Yang orang lain lihat dari Ushijima itu, katanya terlihat sangar! Badan kekar serta wajah datar yang makin membuat bulu kuduk berdiri.
Kalau itu kata orang lain, gimana kata pacarnya sendiri?
Buat Kei itu, Ushijima memang keliatan sangar. Itu dari luarnya, tapi menurut Kei sendiri. Ushijima aslinya nggak gitu! Ushijima itu bucin sama sapi.
Pernah satu ketika, mereka merayakan hari jadi ke sepuluh bulan. Ushijima bukannya memberi plushie dinosaurus atau shortcake strawberry kesukaan Kei.
Iya! Ushijima malah memberi plushie sapi, lengkap dengan susu sapi segar serta baju tidur sapi, satu set!
Kei saat itu cuma bisa menganga sambil berkata, "Ah terimakasih."
Kei saat itu tidak memberi hadiah apapun, ia lupa soal hari jadi mereka, hehe.
Lalu, orang-orang tahu tidak kalau mereka berpacaran? Jawabannya, tidak!
Yang orang ketahui, Ushijima dan Kei hanya sebatas teman beda sekolah. Tidak lebih.
Lagi pula, Ushijima pernah meremukan tangan Kei saat turnamen musim semi waktu itu. Tenang, setelahnya Ushijima menghampiri Kei.
Sambil mengucapkan selamat, matanya curi-curi pandang ke tangan Kei yang dibalut perban(?).
Lalu setelahnya Ushijima pergi sebelum dipergok orang lain.
Tapi, Ushijima sekarang nggak sembunyi-sembunyi lagi. Malah, repot-repot datang ke Karasuno cuma buat jemput pacarnya.
"Mau kencan," itu alasan yang ia katakan pada pelatih klub voli Karasuno.
Wajah Kei langsung memerah di tempat, yang lain melongo tidak percaya. Kei buru-buru berganti pakaian lalu mengemasi barang dan pergi.
"Kenapa bilang gitu? Tiba-tiba datang lagi. Udah kayak jelangkung aja tau," ucap Kei.
"Emang kamu maunya aku nunggu sampai aku ditikung yang lain, gitu?"
Kei mendelik, "Gak usah mancing war ya! Aku juga udah bilang ke kamu, kamu harus percaya sama aku. Aku juga percaya sama kamu kan?"
"Karena akunya bisa dipercaya."
"Oh, jadi kamu bilang aku nggak bisa dipercaya, gitu?"
Skakmat.
Ushijima salah bicara. Rencana kencan terancam gagal. Keringat dingin keluar. Langkah Kei mendahului, tangannya dicekal.
"Apa?!" suara yang tidak bersahabat.
Ushijima mengerjap, "Aku salah, maaf ya?"
"Nggak! Bukan salah kamu. Aku nggak mau ya, orang jadi makin berpikir 'uke/cewe emang selalu benar, seme/cowok selalu salah', nggak ya!"
Ushijima menggaruk tengkuknya. Menyodorkan satu buah permen chupa chups rasa favorit Kei, stroberi.
"Ya udah kalau gitu, kamu yang salah, ya?"
Kei menghentakan kaki, "Apa-apaan?! Nggak ya! Aku nggak salah, yang salah itu kam—maksud aku nggak ada."
Ushijima menghembuskan napas berat. Tuhan, tolong tabahkan Ushijima dari seluruh cobaan dalam hubungan mereka.
Mereka kembali berjalan beriringan. Ushijima berhenti di salah satu toko.
"Ushijima, ayo!"
Ah, iya. Mereka tidak memakai embel-embel, katanya biar keliatan spesial katanya.
"Sapi." Mata Ushijima terfokus pada satu boneka yang dipajang.
Tatapannya kosong, langkah kakinya gontai memasuki toko boneka.
Kei mendelik, "Jangan lagi." Kei mengikuti langkah Ushijima, kalau sudah begini, sapi besarnya tidak bisa dihentikan meski sogokan jatah full malam ini.
Ushijima memasuki toko, "Sapi." ia masih bergumam.
Menghampiri stan boneka, penuh sapi! Surga dunia buat Ushijima.
Ia mengambil satu, yang agak kecil. Warnanya cokelat dan putih.
Beralih ke kasir, sang kasir kemudian bertanya.
"Buat kado pacar ya, kak? Pilihannya bagus banget." pujinya.
Wajah Ushijima menggelap, Kei yang tahu situasinya menengahi.
"Ah, itu buat adeknya Mbak. Adeknya suka sapi soalnya, hehe."
Ushijima mengambil papper bag dengan kasar. Lupa membayar.
"Sapi sialan." Kei mengumpat, ia mengeluarkan beberapa lembar uang.
Kembali menyusul Ushijima setelahnya. "Ushijima, mau makan? Aku lapar."
"Pilih resto aja, aku bayarin."
"Jangan lupa ganti uang boneka," ucap Kei.
"Diganti sama apa?" tanya Ushijima.
"Uang lagi, aku cuma butuh uang."
"Oke, gampang."
Mereka berjalan lagi. Ushijima membuka suara.
"Kenapa, ya. Tiap kali aku beli boneka sapi, mbak mbaknya bilang itu buat pacar aku? Kan, kamu sukanya dinosaurus bukan sapi."
"Karena badan kamu. Wajah kamu juga nggak ada soft softnya. Oh, satu kali lagi. Kamu itu maniak sapi. Aku nggak kayak kamu ya," ucap Kei.
"Emang yang badan sama wajahnya kayak aku gaboleh jadi soft ya? Apa salahnya aku suka sama sapi?" ucap Ushijima.
"Salah, aku jadi diselingkuhin." Kei mendelik.
"Kalau gitu, aku juga merasa terselingkuhi karena kamu suka dinosaurus."
"Jangan mancing war, ya."
"Kamu duluan."
"Kamu!"
"Ya udah, iya aku."
Kei mendecih, merotasikan bola matanya.
"Jadinya mau makan nggak? Laper nih," ucap Kei.
"Makan kamu boleh gak?"
"Aku bukan daging sapi."
Ushijima mendengus sebal, "Ya udah deh kalau gitu. Kita makan di rumah, aku masakin."
Percayalah, masakan Ushijima itu enak! Punya resep ajaib katanya.
Fin.
Gatau lagi deh, w bingung.
(w ampir lupa update anjim, ngakak bgt /nangis).
KAMU SEDANG MEMBACA
fall in love - all x tsukishima
FanfictionI think I'm falling in love, (s)he say "what you know 'bout love?" [bottom tsukishima, oneshot/twoshot] © youqiru, 2020