16

34.1K 4.7K 511
                                    





" Tadi di samperin sama Pak Jeno mau ngapain?"


Renjun yang hendak memasuki kamarnya itu mendadak terhenti mendengar suara Jaemin. Renjun melongok ke arah tangga dimana kini Jaemin sedang melangkah turun dari sana.


" Dia nyelametin aku hehe." Ujar Renjun.


Jaemin kini tepat berada di depannya.



" Nyelametin?"


" Umm." Renjun mengangguk lalu menarik tangan Jaemin untuk ikut masuk ke kamarnya.



Renjun mendudukkan Jaemin di pinggiran kasurnya sedangkan ia kini sibuk mencari-cari sesuatu di lemarinya.



" Nyelametin gimana? Dari anak-anak kelas 11 yang tadi minta-minta les?"



Renjun mengangguk. Kini pencariannya sudah melebar ke lemari berikutnya.



" Nah! Ini dia!" Seru Renjun tak lama kemudian.



" Kamu lagi nyari apa?"


Renjun membalikkan badannya dan memperlihatkan sebuah kalung bermata cincin.


" Aku nggak bisa make cincin pernikahan kita di jari. Tapi kalo di jadiin mata kalung begini aku bisa selalu make. Tadi sempat ku buka sebelum mandi. Tapi nggak inget ku taruh dimana." Ujar Renjun sembari memasang kalungnya. Jaemin mengangguk paham.



" Cincin pernikahan kita nggak kamu buang kan?" Tanya Renjun sembari berjalan mendekat ke Jaemin.



" Mm. Ku simpan di lemari kok." Jaemin juga tidak yakin dengan ucapannya.

Renjun duduk di sebelah Jaemin dan memeluk lengannya manja.


" Serius tadi pak Jeno cuma nyelametin kamu aja?" Tanya Jaemin menatap wajah Renjun yang bersandar di bahunya. Renjun tersenyum lebar lalu menggeleng.

" Trus?" Tanya Jaemin penasaran. Karna tadi sebelum berbelok ke kantin, Jaemin sempat melihat Jeno menghampiri Renjun.


" Dia minta maaf karna udah bikin kami berdua jadi canggung."



" Lalu?"



Renjun tertawa membuat Jaemin bingung.


" Dia nanya alasan aku nolak dia. Karna waktu itu ga sempat nanya karna keburu ada murid nggak sopan yang bawa aku kabur."


Jaemin menyipit menatap Renjun.



" Itu kalimat kamu atau kalimat dia?"



Renjun terkekeh lalu menegakkan kepalanya, balas menatap Jaemin yang menatapnya dengan raut datar.



" Ya dia."



Jaemin mendengus.



" Trus kamu jawab apa?"



" Ku jawab aku pengen fokus jadi guru dulu-"



" Serius Huang Renjun."


Renjun merengut.



" Nggak asik banget kamu. Nojaem."



Jaemin masih menatap Renjun dengan tatapan datarnya.



" Iya iya. Aku cuma bilang ga bisa aja. Waktu dia ngedesak alasannya apa, bel keburu bunyi. Aku kabur."



Fool | Jaemren Vers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang