7

7.3K 1.2K 219
                                    

"Jujur! Lo yang ngerusakin wireless speaker gue kan?!"

Semua yang ada di ruangan itu menatap Jake, sedangkan yang menjadi tersangka itu gelagapan.

Hari ini Jay, Jake, Sunghoon, Jungwon dan tak terkecuali Heeseung sedang berkumpul di rumah Heeseung karena abang mereka itu pulang.

Setiap kepulangan Heeseung- yang berarti setiap weekend, mereka pasti menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama. Bodo amat nantinya mau ngapain, yang penting kumpul dulu saja.

Seperti saat ini, ketika mereka sudah bosan cerita-cerita, akhirnya mereka memutuskan untuk bermain truth or dare.

"D-dare aja gue dare! Ga jadi truth!"

"Mana bisa!" protes Jay yang memberikan pertanyaan tadi.

"Sebagai pria sejati lo nggak boleh plin-plan gitu dong Jake." ujar Heeseung berusaha mengompori.

"Ck. Iya! Iya! gue yang ngerusakin, terus gue pura-pura gatau karena gue ga mau ganti. Puas lo?! Puas?!"

"Dih, aturan juga gue yang marah, orang gue yang dirugiin. Kenapa malah jadi lo yang lebih galak?"

Jake berdecak, "Jay ... maaf ya?"

"Iya .. iya. Udah gue duga sih sebenernya." Jay geleng-geleng kepala, "Emang ya, lo tuh temen gue yang paling ..."

"Paling ...?"

"Bangsat."

Heeseung, Sunghoon, Jungwon terbahak mendengar itu sedangkan Jake misuh-misuh sendiri.

"Sialan lo emang."

"Dah lah. Ayo puter lagi." Jay mengambil botol bekas minuman rasa jeruk yang mereka gunakan untuk bermain truth or dare.

"Siap-siap ya!"

Jay memutar botol itu. Sejauh ini yang paling sering kena Jake, diikuti Heeseung, Sunghoon dan Jungwon sesekali, hanya Jay yang belum pernah mendapat giliran.

"SEMOGA JAY AAMIIN!" seru Jake.

Semuanya menunggu hingga botol itu berhenti bergerak dengan berdebar ...

"Arghhh, kenapa gue lagi?!"

Heeseung berteriak frustasi ketika bagian tutup botol itu mengarah padanya.

"Truth or dare?" tanya Jay dengan senyum miringnya.

"Truth."

"Dih cemen lo bang, dari tadi truth mulu." celetuk Jay.

"Yaudah, yaudah dare!"

"Siapa yang mau ngasih dare?"

"Aku aku!" Jungwon mengacungkan tangannya bersemangat.

"Oke, silakan." balas Heeseung ambil mengorek-ngorek bungkus keripik kentang yang sudah hampir habis itu.

"Aku tantang abang buat jawab jawab "ya" selama 24 jam kalo aku tanya."

"Mana bisa! Gak mau!"

"Ck. Abang gak supportif." Jungwon cemberut.

"Iya, supportif dong bang." Jay mengompori.

"Yaudah iya! Tapi gak 24 jam, cukup 5 permintaan aja."

"Oke." Jungwon tersenyum jahil, "Pertama, aku mau jam main PS gak dibatasin."

Every (Little) Thing ; Jaywon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang