33

31.5K 4.5K 1.3K
                                    






Jaemin yang sedang menjabarkan tentang maksud dari kalimat diksi yang di tanyakan teman sebangkunya itu tiba-tiba langsung menutup mulutnya dan mengernyit kaget saat di rasakan perutnya kembali bergejolak. Hyunjin, si teman sebangku, langsung mendongak dan menatap Jaemin bingung.


" Jaem? Kenapa?" Tanya Hyunjin. Jaemin menggeleng cepat. Tapi sebenarnya pemuda itu tengah menahan sesuatu yang ingin keluar dari mulutnya.


" Jaem? Serius gapapa?" Tanya sang teman sebangkunya lagi. Jaemin menggeleng lagi lalu tiba-tiba bangkit berdiri membuat semua orang yang sedang fokus dengan pelajaran di depannya itu jadi mengalihkan perhatiannya ke Jaemin karna decitan kursinya yang cukup keras saat pemuda itu berdiri.


" Iya Jaemin? Kenapa?" Tanya Haechan, sang guru bahasa yang berhenti menulis di papan tulis dan menatap Jaemin penuh tanya.



" Saya izin pak!" Ujar Jaemin lalu kembali menutup mulutnya dan segera berlari keluar tanpa menunggu persetujuan Haechan.


" Jaemin kenapa?" Tanya Haechan. Yang lain menggeleng tidak tau.



 Yang lain menggeleng tidak tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin segera berlari ke toilet yang berada di ujung lorong, karna memang hanya itulah toilet terdekat dari kelasnya.

Sesampainya disana Jaemin berusaha mengeluarkan muntahannya di washtafle toilet. Tapi hanya ludahnya saja yang keluar.



Jaemin yang sudah terlalu mual tapi tak kunjung memuntahkan apapun itu akhirnya jatuh terduduk di sudut toilet di dekat washtafle itu dengan meringkuk memegangi perutnya yang benar-benar terasa tidak enak.


Jaemin berusaha menenangkan diri agar rasa mualnya mereda. Tapi ketenangan pemuda itu segera terusik saat mendengar suara gaduh orang yang memasuki toilet.



" Jeno. Please jangan gini."



Jaemin tersentak. Itu suara istrinya, Renjun.


" Aku nggak ngerti kenapa kamu selalu nolak aku Ren. Kurangnya aku itu dimana?"


Jaemin menggertakkan gerahamnya. Rasa mual yang mengganggu itu langsung hilang di gantikan gejolak emosinya.


" Jeno nggak gini. Aku bisa jelasin-"


" Aku beneran suka sama kamu. Aku beneran cinta sama kamu."


Jaemin yang memang berada di tempat yang sedikit tersembunyi itu mengepalkan tangannya emosi saat melihat Jeno menyudutkan Renjun di pintu toilet. Kedua tangan istrinya di tahan di kedua sisi tubuhnya oleh si guru muda itu.


" Jeno! Kamu jangan gini Jen-" Renjun bergetar ketakutan saat Jeno mendekatkan wajahnya ke wajah Renjun.


" Kasih aku kesempa-"


Fool | Jaemren Vers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang