7

33.9K 5.2K 539
                                    






Renjun menatap Jaemin yang terlihat membawa nampan makanannya mencari meja kosong kantin. Jeno dan Haechan yang sedang mengajak Renjun berbicara ikut menoleh ke arah Jaemin yang tampak berjalan ke arah mereka dengan raut datar dan kedua telinga di sumpal airpod.



" Oh. Na Jaemin udah sekolah lagi?" Tanya Haechan entah kepada siapa. Jeno menatap Haechan yang baru saja berbicara lalu kembali menatap Jaemin yang berjalan melewati meja mereka tanpa menoleh sedikitpun. Yangyang saja yang hendak tersenyum ke murid favoritnya itu pun terpaksa mengurungkan niatnya karna Jaemin sama sekali tak menoleh ke arah mejanya.



Setelah Jaemin berlalu.



" Dia siapa?" Tanya Jeno kepada Haechan.



" Anak kelasnya Yangyang." Jawab Haechan sembari melirik Yangyang yang masih memaku tatapannya ke sang murid yang kini sudah mendapatkan mejanya.


" Kok saya nggak pernah liat dia di Ipa 1? Kenapa dia kayak nggak sopan gitu? Padahal jelas-jelas kita ini gurunya. Tapi dia sama sekali nggak ngelirik kesini." Celetuk Shotaro yang sedari tadi ikut memperhatikan Jaemin. Padahal sedari tadi murid-murid yang melihat rombongan guru muda itu selalu menyapa dan tersenyum sopan ke arah mereka.


" Dulu dia nggak gitu kok." Sergah Yangyang.

" Trus kenapa?" Tanya Jeno yang ikut ngelirik Jaemin yang mulai memakan makanannya.

" Gatau. Dia mulai berubah di semester ini." Lirih Yangyang lesu.

" Dia selalu juara umum dari kelas 10. Tapi sekarang dia udah berubah. Males-malesan di kelas, nggak ngerjain tugas nggak ngerjain PR." Tambah Haechan.

" Astaga sayang banget kalo gitu." Komentar Jeno. Haechan mengangguk.

" Dia juga abis di skors 2 minggu karna berantem ampe matahin tangan kakak kelasnya." Lanjut Haechan.

" Astaga. Separah itu?" Tanya Shotaro. Haechan mengangguk.

" Lagi ada masalah kali anaknya. Kamu udah pernah nanyain ke dia masalahnya apa Yang?" Tanya Jeno ke Yangyang. Yangyang menggeleng.


" Belum sempat. Ini ntar kalo dianya masih kayak gitu juga terpaksa ku bawa ke ruang konseling." Jawab Yangyang.

" Semua tugas nggak di kerjain sama dia. Di kelas cuma numpang tidur. Renjun aja di kasarin." Tambah Haechan sembari menyeruput jusnya.

" Eh serius Ren?" Tanya Jeno menoleh ke arah Renjun yang sedari diam saja.

" Itu sih udah kurang ajar banget namanya. Seharusnya di keluarin aja dari sekolah." Ujar Shotaro menatap ke arah Jaemin dengan tatapan marah.

Tapi tiba-tiba Renjun berdiri membuat ke empat temannya mendongak menatapnya bingung.

" Mau kemana Ren? Makanan kamu belum abis lho." Ujar Jeno.

" Barusan inget mesti nemuin pak Kun. Kalian lanjut aja. Aku duluan."

Renjun segera berlalu dari sana dan berjalan secepat mungkin menjauh dari kantin. Dadanya sesak dan Renjun sangat ingin menangis ketika semua orang menyalahkan Jaemin, padahal Renjun merasa bahwa semua perubahan Jaemin itu adalah karna dirinya. Renjun kesal, sakit hati. Semua beban yang selama ini di tahan dan di pendamnya seperti ingin meledak saat ini juga, di tambah lagi moodnya sangat buruk sedari pagi.

Fool | Jaemren Vers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang