Chapter 02 : Dewi Durga

9 0 0
                                    

Sementara Apri yang sedang mendengarkan cerita Astina di dalam kamarnya, diluar tepatnya di area Pasar Citayam. Umi yang sedang memilih kangkung untuk memasak nanti, tiba - tiba "apa kabar Umi...." sambil mencium tangan Umi Tiara pun mengucapkan dengan wajah yang teramat manis. Umi pun ketakutan "Ti.....Ti....Tiara" ucapnya dengan gemetar, "ikut Ara sebentar yuk, Mi?" Dengan senyum. Seketika Umi pun mundur kebelakang "gak.....gak.....gak mau......!!" Umi ketakutan dan ia pun berlari di tengah kerumunan Pasar untuk menjauh dari Tiara.

Tiba - tiba "bruk" Umi terjatuh karena menabrak seseorang, Umi pun ditolong seseorang "Ibu gak apa - apa?" Ucap seorang Gadis sambil mengangkat Umi. "Makasih ya, neng?" Ucap Umi, seorang yang ditabrak Umi pun mencolek Umi "plak" Umi pun menoleh "gak.....enggak mungkin.....!" Umi pun ketakutan melihat orang itu. "Hai Ibu mertuaku, Remember Me?!" Ujar seorang gadis mengenakan Hijab berwarna kuning yang mirip adat Timur tengah, "Riskha.....!!" Teriak Umi. Semua mata pun tertuju pada Umi yang berteriak "ada apa bu....?" Ucap salah satu pedagang sayur di samping Umi, "hei......neng.....apa yang kau lakukan terhadap Ibu itu?!!" Ujar seorang tukang pikul Pasar yang berbadan kekar.

"Hei....hei....aku tak melakukan apa - apa kok terhadap Ibu ini?" Ucap Riskha sambil cengar cengir, "lantas mengapa ia ketakutan begitu?!" Ujar tukang pikul Pasar yang berbadan kekar. Umi yang masih ketakutan pun langsung memeluk gadis yang tadi menolongnya berdiri itu "udah gak apa - apa bu....ada saya?" Ucapnya. Riskha pun tiba - tiba pergi, "sudah bu..? Sudah....wanita yang tadi sudah pergi kok?" Ujar tukang pikul Pasar kepada Umi yang sedang dipeluk seorang Gadis.
Keadaan kembali normal, "emm.....Bu....Bu....jangan takut?, namaku Diana dan aku ingin mengajak Ibu untuk memakan Mie Ayam di sebelah sana untuk menghilangkan ketakutan Ibu terhadap Mbak - Mbak yang tadi" ucap Diana. Umi pun berkaca kaca "terimakasih Neng" jawabnya dengan sedikitnya lesu, Diana pun merangkul Umi yang masih ketakutan menuju sebuah gerobak Mie Ayam di dalam Gang sempit yang jauh dari kerumunan.

Sesampainya di depan gerobak Mie Ayam, "mas...Mie ayam dua ya....?" Ujar Diana, "iya Mbak" tukang Mie Ayam menjawab.
Mereka berdua duduk di bangku paling pojok sambil menikmati segelas air mineral yang berada diatas meja kayu.
Tiba - tiba "krak!" Hawa dingin muncul dan membekukan gerobak Mie Ayam serta pedagangnya, "Diana.....Diana hanya menculik Ibu - Ibu saja lama sekali kau...?!" Ujar seorang wanita yang memakai pakaian musim dingin dengan jaket tebal. Umi pun menoleh dengan ketakutan, Diana hanya tersenyum "maaf kan Ibu mertua gagalku" ucapnya. Umi pun berduri sambil memasang wajah agak ketakuran "jangan.....jangan kau....." Umi pun mundur kebelakang "drak!" Muncul Riskha dari belakang Umi dan langsung memukul tengkuk Umi sampai ia jatuh ke bawah "bruk!" Umi pun tergeletak tak sadarkan diri "sudahlah.....! kita bawa dia sebagai Sandera agar si Apri muncul " ujar Riskha.

Sementara Apri dan Astina masih bercerita di dalam rumah,
"Begitu pri.....ceritanya" ucap Astina, "yah....lagi dong terusin" jawab Apri .
"Oke saya lanjutkan" Astina yang memulai kembali ceritanya

*Cerita Astina*
Dan pada waktu itu Durga memasuki pintu gerbang yang teramat lapuk dan didalamnya terlihat sebuah jurang dengan kawah berapi yang sangat panas, terdengar juga teriakan Manusia yang meminta pertolongan dan menjerit kesakitan. Durga pun mengeluarkan selendangnya yang ia sembunyikan di belakang punggungnya dari tadi, ia pun melayang diatas kawah berapi itu. Durga berkeliling sampai akhirnya ia menemukan sesosok Arwah yang terlihat sedih.
Durga pun menghampiri Arwah itu "hai.... mengapa kamu bersedih?" Ucap Durga sambil memegang bahunya, Arwah yang sedang duduk di atas batu menghadap ke Kawah berapi itu pun menjawab "kau siapa?"ucapny sambil menghapus air mata. "Aku adalah Batari Durga seorang Dewi dari Kahyangan yang sedang menjelajah Akhirat ini" ucap Durga dengan senyum yang sangat indah bagaikan permata, Arwah itu pun takjub melihat senyuman Durga yang sangat indah bagai permata "wahai Dewi yang sangat cantik dan menawan, gerangan apa yang membawamu ke Neraka ini?" Tanya Arwah itu dengan menatap langsung ke wajah Durga. "Bagaimana ya.....aku susah menjelaskannya, tetapi aku ingin sekali menghiburmu. Emm.....siapakah namamu....?" Balas Durga dengan tutur kata yang begitu lembut bagai kehangatan di musim semi, "Namaku adalah Maria Sophie Anna dan aku adalah Arwah yang di sebut - sebut Pagebluk atau pembawa bencana oleh seluruh semesta dan aku adalah sejenis Djin jahat yang di juluki Ummu Syibian oleh makhluk di Bumi sana" jawabnya lirih sambil tersenyum lepas.

Mereka berdua pun bermain mengelilingi neraka bersama - sama, sampai di suatu tangga menuju suatu lantai. "Hei,Durga......jangan kesana?!" Ujar Maria sambil menarik Durga, "memangnya kenapa?" Jawab Durga. "Disana ada Makhluk yang sangat kejam yang bernama Iblis" ucap Mery sangat serius, tiba - tiba "tap tap" suara langkah kaki yang mendekati mereka berdua. "Dewi......Dewi.....saatnya kita kembali ke Kahyangan....!" Kucing pun berteriak, "mpus.....kok kamu disini? Emm....tapi...." ucap Durga. "Sudahlah Ayo!!" Ajak si Kucing sambil mengeluarkan suatu Portal di depannya, "bolehkah aku ikut?" Ujar Maria. "Siapa dia? " tanya si Kucing, " dia temanku.....biarkan dia ikut" balas Durga dengan wajah yang berkaca kaca. "Jangan....! Makhluk dari neraka tidak boleh memasuki kawasan Kahyangan.....itu akan menimbulkan masalah!!" Ujar si Kucing dengan tegas. "Masalah itu.....aku akan bertanggung jawab.....!!" Jawab Durga dengan lantang, "ya sudah tetapi, aku tak mau ikut campur ya?!" Balas si Kucing. Akhirnya mereka kembali ke Kahyangan, "terimakasih Durga sudah mengajakku" ucap Maria, Durga hanya membalas senyum kepadanya.

#Saat ini Astina dan Apri
"Itu cerita awal mula Durga, baiklah kita lanjut" ucap Astina. "Hemmm untuk apa kau menceritakan kejadian yang berbelit belit ini sih.....ayolah ceritakan saja inti dari semua ini!!" Jawab Apri yang kelihatan bosan, "ini penting juga karena awal mula mu dari sini" balas Astina.

Mereka yang asyik bercakap, tiba-tiba "jger!!" Suara petir menyambar yang berasal dari luar rumah. "Apa itu...?" Apri terkejut, "sial....Barriernya hancur....!" Ucap Astina sambil mulai melangkah menuju ruang tamu.

"Apri......keluar kau Keparat!!" Suara teriakan seseorang dari luar rumah Apri.
"Apri, jangan keluar.....tetaplah di dalam!!" Ujar Astina yang sedang merubah wujudnya menjadi seorang gadis berumur 15 tahun dengan pakaian hitam dan rambut pirang panjang yang terurai.
"Brsss!!" Muncul Kabut yang menyebar di sekitar mereka, "a...apa....i....n..i...?!" Ucap Apri gugup.
"Sialan!!!" Ujar Astina yang sedang berlari ke depan Rumah di tengah kabut, "Tanjoeng.....Perak.....tepi.....Laoet!!" Teriak seseorang di dalam kabut "sluurrr" muncul sulur yang merayap di dinding rumah. "Apri.....!! Menghindar......!!!" Suara Astina dari dalam kabut, "greb!" Sulur itu mendapatkan Apri "sial, kakiku!!" Ucap Apri.
"Blam!" Astina tiba - tiba terpental "Rasakan tinju Apiku,Bocah!" Tiara yang mendarat dengan kobaran Api yang sangat besar. Astina terlempar jauh dan menubruk sebuah Pohon di dekat halaman rumah Apri.

"Siapa pun tolong aku" gumam Apri yang terjerat Sulur, "wuungg" kabut pun lenyap dan terlihat Lily dan Diana yang berdiri di depan Apri.
"Kau lagi....kau lagi yang mendapatkan Apri" ucap Diana, "suhah semeshinya sebab ahu lehih hintar hari hada halian" jawab Lily. Sulur merambat ke seluruh tubuh Apri, "ti....tidak!!" Teriak Apri.

"Hei kalian berdua cepat bawa Apri....!" Teriak Tiara, Diana pun menoleh "tidak semudah itu Ferguso, enak saja!! Aku dan si Bisu ini yang mendapatkannya dan kalian semua kalah di LIGA ini!!" Ucap Diana. "Jangan sombong lu Bocil!!" Sahut Sarah yang berada di samping Tiara, "kok sewot sih?!" Jawab Diana. "Srrp " Sarah berlari ke arah Diana dengan secepat angin "oi.....Bocil.....perlu lu tau ya....!! Apri belum Mati....dan masih ada kesempatan buat gue atau yang lain buat bunuh dia...jadi kalau lu ngehalangin.....lu juga gue bunuh!!" Ujar Sarah.

LIGA MANTAN season 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang