Semenjak hari dimana mereka pergi ke pasar malam bersama, Jay dan Jungwon menjadi semakin dekat. Jay bahkan sudah tidak sungkan-sungkan untuk menunjukkan perhatiannya pada Jungwon, sedangkan Jungwon sendiri tidak banyak pikir tentang perlakuan Jay padanya. Dia hanya menjalaninya saja, walaupun ya ... semuanya memang terasa menyenangkan sekarang.
"Jungwon ..."
Tidak ada sahutan dari si pemilik nama yang tengah menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"Won ... Jungwon ..."
Tidak ada sahutan. Cowok manis itu bahkan tidak bergerak dari posisinya.
"Jungwon, Jungwon, Jungwon, Uwon, Uwon, Jungwon..."
"Ish, apa sih, Kak? Aku mau tidur." Jungwon bersungut-sungut sambil menepis tangan Jay yang terus-terusan menoel-noel pipinya, mengganggu dirinya.
"Ck, padahal gue bela-belain gak istirahat buat ketemu lo malah gue dicuekin." Jay cemberut.
"Emangnya aku nyuruh gitu?" balas Jungwon dengan nada menyebalkan.
"Loh kok lo kayak gitu sih?" Jay mulai ngegas.
"Ya emang aku harus gimana? Bener kan? Emang aku gak nyuruh kakak kesini kok!"
Selanjutnya, seperti hari-hari kemarin, keduanya terlibat percekcokan. Sejak keduanya semakin dekat, mereka tidak pernah absen dari yang namanya keributan. Jungwon tidak menyangka kalau Jay bisa jadi menyebalkan seperti itu, begitupula Jay yang tidak menyangka Jungwon yang baik dan manis bisa berubah menjengkelkan seperti saat ini.
"Woy! Ribut mulu kalian berdua! Berisik!"
Pertangkaran keduanya mendadak terhenti saat Sunoo berteriak ke arah mereka dengan tatapan tajam.
"Udah ngusir kita! Berisik pula! Tau diri lah!" sambung Sunoo lebih berapi-api lagi.
Pasalnya, sekarang setiap jam istirahat, Jay hampir selalu ke kelas mereka dan mengusir Sunoo dan Ni-Ki dari tempat duduk mereka, alasannya biar lebih privasi bersama Jungwon.
Sebagai sahabat yang baik, tentu Sunoo dan Ni-Ki mengerti, namun memang dasar Jay tidak tahu diri dan tidak tahu terimakasih, masih saja berbuat ulah padahal bukan di kelasnya.
"Maaf, Noo." Jay memasang muka bersalah, sedangkan Sunoo menatapnya malas.
"Tuh, gara-gara kamu, Kak." Jungwon menatap sebal Jay.
"Lo lah." Jay tidak mau kalah.
"Kakak!"
"Lo!"
"Kakak!"
"Lo!"
"Kamu, Kak!"
"Gara-gara lo, Jungwon!"
Ni-Ki menutup telinga sedangkan Sunoo menarik napas dalam berusaha menetralkan emosinya, namun sayangnya tidak bisa.
"STOP!"
Sunoo bangkit dari duduknya, berjalan ke arah Jay kemudian menarik baju cowok itu dari belakang dan menyeretnya keluar kelas. Jay yang terkejut, hanya pasrah tanpa perlawanan atas perlakuan cowok itu.
"Pergi lo! Pergi lo dari kelas gue!" Sunoo tampak benar-benar emosi, sedangkan Jay malah terdiam karena tidak menyangka Sunoo mampu berbuat seperti itu.
"Noo ..."
"Diem! Jangan ngomong apa-apa, oke? Pusing kepala gue denger suara lo."
Sunoo mengulas senyum paksa, meraih gagang pintu, kemudian menutupnya secara brutal sampai siswa yang masih tersisa di kelas terkejut karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every (Little) Thing ; Jaywon ✔
Fiksi Penggemar[Jaywon version] - Sometimes, every little thing means everything for somenone - [Disclaimer] BxB! Jaywon x another cast Homophobic not suggested to read this story! 15+ Contain harsh words! Diharapkan bijak dalam membaca. Published : 22 September...