Pagi ini terasa dingin.
Jungwon mengusap-usap tubuhnya yang hanya berbalut kaos, berusaha menyalurkan kehangatan. Dia ingin mengambil jaket, tapi sudah kepalang tanggung di depan rumah, dia malas berbalik.
"Bang, beneran gak mau ikut?" tanya Jungwon pada Heeseung yang tengah membuang sampah dengan mata yang masih setengah tertutup.
"Gak." jawab Heeseung sambil menutup bak penampungan sampah. Setelahnya cowok itu berjalan menjauh dari sana.
"Bang mau kemana?"
"Masuk. Mau tidur lagi."
"Bang, tapi itu gerbang rumahnya kak Jake."
Ngok.
Heeseung membuka matanya sedikit lebih lebar, menatap gerbang berwarna hitam itu. "Gerbangnya keren." Setelahnya cowok itu berbalik menuju rumahnya tanpa mengucap satu kata pun.
"Anjim. Random banget abang lo sumpah." Jay tertawa sambil menutup gerbang rumahnya.
Jungwon berbalik, mendapati jay yang sudah rapi dengan setelan celana training, jaket olahraga, tak lupa pula dengan sepatunya yang terlihat keren itu.
"Kak Jay mau jogging?"
"Gak. Mau beli bubur depan komplek."
"Kok pake baju kaya gitu?"
"Iya dong! Beli bubur juga harus tetap menjaga kharisma." Jay menyugar rambutnya,"Keren gak gue?"
Jungwon berdecak malas. Sudah mengatai abangnya random, ternyata dirinya sama saja.
"Lo mau kemana, Won?"
"Beli bubur juga."
"Serius? Wah, kita emang sehati banget." Jay merangkul Jungwon. Membuat laki-laki berwajar imut itu dapat merasakan aroma segar dari sabun yang dipakai Jay.
"K-kak ... lepas deh." Jungwon menyingkirkan tangan Jay dari pundaknya.
"Loh kenapa? Masa lo malu jalan sama orang keren kayak gue?"
"Bu-bukan gitu." Jungwon menatap Jay, kemudian menunduk. Dia juga tidak tahu kenapa, tapi akhir-akhir ini dia merasa gugup dan aneh jika terlalu berdekatan dengan Jay.
"Terus?"
"Gak papa." Jungwon berjalan mendahului Jay. Kenapa dia jadi terasa aneh seperti ini sih?
Jay menaikkan sebelah alisnya? Itu anak kenapa?
"Eh .. won, tungguin lah!" Jay menyusul Jungwon hingga langkah mereka kembali sejajar.
Jungwon berjalan dalam diam, begitu pula dengan Jay. Jay melirik Jungwon sekilas, kenapa belakangan ini Jungwon terlihat aneh?
"Ih, itu sandal doraemon yang gue beliin kan?" Jay menunjuk sandal yang dikenakan Jungwon, berusaha mencairkan suasana.
"Iya."
"Dih, udah jelek banget gitu masih aja lo pake. Buang ajalah."
"Jangan!"
"Lah? Kok ngegas? Kenapa emang? Masa iya lo gak mampu beli sandal?"
"Ya suka suka aku lah. Ini kan punyaku."
"Dih sewot."
Jungwon tidak menanggapi, dia kembali berjalan. Sesekali dia memandangi sandal doraemonnya. Benar sandal itu memang sudah buluk sekali, tapi Jungwon enggan membuangnya, bahkan dia sangat suka memakainya, entah kenapa.
Keduanya berjalan dalam diam lagi.
"WON! PESAWAT WON!"
"Mana?!" Spontan Jungwon mendongak, melihat langit. Namun, ternyata tidak ada apa-apa di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/241841540-288-k24601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Every (Little) Thing ; Jaywon ✔
Fanfiction[Jaywon version] - Sometimes, every little thing means everything for somenone - [Disclaimer] BxB! Jaywon x another cast Homophobic not suggested to read this story! 15+ Contain harsh words! Diharapkan bijak dalam membaca. Published : 22 September...