Jaemin berjalan menuruni tangga dengan langkah sempoyongan. Meraba-raba pegangan tangga dengan pencahayaan yang minim menuju kamar istrinya yang masih dalam mode merajuk itu.
Setelah sampai di depan pintu, Jaemin berdoa semoga sang istri tidak mengunci pintu kamarnya lalu berusaha menarik handle pintu.
Cklek!
" Syukurlah." Lirih pemuda itu lalu melangkah masuk ke dalam kamar yang hanya di terangi lampu tidur itu dengan memegangi perutnya yang bergolak.
Jaemin mendekati ranjang dan duduk di pinggiran ranjang yang di tiduri Renjun.
" Ren." Panggil Jaemin lirih sembari menggoyangkan tubuh Renjun dengan tangannya.
" Ren." Panggil Jaemin lagi saat tak ada sahutan dari yang lebih tua.
" Renjun. Bangun." Panggil Jaemin lagi.
Kali ini Renjun memberikan respon dengan lenguhan pendek membuat Jaemin kembali memanggilnya.
" Renjun."
Renjun tersentak kaget dan langsung bangkit duduk.
" Jaemin?? Ngapain??" Tanya Renjun lalu menepuk tangannya dua kali untuk menghidupkan lampu kamarnya.
" Eh kok kamu pucat gini?!" Seru Renjun saat lampu kamar sepenuhnya menyala menampilkan wajah pucat pasi Jaemin.
" Aku boleh tidur disini nggak? Dari tadi aku muntah-muntah terus." Pinta Jaemin dengan suara lemah.
Renjun lebih kaget lagi.
" Muntah?!" Renjun langsung memeriksa suhu tubuh sang suami. Memang agak panas.
" Kita ke rumah sakit sekarang!" Ujar Renjun lalu buru-buru hendak turun dari ranjangnya tapi di tahan Jaemin.
" Masih jam 4 pagi Ren. Nggak usah. Aku tidur aja."
" Berapa kali muntah?"
Jaemin terdiam sesaat lalu.
" Sekitar 5kali. Sampe nggak ada lagi yang bisa ku muntahin Ren. Pahit banget."
" Nah makanya kita ke rumah sakit!"
" Ngga usah Ren. Aku tidur aja."
Renjun menggeleng keras.
" Nggak nggak. Nggak ada. Kita ke rumah sakit sekarang!" Keukeuh Renjun yang langsung turun dari ranjangnya. Mengambil jaket untuk dirinya dan Jaemin di lemari lalu bergegas memasangkan jaket ke Jaemin yang masih mengenakan piyama itu lalu memakai jaket untuk dirinya sendiri.
" Ayo." Ujar Renjun lalu langsung memapah sang suami yang memang sudah tak berdaya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
