" Na Jaemin! Sini!"
Jaemin mengernyit bingung saat melihat Lee Haechab, si guru bahasa melambai-lambai memanggilnya di area parkir guru. Saat panggilan yang kedua kalinya, Jaemin akhirnya memutuskan untuk menghampiri gurunya itu.
" Iya ada apa pak?" Tanya Jaemin sopan.
" Bisa tolongin bapak nggak?" Tanya Haechan.
" Tolongin apa ya pak?"
" Tolong kasihin ini ke Pak Renjun ya Jaem. Bapak tadi lupa ngasih punyanya dia. Hampir aja ke bawa."
Haechan menyodorkan powerbank tipis berwarna putih ke Jaemin yang langsung di terima pemuda itu.
" Pak Renjun masih ada di kantor guru kok. Kamu cari aja dia disana. Makasi ya Jaem. Bapak lagi buru-buru soalnya." Ujar Haechan lagi. Jaemin mengangguk.
" Yaudah pak. Saya ke pak Renjunnya dulu." Pamit Jaemin dan langsung berbalik pergi meninggalkan kawasan parkir guru setelah Haechan mengucapkan terimakasih kepadanya.
Jaemin menyusuri koridor sekolah yang sudah benar-benar sepi itu. Hanya beberapa siswa yang tampak masih berada di lingkungan sekolah, entah itu hanya menyendiri untuk memanfaatkan wifi sekolah atau menunggui temannya yang sedang melakukan piket.
Jaemin melongokkan kepalanya melihat ke dalam ruangan para guru itu dan melihat seseorang di deretan meja paling belakang yang tengah menelungkupkan kepalanya di antara tumpukan kertas yang bertebaran.
Jaemin langsung masuk ke dalam ruangan besar itu dan melangkah menuju ke meja belakang, tempat dimana Renjun berada.
Sesampainya di meja Renjun, Jaemin langsung menaruh powerbank itu di dekat kepala Renjun yang terlihat tengah tertidur berbantalkan lengannya lalu berniat untuk segera pergi tanpa membangunkan Renjun terlebih dahulu.
Jaemin hendak melangkahkan kakinya meninggalkan Renjun, tapi detik itu juga fikirannya langsung berubah, membuat pemuda itu kini kembali berbalik dan menarik kursi Haechan dan menaruhnya di sebelah kursi Renjun. Pemuda berbadan tegap itu kini duduk disana sembari mengamati wajah Renjun yang sedang tertidur.
" Bisa-bisanya tidur disini. Kalo tiba-tiba kebangun disini tengah malem kan ngga lucu." Monolog Jaemin menatap wajah super manis istrinya itu. Jika di fikiran Renjun, Jaemin adalah mantan suaminya. Beda lagi bagi Jaemin, Renjun itu tetap istrinya. Karna Jaemin nggak akan mau bercerai sama Renjun. Gara-gara Jaemin, Renjun harus kehilangan ayahnya. Jaemin bertekad akan membalas perbuatan baik papanya Renjun dengan menjaga anak semata wayangnya ini.
Jaemin memperhatikan kertas-kertas yang bertebaran di meja Renjun yang sebagian di himpit oleh pemuda itu. Jaemin mengambil salah satu kertas dan memperhatikan isinya. Ternyata Renjun sedang memeriksa kertas quiz kelas 10.
Jaemin mengambil kertas lain yang berisi laporan praktek laboratorium kelasnya.
" Kenapa nggak di kerjain di rumah aja sih?" Monolog Jaemin lagi lalu mulai mengumpulkan kertas-kertas itu berdasarkan jenisnya, berhati-hati mengambil kertas yang terhimpit di bawah lengan Renjun.
Jaemin memperhatikan kertas quiz yang sebagian telah di nilai oleh istrinya itu. Jaemin melirik pulpen yang ada di genggaman Renjun lalu dengan hati-hati Jaemin mengambil pulpen itu. Dan setelahnya pemuda itu kini mulai sibuk mengkoreksi hasil quiz dan memberikan point skor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool | Jaemren Vers✔
FanfictionWelcome to : 16th My Jaemren Fanfict " Fool" Start : 5 januari 2021 End : 8 februari 2021