" Morning Pak Renjun. Anjir manis bener pak senyumnya!!!"
" Pak Renjun. Missyouu."
" Astaga Paakk. Kemana aja??"
" Pak Renjuunnn. Eh? Kok kurusan?"
" Aa pak Renjun 2 minggu nggak muncul kok makin manis aja?!"
Renjun hanya tertawa pelan menanggapi kehebohan murid-muridnya. Renjun jadi terharu karna ternyata murid-muridnya itu merindukan kehadiran dirinya.
" Bapak udah sembuh kan?" Tanya seorang siswi saat Renjun telah duduk di mejanya.
Renjun mengangguk lalu tersenyum.
" Udah kok." Jawab Renjun lalu mulai membuka absen kelas. Sekilas ia melirik Jaemin di barisan meja belakang . Kali ini si mantan suami tidak lagi tertidur semenjak awal kelasnya. Haechan benar, Jaemin telah berubah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun mulai mengajar seperti biasa dan memberikan tugas seperti biasa. Jaemin juga sudah mulai tampak mengerjakan tugasnya. Beberapa kali terlihat berbincang dengan teman sebangkunya mendiskusikan tentang materi yang teman sebangkunya tidak mengerti. Sejauh ini, Jaemin tampak baik-baik saja di pandangan Renjun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Mau delivery order atau makan di kantin?" Tanya Yangyang memberikan pilihan saat guru-guru termuda di sekolah itu mengitari meja Renjun.
" Kantin aja gimana? Seharusnya kalau mau ngorder itu dari tadi. Istirahat kan cuma 15menit." Usul Haechan. Jeno dan Renjun mengangguk. Sedangkan Shotaro hanya akan mengikuti alur saja.
" Yaudah ayuk-"
" Permisi pak."
Para guru itu langsung menoleh ke arah Jaemin yang tiba-tiba berdiri di belakang Yangyang membawa tumpukan buku.
