27

33K 4.1K 758
                                    



" Na jaemin? Tolong bantu bawa ini ke meja saya ya?" Ujar Renjun setelah mengakhiri sesi belajar mengajarnya.

Jaemin yang masih menulis sesuatu di catatannya pun mendongak mendengar seruan gurunya itu. Saat ia hendak mengangguk, Jisung yang berada di meja di depannya mendadak berdiri.


" Pak! Saya aja!" Seru Jisung menyela.


" Saya aja pak! Saya lebih kuat dari Jisung! Dia mah letoy pak!" Zhong Chenle yang duduk di sebelah Park Jisung juga ikut berdiri dan mengacungkan tangannya tinggi-tinggi.


" Eh apa-apaan lo?! Lo juga lemah kali anjir!" Balas Jisung.

" Nggak! Pokoknya gue yang bantuin pak Renjun! Titik!"


"  Enak aja! Gue duluan ya yang nawarin diri!" Jisung menarik kasar tangan Chenle yang sedari tadi masih teracung.


" Suka suka gue ya! Lo gosah nyolot!" Balas Chenle ketus lalu menepis tangan Jisung.


" Lo tuh yang nyolot!"


Selagi keduanya bertengkar, Jaemin yang telah membereskan alat tulisnya itu berdiri dan maju ke depan menghampiri Renjun yang berkacak pinggang, terlihat sudah terlalu kesal hanya untuk memarahi kedua muridnya yang sedang bertengkar itu.


Jaemin mengambil tumpukan buku yang ada di atas meja lalu menatap Renjun yang terlihat jelas ingin berseru memisahkan keduanya, tapi coba di tahannya.


" Udah pak. Ayo." Ujar Jaemin membuat Renjun menoleh.



" Tapi mereka-"




" Biarin aja. Ntar juga cape sendiri. Ayo."



Renjun akhirnya mengangguk dan meraih laptop dan buku bahan ajarnya setelah itu mengikuti Jaemin yang sudah mulai melangkah menuju pintu.



" Woi woi! Na Jaemin ! Kok lo nyuri start sih?!" Seru Chenle saat pemuda berkulit seputih susu itu sadar jika Jaemin 'telah merebut pekerjaannya'.


Langkah Renjun sempat terhenti saat Chenle berseru kepada Jaemin, tapi hanya sebentar saja karna ia langsung melanjutkan langkahnya saat melihat Jaemin yang sama sekali tidak peduli dengan seruan teman satu kelasnya itu.



" Woi anjir Jaemin! Mainnya yang sportif dong! Seharusnya lo batu gunting kertas dulu sama kami buat nentuin siapa yang mau bantu pak Renjun- Woi! Jaemin! Budeg apa?!"

" Anjir Cung. Dia kayaknya beneran serius mau rebut pak Renjun dari kita."


Renjun yang sempat mendengar perkataan Chenle itu tidak kuasa menahan tawanya. Guru muda itu tertawa dengan puas sembari sesekali mengangguk saat beberapa murid yang lewat menyapanya.


" Bapak ketawa kenapa?" Tanya Jaemin yang akhirnya memperlambat langkahnya karna mendengar tawa Renjun yang tak berkesudahan.


Renjun melihat kanan kirinya sebelum berbicara.

" Nggak. Lucu aja. Zhong Chenle bilang kamu mau ngerebut aku dari mereka." Ujar Renjun dengan suara pelan lalu tertawa lagi.


Jaemin menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis fikir.

" Biarin aja." Ujar Jaemin.


Saat keduanya melewati kelas 11 ipa lainnya, beberapa siswa menghadang langkah Renjun dan Jaemin.

" Hallo pak Renjun. Minta id linenya dong pak." Ujar salah satu siswa yang ada disana.

Renjun mengernyit.

Fool | Jaemren Vers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang