lev haiba - pacar (2/2)

268 44 7
                                    

Pagi hari saat bertanding, Tsukishima mengejutkan pelatihnya serta beberapa pemain lain.

Lev tidak heran, pun juga dengan Kuroo, Bokuto, dan Akaashi.

Lev memang tidak ada di gymnasium malam itu, tapi Lev tahu sesuatu hal terjadi pada Tsukishima. Lagian, Tsukishima bukan tipikal orang yang mudah melupakan janji.

Saat tim Karasuno melakukan pinalti, pandangan Lev hanya tertuju pada satu orang. Si rambut blonde dengan kacamatanya.

Lalu tersenyum tipis.

Malam hari, sewaktu makan malam. Lev melihat Tsukishima duduk di meja pojok, ditemani Yamaguchi juga Hinata di sana.

Lev menghampiri, "Hinata!" panggil Lev, ia kemudian duduk di samping kanan Tsukishima.

"Oh, Lev!" Hinata menyapa balik.

Keduanya sempat mengobrol ringan sebelum Yamaguchi menyenggol lengan Hinata lalu berbisik. Keduanya kemudian pergi dari meja itu, alasannya ingin cepat-cepat tidur.

"Kei," Lev memanggil.

Tsukishima sejujurnya sudah menyelesaikan makan malam sejak beberapa menit yang lalu. Tapi ia tetap di sini, ingin berbicara dengan Lev saja sih sebetulnya.

"Ada apa?"

"Malam kemarin, kau belum memberitahukannya loh," ucap Lev.

"Aku lupa, diingat-ingat juga tidak ingat. Omong-omong, Hinata tadi bilang padaku, kau meminta nomorku," ucap Tsukishima, "Sebelum kau meminta izin dariku," sambungnya.

Lev terkekeh pelan, mengikuti Tsukishima yang beranjak pergi sambil membawa nampannya.

"Maaf," ucap Lev.

Mereka berjalan beriringan, "Um, Kei! Tunggu di sana dulu."

Lev menghentikan Tsukishima saat pria itu hendak pergi ke kamarnya. Mereka baru saja melewati ruang istirahat Nekoma.

"Ada apa?" Tsukishima mengernyit heran, tidak nyaman juga dipandang anak-anak Nekoma. Terlebih sang kapten.

"Temani aku menikmati udara di luar," Lev kembali setelah menggunakan jaketnya.

Tampak lebih keren, sesuai dugaan Tsukishima.

"Kalau begitu aku akan mengambil jaketku," ucap Tsukishima.

"Baiklah, kutemani." Lev tersenyum manis, itu tidak baik untuk kesehatan jantung Tsukishima.

***

Seperti malam sebelumnya, hari ini juga sama.

Dengan pohon sebagai senderan tubuh, Lev menatap langit penuh bintang dengan cahaya bulan yang menerangi malam.

Tsukishima duduk di sampingnya, kakinya ditekuk lalu dipeluk erat.

Sedangkan Lev selonjoran.

Lev menoleh, menatap Tsukishima. "Masih dingin?" tanya Lev.

"Tidak, di sini sejuk." Tsukishima berbohong, Lev tahu.

Lev tertawa, "Kalau dingin bilang saja," Lev membuka jaketnya, lalu memakaikannya di tubuh Tsukishima, "Jangan membohongi diri sendiri begitu," ucap Lev.

Hening.

Kemudian Lev membuka suara lagi.

"Di sini sejuk, ya?" ucap Lev.

fall in love - all x tsukishimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang