak panahnya ke Sarah yang berada di dalam air.
Sementara tak kau dari situ, Anisa yang sedang mempersiapkan Cangkang ke sembilannya yaitu Cangkang purgatory atau api suci di dalam air "blub blub" buih buih an air mendidih di sekitar Cangkang Anisa.

#Ingatan Anisa
Saat itu bersama Joko yang sedang menata baju, "maafkan aku Anisa, aku lah yang melaporkan kakak mu Temon kepada Bos" ucap Joko dengan tatapan sendu nya ke wajah Anisa.
"K..a...u, ke...ke...na...pa?!" Anisa pun terkejut bukan kepalang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Joko.

*Pikiran Anisa
"Sungguh tega kau Joko!!"

Lalu Anisa pun berlari dan pergi meninggalkan Joko sambil menangis, "Nis.....!" Joko meneriakinya.

#Saat ini

Anisa yang saat ini sedang menyiapkan serangan, "saatnya aku akan menghajar mu...Joko!!, kau akan membayar semuanya" gumam Anisa.

Sedangkan Sarah menghindari anak panah yang terus menghujani dirinya, "krieet" Jay di udara sedang membidik Sarah dengan satu anak panah yang berapi api "Pasopati, tamatlah Riwayatmu.....Hiu" ucap Jay yang melayang.

Sarah yang berlari untuk menghindari serangan Jay berikutnya " sial....Chakra ku sudah melewati batasannya, kali ini aku pasti akan tumbang dengan pemuda panah itu" gumam Sarah yang terlihat panik.

Sementara itu,

"Cringe" Fitri mengeluarkan sebuah Cahaya merah dari sayapnya "saatnya kembali ke Neraka.....Farhan!!" Ujar Fitri.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang