Tsukishima menghempaskan tubuhnya pada ranjang. Kemudian mengaduh kesakitan karena kepalanya terbentur tembok, menyalahkan tembok yang sebenarnya tidak berdosa.
Tsukishima Kei nama lengkapnya. Masih menjalani hari-harinya sebagai murid SMA di sekolah Karasuno, sekaligus menjabat sebagai kekasih dari Kuroo Tetsurou, kapten tim bola voli putra di Nekoma.
Setelah training camp tiga hari yang lalu, Tsukishima tak banyak bicara dengan Kuroo. Dipertemukan pertama kali saat latih tanding. Hal gila Kuroo lakukan, sial sekali pria itu bisa tahu lebih dulu soal dirinya!
Sekarang Tsukishima benar-benar ingin menjambak rambut Kuroo, setelah mendengar Hinata Shouyo (Shouyo atau Shoyo?) melakukan telepon dengan temannya di Nekoma, Kozume Kenma.
"Eh, Kuroo-san? Kenma, apa kamu sedang bersama Kuroo-san? Wah! Kencan, ya? Aku doakan cepat jadian ya, Kenma!"
Begitu yang Hinata ucapkan tadi saat sedang berada di ruang klub bola voli. Menelepon Kenma dengan heboh, sampai-sampai seluruh orang mendengarnya.
Iya, hubungan Tsukishima dan Kuroo memang ditutupi. Bukan malu, Tsukishima hanya tidak mau Kageyama mendapat bahan mengejek.
Mengabaikan getaran dari ponsel, Tsukishima kemudian mengambil pakaian juga handuk. Lantas mandi, membersihkan diri kemudian turun ke bawah. Menemui Akiteru, Ibunya pamit pergi ke Tokyo beberapa hari. Menemui kerabat dekatnya yang jatuh sakit.
"Ayo makan malam dulu, Kei!"
"Aku tidak lapar." Tsukishima duduk di sofa, menonton siaran televisi yang lagi lagi terasa membosankan.
"Eh? Ada masalah apa?" Akiteru membawa nampannya ke ruang tengah, menemani sang adik sambil menonton televisi.
"Tidak." Tsukishima menopang dagu, sorot matanya redup. Malas sekali menonton televisi, tetapi lebih malas menghadapi ponselnya yang pasti terus bergetar, sesekali berdering tanda telepon masuk. Dari Kuroo tentu saja.
"Ceritakan, aku ini kakakmu loh." Akiteru tersenyum menyengir, kemudian melahap makan malamnya lagi.
Tsukishima mengembuskan napas, "Masalah voli lagi. Itu saja."
"Eh? Kau sudah bermain serius dengan voli, toh?"
Tsukishima menoleh, "Sejak kapan aku tidak menanggapi voli dengan serius, Nii-san?"
(aku udah sering nonton anime memang. Tapi masih nggak yakin kakak lelaki itu 'nii-san' atau 'nee-san').
Akiteru tersedak, demi Tuhan tatapan adiknya itu lebih seram dari pada hantu di film horor!
Akiteru meraih gelas kemudian meminum lebih dari setengahnya, "Ya, kupikir kau tidak begitu, Kei."
Tsukishima mendelik, pergi ke dapur lalu memakan makan malam. "Aku tarik kembali ucapanku, Nii-san."
Akiteru tersenyum lebar, diam-diam menggumam pelan. "Kei masih lucu di mataku," Setelahnya terkekeh.
kuroo — jealous
Setelah makan malam, Tsukishima pergi ke atas. Melihat ponselnya masih saja berdering. Beratus pesan masuk dari orang yang sama. Beberapa belas pesan dan beberapa panggilan tak terjawab dari Kozume Kenma.
Kemudian merembet ke Hinata. Tsukishima tersenyum geram, "Sialan Kuroo!"
Tsukishima meraih ponselnya. Membuka terlebih dahulu pesna dari Hinata.
[hinata]
- Tsuki
- Tsukishima
- Kuroo-san juga Kenma bertanya soalmu
- Ada masalah?[Kei]
Bukan urusanmu -
Omong-omong, apa katanya? -
KAMU SEDANG MEMBACA
fall in love - all x tsukishima
FanfictionI think I'm falling in love, (s)he say "what you know 'bout love?" [bottom tsukishima, oneshot/twoshot] © youqiru, 2020