Chapter 03 : ke 13 MANTAN

11 0 0
                                    

"Hahahaha.....Mba Mba satu ini cari mati rupanya!!" Ucap Diana sambil memasang kuda kudanya untuk menyerang, "siap...Mba Jago, saya akan melayanimu....Fatamorgana....laut!!" Jawab Sarah sambil mengangkat tangannya yang memunculkan sebuah pusaran kabut kecil.
"Mati kau!!" Sarah melemparkan pusaran kabut itu ke arah Diana "wusshh" Lily pun menghindar sambil menarik Apri dengan sulur yang di dalam tangannya "sret" Diana menghindari pusaran itu, "blash " pusaran mengoyak ngoyak "swushh......drak.....drak....dar!" Buffet serta barang - barang di dalam rumah Apri sampai hancur.

Tiba - tiba muncul seluruh warga yang menggerombol dari jalan setapak yang mengarah pas di depan rumah Apri sambil berteriak gembira " puja.....Ratu Kidul" mereka sambil mengarak Amelia yang diatas tandu "hahahaahhaah.....hai kalian para bocil, lihat dan lihat lah....! Semua warga Citayam sudah menjadikanku Dewi mereka" ucap Amelia dengan sombongnya. "Cih....angkuh sekali dia" ucap Tiara yang masih dikelilingi Api besar, "nguung " Nabila datang dari atas dengan membawa ribuan serangga "sifat jelek mu akan menewaskan dirimu sendiri, Amelia!!" Ucap Nabila. "Iri bilang Bos....!" Jawab Amelia yang diatas tandu, "kratak....kratak" Eva yang muncul dari air Danau yang sudah ia bekukan "Kidul.....kidul ck ck ck, kau menggunakan Ajian gendam besar besaran untuk menghipnotis seluruh warga Citayam agar menjadi budakmu" ujar Eva yang baru saja keluar dari sebuah pecahan es yang membeku di atas air Danau yang ia bekukan sendiri.

"Uhuk uhuk" Astina yang perlahan bangkit dengan mulut yang dipenuhi darah dan rambut yang kusut serta wajah yang terluka akibat terlempar oleh tinju Api dari Tiara yang menyerangnya tadi. "Tap tap" dari arah depan Astina melangkah Fitri yang sedang membawa sebuah payung berwarna putih "hei....hei kalian jangan berbincang disini, lihatlah dia sudah berdiri" ucap Fitri sambil menunjuk Astina yang sedang berdiri memegang luka bakar di tangannya.

"Garuda satu memanggil Garuda dua .....ganti" dari sebuah Helikopter yang sedang menuju ke kediaman Apri, "wung.....wung" di dalam helikopter terdapat tiga Tentara angkatan udara Indonesia dan satu Pilot yang sedang bersiap siap menyerang ke 13 wanita yang mengaku Dewi yang ingin menghentikan hari Kiamat, terlihat dari suatu ruangan yang mempunyai banyak Monitor dan para IT yang bertugas untuk menavigasikan Tentara angkatan udara Indonesia yang saat ini terbang menggunakan 10 helikopter v-58 buatan Uni Soviet.
Berdiri seorang Laksamana tertinggi yang terlihat separuh abad usianya dengan mengenakan pakaian berpangkat, Laksamana itu bernama Suryadarma yang saat ini sedang menatap ke arah Monitor besar "permisi pak, bagaimana persiapannya?" Ucap seorang Perwira disampingnya. "Tunggu saja aba - aba ku, setelah itu kita habisi para wanita itu" ucap Laksamana dengan wajah yang sangat datar.

Di depan Stasiun Citayam yang saat ini dipenuhi kendaraan karena para anggota Kepolisian dan TNI angkatan darat yang sedang menyegel area itu, "tiiiiin......tiinnn " suara klakson kendaraan yang saat ini sedang memenuhi jalan Raya Citayam dekat Stasiun.

"Csssss" tiba - tiba datang ular berjenis King Cobra yang tingginya mencapai 5 meter, "ular.....!!" Orang - Orang pun berteriak di tengah kemacetan di depan stasiun. "Nguung.....nguung" para lalat yang berjumlah Ribuan menyerbu di tempat itu juga, keadaan menjadi tak terkendali, para tentara dan anggota Kepolisian pun berusaha mengamankan tetapi usaha mereka sia - sia sebab makhluk -makhluk itu dengan ganasnya membuat onar. Dari selokan pun muncul makhluk aneh seperti Kappa di legenda Negara Jepang dan di waktu bersamaan segerombolan mayat hidup yang di perban atau Mumi dengan membawa debu pasir pun muncul dari dalam Stasiun yang membuat kekacauan di dalam Stasiun bahkan para petugas yang mencoba melawan mereka pun banyak yang terluka dan tewas.
Seperti wabah para orang - orang yang tewas pun kembali bangkit kembali bagai Zombie, "ngiung ngiung" sirine kepolisian berbunyi dan anggota Kepolisian pun berdatangan dengan jumlah yang banyak, "tiiinnn.....der......der" suara klakson kendaraan dan tembakan dimana - mana.

Sementara itu di depan kediaman Rumah Apri, Sarah dan Diana sedang berselisih sehingga menyebabkan kerusakan kepada bangunan sekitar mereka "hyaatt.....duagh!!". Sarah yang berwujud setengah Hiu pun menerjang Diana yang selalu menghindari setiap serangannya "hanya segitu sajakah kemampuanmu, Timun Mas?!" Ujar Sarah yang terlihat mengamuk, "hahahah....aku sengaja menghindarimu agar aku mencari titik kelemahan serangan mu, otak insang?!" Jawab Diana sambil melompati Sarah.
"Lihatlah mereka yang selalu saja membuang buang waktu disaat Apri sudah di dapatkan, dasar para Bocil " ucap Fitri yang sedang mengamati mereka berdua di depan Rumah Apri dengan Lily yang sedang menyeret Apri yang terjerat sulurnya.
Sedangkan Amelia sedang membagikan sebuah emas kepada para warga yang ia jadikan pengikutnya "ambil.....ambil....Hahahaha ayo ..... aku bagikan emas ku untuk kalian wahai Jiwa - jiwa Missqueen dan Fakir" sambil berdiri diatas tandu dan menyebarkan emas emas itu dari tangannya Amelia pun terlihat senang. Tiara yang sedang memukuli Astina dengan tinju apinya di sudut pekarangan yang berada tak jauh dari kediaman Rumah Apri "blam....blam!! " Astina pun terpojok, " ayolah....pelacur ternyata kau selemah ini, puas kan aku.....kau masih ingatkah kejadian hari itu!! Kucing pelacur!!" Ucap Tiara.
Vyra,Riskha,Eva,Adistya dan Nabila saat ini hanya menyaksikan sambil memakan kacang di samping Fitri dan Lilly.
Sedangkan Silvia sedang melangkah ke arah Tiara dengan wajah yang sedikit kesal "itu Kucing pelacur yang waktu itu menyerangku juga, Tiara......gantian dong....aku juga ingin meludah di wajahnya dengan melayangkan pukulan ku di wajah cantiknya itu...hahaha" ujar Silvia, "enak saja!" Jawab Tiara.

Astina pun mengingat kejadian dua bulan lalu saat ia menyelamatkan Apri di tengah jalan dari para Mantan - Mantannya itu.

#Dua bulan lalu
Setelah kejadian di Stasiun Jakarta kota.

Hutan wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Astina yang muncul dengan Teleportasinya sedang membawa Apri yang sedang tak sadarkan diri "Nyonya dimana kau!" Teriak Astina di tengah hutan sambil merangkul Apri.

Muncul sesosok Wanita bergaun merah "ay disini, Astina" dari belakang pepohonan.
"Nyonya tolong aku mengangkatnya" ucap Atina, "maaf Astina sudah menyuruh you membawa Apri" ucap wanita bergaun merah.
"Tak apa sebab ini tugas ku juga kan?" Jawab Astina. Akhirnya mereka berdua melangkah untuk membawa Apri menuju suatu tempat.
Tiba - tiba "duar " sebuah ledakan tepat di depan mereka, "dasar....kalian laknat...mau kalian bawa kemana pemuda itu?!!" Muncul sesosok Bidadari yang melayang di depan mereka berdua.
"Durga!!" Wanita bergaun merah itu terkejut, "Nyonya ini gawat?!" Ujar Astina dengan wajah ketakutan.
Wanita bergaun merah itu melepaskan rangkulannya "Astina bawalah Apri ke Rumah tua di ujung bukit sana, biarkan ay yang melawan Bidadari keparat ini!!" Ucapnya.
Astina pun pergi dengan menggunakan Cakra dikakinya dan melompat ke atas pepohonan sambil merangkul Apri, "mau kemana kau?!!" Ujar Durga. "Lari....Astina!!" Teriak wanita bergaun merah itu sambil bersiap melompat ke atas untuk menyerang Durga.
"Tak akan ku biarkan!!! Teleportasi.....Ajian Braga....kulon!! Kalian keluarlah hentikan gadis itu!!" Teriak Durga sambil membutuhkan suatu lubang portal. Muncul ke 13 Mantan dari lubang itu dan melesat langsung ke arah Astina yang sedang kabur, "sialan you Durga!!" Wanita bergaun merah itu melesat ingin menyerang Durga dengan kuku kuku tajamnya. "Habislah kalian, itu adalah serangan langsung ke 13 Mantannya yang ingin mengincar Gadis itu saat ini" ucap Durga yang melayang diudara.
Ke 13 Mantan Apri pun mengejar Astina yang kabur membawa Apri, mereka terus bertubi - tubi menyerang Astina dengan kemampuan mereka masing - masing tetapi Astina mati -matian menghindari serangan mereka dan masih tetap melangkah dengan membawa Apri.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang