4

8.6K 1.4K 286
                                    

"Sumpah, Won! Lo tuh berdosa banget sama gue!

Sunoo berjalan menuju mejanya sambil menghentak-hentakkan kaki, pertanda bahwa cowok itu kesal.

Cowok yang menjadi sumber masalah pagi itu malah berjalan lesu, menunduk sambil membawa kotak yang berakhir menyedihkan kemarin sore.

"Kenapa deh?" Ni-Ki yang mendengar ribut-ribut mendongakkan kepalanya.

"Ini lagi! Pagi-pagi tidur! Tuh! Tuh! Muka bangun tidurnya ngeselin!" Sunoo meletakkan tas secara brutal di sebelah Ni-Ki.

"Ya apaan dah, gajelas banget lo. Masa gue dimarahin, ngerti apa-apa juga kagak."

"Ya tau lah! Gue kesel."

"Kayaknya di masa lalu gue berdosa banget sampe punya temen model begini."

"Ah! Berisik deh! Ini lagi mukanya gak usah melas gitu! Ngeselin tau nggak lo!" Sunoo melanjutkan sesi marah-marahnya.

Ni-Ki menatap Jungwon mengisyaratkan kenapa temannya menjelma jadi seperti emak-emak yang kehilangan tupperware-nya begitu, namun cowok imut itu malah menghela napas sambil meletakkan kotak berisi macaron yang masih utuh.

"Lah? Kok? Kok?"

"Makan aja daripada mubazir."

"Tau tuh! Udah nyusahin, gak mau cerita-cerita lagi!" Sunoo mendumel lagi.

Pasalnya pagi-pagi buta sekali Jungwon meneleponnya dan memaksanya untuk menjemput cowok itu karena dia tidak mau berangkat bersama Jay.

Belum habis sampai di situ, cowok itu juga memintanya datang pagi sekali, padahal Sunoo biasa berangkat lima belas menit sebelum bel masuk berbunyi, ditambah lagi Jungwon tidak mau bercerita alasannya, membuat Sunoo kesal karena penasaran.

"Jay nolak permintaan maaf lo?"

Jungwon menggeleng.

"Geleng-geleng nggak bikin gue sama Sunoo ngerti masalah lo. Jadi jawab atau nggak akan gue bagi hotspot sebulan penuh."

Jungwon membelalak, pilihan macam apa itu? Dia mana bisa hidup tanpa hotspot Ni-Ki!

"Iya iya. Aku cerita."

Jungwon bercerita mengenai kejadian kemarin sore. Sunoo memandang Jungwon sedih, berbanding terbalik dengan Ni-Ki yang malah menaikkan sebelah alisnya seperti mendengar sebuah cerita yang tidak masuk akal.

"Jadi lo gak jadi ngasih karena lo merasa insecure?"

Jungwon mengangguk.

"Terus lo merasa sedih karena itu?"

Jungwon mengangguk lagi.

"Sekarang gue tanya deh ..."

"Apa?"

"Kak Jay masih marah gak sama lo?"

Jungwon menggeleng.

"Dia masih diemin lo gak, walopun lo ga jadi minta maaf?"

Jungwon menggeleng lagi.

"Tapi lo sekarang masih merasa sedih?"

Jungwon menatap Ni-Ki, kemudian mengangguk.

"Yaudah."

Sunoo memukul Ni-Ki, sampai macaron yang baru diambilnya terlempar, menggelinding ke bawah meja tetangga.

"Woy!"

"Ya makannya jangan setengah-setengah badrun! Yaudah apa?"

"Beneran gatau?" Ni-Ki menatap Jungwon dan Sunoo bergantian.

Every (Little) Thing ; Jaywon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang