"Won ..."
"Kenapa, Kak?"
Jungwon menjawab tanpa menoleh. Cowok manis itu sibuk mengutak-atik remote, mengganti saluran tv.
"Gue kira lo tidur."
"Gak, kok."
"Abisnya lo diem aja."
"Ya masa aku teriak-teriak, Kak."
Jay berdecak, "Bukan gitu juga. Ajakin gue ngobrol kek."
Jungwon menghela napas, "Tadi katanya pusing mau merem aja."
Jay membuka mulutnya ingin membalas, namun tidak ada kata yang keluar selanjutnya. Benar juga apa yang Jungwon katakan. Tapi sekarang Jay sudah tidak pusing, dia merasa bosan sekarang.
Jay menatap anak yang tengah duduk di karpet dengan badan bersandar di pinggiran kasurnya itu. Dari pandangan Jay hanya terlihat kepalanya yang bulat dan tangannya sibuk memencet remote. Sesekali rambut cowok itu bergoyang ketika dirinya melakukan pergerakan, terlihat lucu.
"Won ..."
"Apa, Kak?"
"Gue bosen."
"Tidur, Kak."
"Kok lo malah nyuruh tidur sih? Ajak gue ngobrol kek, atau apa gitu."
Jungwon menoleh ke arah Jay sekilas, "Aku ajakin ngobrol gak bisa bikin sembuh kak, tapi kalo tidur bisa." Jungwon melirik jam yang tergantung di atas tv kamar Jay, "Lagian bentar lagi aku pulang, ayah pasti bentar lagi sampe rumah."
Jay ikut-ikutan melihat jam. Benar juga, sudah pukul setengah sembilan. Biasanya ayah Jungwon pulang sekitar pukul sembilan atau setengah sepuluh malam kalau tidak lembur.
"Won ..."
"Apalagi, Kak?"
"Gue pengin ngobrol, Won." ucap cowok itu dengan sedikit merengek. Sudah dibilang kan? Jay kalau sakit itu menjadi banyak tingkah.
"Mau ngobrol apa, Kak?"
"Ya apa kek. Sekolah lo gimana tadi?" Jay membuka pertanyaan.
"Kaya biasa."
"Berangkat sama siapa tadi pagi?"
"Kaya biasa."
"Pelajarannya susah gak tadi?"
"Kayak biasa."
"Won!"
Jay geram sendiri mendengar tanggapan Jungwon yang seakan tak acuh itu, sedangkan Jungwon malah tertawa mendengar nada protes Jay.
"Ya memang kaya biasanya, Kak."
"Lo gak seru."
"Ya makannya, karena aku gak seru, kakak mending minum obat aja terus tidur."
Jungwon bangkit dari posisinya, hendak mengambil obat yang ada di meja sebelum sebuah tangan memegangi bajunya.
"Nanti aja, gue kepengin ngobrol."
Jungwon berdecak, "Ngobrol apa sih, Kak?"
"Sana duduk lagi, kaya tadi."
Jungwon memandang Jay yang terlihat merajuk itu. Mau tak mau cowok itu menurutinya. Bedanya kini posisinya seratus persen menghadap Jay.
"Cepet mau ngobrol apa?"
"Gak udah liatin gue kayak gitu juga kali." Jay memalingkan wajahnya.
Pasalnya kini Jungwon tengah bertopang dagu menghadapnya dan menurut Jay itu menggemaskan sekali. Matanya yang terlihat polos dan pipinya yang sedikit tertekan oleh tangannya itu bukan kombinasi yang baik untuk jarak sedekat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every (Little) Thing ; Jaywon ✔
Fanfiction[Jaywon version] - Sometimes, every little thing means everything for somenone - [Disclaimer] BxB! Jaywon x another cast Homophobic not suggested to read this story! 15+ Contain harsh words! Diharapkan bijak dalam membaca. Published : 22 September...