Chapter 21 : Rava The Kruddga Nirvana

6 0 0
                                    

"Blar.....!" Tiara membakar Linda, "wush" api Tiara berhamburan sebab Linda mengibaskan kan ekor Cendrawasih nya bagaikan Kipas.

"Ada satu hal yang akan ku beri tahu padamu, gadis sombong!!! Bahwa kami Arwah pengikut Tuan Jibril, tidak akan mudah kalian kalahkan" ucap Linda.

Di sisi Timur, Rivai yang sedang menyundul Silvia dengan cula nya "dugh!!" Silvia menghindari dan membelah dirinya "Shadow " Silvia membelah dirinya menjadi tiga.

Dari sisi Selatan,
"Snow Ice......Apple!!" tanah pijakan mereka membeku, "sial dia baru muncul!!" Ucap Diana yang berdiri di hadapan Maria.

"Sedang apa kau Bocil, mengapa kau berdiri saja?!" Ucap Eva yang muncul dari belakang Diana.
"Satu persatu mereka muncul, Apri Waspada!!" Maria yang berdiri dengan posisi siap menyerang dan Apri pun juga dalam posisi siap menyerang.

"Csssstt....ternyata si Apri belum mati Toh?" Muncul Vyra dengan rambut ularnya dari sisi tenggara, "duh.....huuuuu dingin banget kayak di dalem Water boom" dari sampingnya muncul Riskha, "norak kau Waterboom gak dingin!!" Muncul Nabila dengan menaiki seekor belalang Raksasa.
"Minggir kalian Rakyat Jelata, sang Ratu ingin lewat! " dengan Angkuh Amelia melangkah mendahului mereka bertiga, "hahahaahh.....kemana Kereta kencana....mu....Ratu...?, Hahahaha" ledek Eva sambil tertawa melihat Amelia yang berjalan kaki.

"Kasihan" lirikan Angkuh dari Vyra, "buahahahaha.....benar.....di...di...dia jalan kaki Loh....?" Ledek Nabila sambil menunjuk ke arah Amelia.

"Ka...li...an......sem...mua...." Apri yang terpaku melihat para Mantannya yang muncul satu persatu, "hai.....Apri jangan terpukau begitu dong......?! , sebab kami ingin membunuh mu loh?" Ucap Riskha dengan tersenyum.

"Apakah kau gak kangen dengan ku Apri?" Ucap Eva sambil mengumpulkan sebuah hawa dingin yang membeku di tangan kanannya bagai memutar bola basket, "hai.....Apli, himana aha habarmu sehat? (Hai Apri apa kabarmu sehat) " sapa Lily sambil bersiap membidik busurnya ke arah Apri.

"Kangen.....ikh....pengen di manjain kamu lagi, Apri...?" ucap Nabila dengan wajah imutnya sambil mengeluarkan pasukan lebah dari tangannya.
"Cssstttt, apakah sekarang kau sudah mempunyai pacar baru Apri?" Sambil merubah wujudnya menjadi King Cobra Vyra berkata kepada Apri.

"Gawat Apri......sepertinya mereka semua ingin menyerangmu bersama - sama" Maria yang sedang dalam posisi menyerang, "gue tahu Mar, sebab saat ini gue takut soalnya Kekuatan yang diberikan Raja Iblis dari dalam tubuh gue ini mulai habis makanya bahasa gue sudah mulai berubah gak baku lagi kayak tadi" jawab Apri.

"Dan aku akan memeluk mu terlebih dahulu.....Apri Zheyeng, Ludra......saketi.....pusaran Naga Es......!" Amelia yang melesat dengan Naga es nya ke arah Apri "wushhhh!" Meluncur begitu cepat.

"Hihihi......kalau begini......Kejawen Mangkudjiwo.....bergabunglah ay dengan Apri.....!!" Maria masuk ke Raga Apri, "blash!" Tubuh Apri dikelilingi Aura berwarna merah.
Amelia,Nabila,Vyra,Riskha,Eva, Lily dan Diana menyerang Apri bersamaan dengan kemampuan mereka.

"Tubuhku seperti ringan sekali" gumam Apri, "Sekarang Apri.....ucapkanlah......KUN RUBBUNA NURIL JAKIM......" teriak Maria dari dalam Raga Apri.

"KUN RUBBUNA NURIL JAKIM......" teriak Apri, seketika Apri memakai pakaian adat Jawa berwarna Merah dengan blangkon di kepala serta mempunyai cakar yang terbuat dari darah yang berwarna Merah pekat.

"Majulah kalian" ucap Apri, Mereka mengeroyok Apri dan menyerang dari segala arah.

*Sementara di tengah Danau

Joko dan Sarah yang mulai kelelahan, "swing......byur" Jay mendarat tepat di kaki Joko, Jay mengambang di Air.

Jay yang dilemparkan Anisa, "hei.....Gatot Kaca, itu teman mu.....dia kalah dengan ku sebab dia tak berguna....!" Ucap Anisa yang berdiri di tepi Danau.

"Hosh....hosh.....Jay kau kalah" dengan lirih Joko melihat sahabatnya yang sedang mengapung di atas air dengan luka - luka yang cukup parah.

"Hahahahahah.....lihatlah teman mu itu sedang sekarat!!" Ujar Sarah dengan Angkuh.

"Jay...." Joko menatap sedih sampai menitihkan air matanya, Jay mengambang di Air.

"Swing......!" Sarah meluncurkan seekor Ikan Hiu yang terbuat dari pusaran Air yang berasal dari kedua tangannya, "brush!!" Membentur ke arah Joko.
Joko pun terkena Hiu itu sehingga ia terlempar ke belakang, "si.....si..al!" Ucap Joko yang terkena serangan Sarah.

Joko pun tumbang, "segitu sajakah kemampuan mu......Gatot Kaca.....!" Ujar Sarah yang menatap Sombong ke arah Joko.

"Hei Gatot Kaca......,sepertinya kau kehabisan Chakramu dan lihatlah sosok mu akan menjadi Manusia seutuhnya. Hahahaha....kau akan mati dengan satu serangan ku!!" Ucap Sarah,
Joko yang terlihat kelelahan dan baju Zirah yang melindungi tubuhnya itu pun satu persatu terlepas "brak!" Baju zirah yang jatuh ke air.

"Aku tak ku...at lagi" ucap Joko yang sedang terus mengepalkan tangannya, darah pun mengalir deras dari kepalan tangannya.

"Andai waktu itu......." Sambil menatap kosong kedepan Joko mengingat masa lalunya,

#Masa lalu Joko saat berada di Kahyangan
"Permisi, Resi" Joko yang memasuki ruangan Suci yaitu Altar Dewa.

"Silahkan masuk Mas Joko" seorang Resi yang memakai tudung merah sedang berdiri membelakangi Joko, ia sedang menatap seluruh pemandangan Kahyangan dari dalam jendela ruangan suci.
"Aku membawa Dokumen penting yang berisi tentang hari akhir atau Kiamat dari sang Malaikat peniup Sangkakala " ucap Joko

Kemudian Resi itu pun melihat sebuah Dokumen yang di letakan Joko di atas meja nya, "apa ini?!" Ia terkejut dan ia mengambil sebuah tongkat yang biasa ia gunakan untuk menggunakan kekuatan sihirnya.

"Apa yang ingin kau lakukan Resi Yudi?" Ucap Joko yang menatapnya bingung di sebuah kursi, "aku sedang meramalkan masa depan tentang Dokumen ini dan aku melihat sesuatu yang bersinar bagai seorang Malaikat yang sangat indah, saat itu sinar itu akan di samping mu, Mas Joko " ucap Resi Yudi.

Joko pun menatap Resi itu semakin bingung, "ia akan menyelamatkan mu di pertarungan menyelamatkan sang Pemuda pembawa hari Kiamat nanti dan nama sinar itu adalah Kruddga Nirvana " ucap Resi Yudi.

Bola mata Joko pun seketika melebar mendengar perkataan Resi Yudi, "suatu hari nanti kejahatan akan di kalahkan oleh sebuah kebaikan yang saat itu berada di jalur Hitam" ucap sang Resi.

*saat ini
Joko dan Jay yang sudah tumbang, "Anisa lebih baik kita tinggalkan saja mereka berdua dan kita pergi ke sana bersama yang lainnya, sepertinya mereka sedang asyik bermain dengan Apri" ucap Sarah.

Anisa dan Sarah pun melangkah dari tengah Danau, "brus" tiba - tiba Air dari Danau pun melonjak ke atas dari arah belakang mereka.
"Wuung!" Tekanan Cakra yang luar biasa dirasakan Anisa dan Sarah, "Apa itu?" Anisa menoleh ke belakang.

"Brash....!" Air turun dan terlihat seseorang memancarkan cahaya seperti Matahari, "KONTA VIJAYA" suara yang berasal dari belakang Anisa dan Sarah.

"Tak mungkin.....Kojay lemah itu.....!" Anisa melihat Kojay bercahaya, Joko yang terbaring mengambang di atas air pun hanya tersenyum melihat sahabatnya itu "aku se....karang mem....percayai per....kataan Resi Yu......di" dengan terbata Joko mengucapkan.

"Hei kalian berdua....mau kemana!!!" Ujar Kojay yang memakai baju zirah emas dengan kedua sayap dan busur Gandiwa yang konon dimiliki oleh Dewa Rama saat bertarung melawan Rahwana.

"Dia...." ucap Sarah, "Cangkang Lembayung......Api .....Matahari.....Senja.....!, baiklah aku akan melayanimu lagi....Rava Wijaya....!" Anisa yang mengganti cangkangnya menjadi berwarna oranye dengan sebuah busur panah melengkung.

"Nama ku saat ini adalah....Rava Kruddga Nirvana yang artinya titisan dari Surga, wahai wanita Iblis....lenyaplah kalian dari muka Bumi......!" Jay yang melayang sambil membidik Sarah dan Anisa.

"Coba saja.....Brengsek...!!, Kabut....Hiu Gigi putih......Barrier Laut Jawa....!" Sarah mengeluarkan Kabut yang membentuk seekor Hiu besar bergigi besar.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang