Siang ini seluruh siswa-siswi SMA Cendekia tengah bersuka cita. Hampir seluruh kelas ramai riuh, tak terkecuali kelas Jay.
Tadi, sesaat setelah bel istirahat berbunyi, wakil dari kesiswaan datang dan membagikan selebaran berisi jadwal kegiatan lomba-lomba dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun sekolah. Tentu saja semuanya langsung antusias, setiap tahun, hal inilah yang paling mereka nanti-nanti.
"Pak Ketua, kita gak mau rapat?" Jake menepuk pundak Jay yang tengah melamun menatap halaman sekolah yang biasa mereka pakai untuk upacara.
"Emang anak-anak udah pada kumpul semua?"
"Ya belum sih, masih pada jajan."
"Yaudah, besok lagi aja, masih lumayan lama waktunya kan?"
Jake mengangguk-angguk, kemudian ikut bergabung bersama Jay.
"Btw, Sunghoon gak balik nih?" Jake memandang ke arah ruang OSIS yang terletak di seberang halaman.
Sejak kelas sepuluh, diantara mereka bertiga memang Sunghoon yang paling berdedikasi dan bersemangat dalam urusan organisasi.
Buktinya saja, sekarang ini Sunghoon sedang menjabat sebagai wakil ketua OSIS. Berbeda dengan Jay yang hidupnya hanya untuk basket, baseball, dan segala dunia tantang perbolaan, juga Jake yang ikut banyak sekali organisasi, sampai pusing, dan akhirnya berangkat kalau mau saja.
"Gak lah. Paling nanti nongolnya pas pelajaran terakhir."
"Emang curang tuh anak. Paling sekarang lagi leha-leha di ruang osis."
Jay tertawa kecil, "Gak lah. Osis pasti lagi sibuk-sibuknya sekarang."
"Seru banget gosipin guenya."
"ASTAGA!"
Jake terlonjak membuat Jay ikut terkejut juga karena terkena sabetan tangan Jake.
"Sakit woy!"
"Sejak kapan lo disitu?" Jake menatap horror Sunghoon yang duduk di sebelanya.
"Emang curang tuh anak, paling lagi leha-leha di ruang osis." Sunghoon menirukan gaya berbicara Jake.
"Leha-leha jidat lo. Pusing banget gue sekarang." Sunghoon menghela napas, bersender pada dinding di belakang mereka.
"Sabar, bentar lagi pensiun." Jake menepuk-nepuk bahu temannya itu.
Sunghoon mengusap wajahnya, terlihat frustasi. Dalam acara-acara besar seperti ini, OSIS memang selalu menjadi andalan sekolah untuk menyiapkan acara, mulai dari tema hingga guest star yang akan diundang.
"Guest star tahun ini siapa?" tanya Jake antusias, berkebalikan dengan temannya itu.
"Lo maunya siapa?"
"BTS?"
"Bangsat."
Jay tertawa. Jarang-jarang temannya itu mengumpat dan entah mengapa itu terasa menyenangkan ditelinganya.
"Anjir. Tumben lo berkata kasar." sahut Jake.
"Soalnya lo ngomongnya kaya ga ada otak."
"Astaghfirullah, berdosa banget lo sama gue!"
"Undang penyanyi cewek yang lagi booming itu aja, yang lagunya sering dinyanyiin sama anak cewek di kelas." usul Jay.
"Lo suka ngupingin anak-anak cewek?" Jake bergidik.
"Nguping apaan anjir, lo lupa mereka kalo nyanyi udah kaya penyanyi papan atas yang lagi konser?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Every (Little) Thing ; Jaywon ✔
Fanfiction[Jaywon version] - Sometimes, every little thing means everything for somenone - [Disclaimer] BxB! Jaywon x another cast Homophobic not suggested to read this story! 15+ Contain harsh words! Diharapkan bijak dalam membaca. Published : 22 September...