sakusa kiyoomi - first kiss

444 62 23
                                    

warn : ooc, nggak jelas bgt sksjshusjs.

***

Malam ini, Sakusa dan tiga teman satu tim-nya sedang makan di kedai milik kembar abu. Ada beberapa orang lainnya, Kageyama juga ada di sana.

Pacar si Miya Osamu juga, Suna Rintarou namanya. (harusnya suna pacar aku nggak si?)

Omong-omong soal pacar, Tsukishima berjanji akan datang malam ini. Jarang juga Tsukishima bertemu Sakusa karena tugas kuliahnya (setahuku Kei masih kuliah).

Wajah Sakusa memang selalu datar, tapi malam ini terlihat murung sekali. Satu jam sudah mereka habiskan di sini. Masih lama memang waktu yang dimiliki.

Tapi, apa Tsukishima tidak bisa tepat waktu? Mengirim pesan saja tidak, setidaknya kabari kalau memang telat.

"Sakusa-san, kau terlihat lebih murung malam ini, ada masalah?" Yang berambut oranye bertanya, instingnya kadang benar. Kadang meleset. Kadang peka, kadang tidak.

"Tidak." Sakusa meminum sake-nya.

Tiga puluh menit kemudian, Tsukishima baru datang. Itu juga bersamaan dengan Kuroo.

Mata Sakusa memincing. Sedangkan yang memakai kacamata belum menatap wajah Sakusa.

"Kenapa bisa bersamaan begitu?" tanya Bokuto.

"Tadi, ketemu di jalan," sahut Kuroo dengan cengirannya.

Sakusa cemburu. Tentu saja! Terlebih soal status Tsukishima dan Kuroo. Mereka mantan omong-omong.

Sakusa marah, ingin melempar barang apa saja yang ada di sekelilingnya.

Mendengus sebal, Sakusa meminum habis sake yang tersisa.

"Tsuki, duduklah," ucap Bokuto saat sadar Tsukishima diam mematung di sana.

Barulah saat itu, Tsukishima menatap ke arah Sakusa. Lalu kembali menatap Bokuto. Ia memilih duduk di samping Sakusa ketimbang duduk bersama squad gymnasium ke tiga itu.

Tsukishima tahu, kalau pacarnya itu marah. Bukan marah, cemburu tepatnya.

"Kau mau apa?" tanya Osamu.

"Cola saja," ucap Tsukishima dengan senyum tipis.

"Kenapa telat?" tanya Sakusa pelan-pelan.

"Oh, itu. Kak Akiteru tadi agak ribet. Ditambah jalanannya macet," jawan Tsukishima.

Lalu satu kaleng coca cola Osamu simpan di depan Tsukishima. Senang hati Tsukishima minum.

"Kenapa bisa bersama Kuroo kalau begitu?" tanya Sakusa lagi.

"Saat aku sedang menunggu taksi, aku sempat membeli barang di supermarket. Lalu bertemu Kuroo-san, jadi katanya daripada mengeluarkan uang, mending ikut dengannya. Toh, tujuan kita juga sama. Jadi aku iyakan, lumayan uangnya bisa kusimpan," jelas Tsukishima panjang lebar.

"Kenapa tidak memintaku saja kalau begitu?" Sakusa menatap mata Tsukishima.

Yang ditatap tidak goyah, ia tetap menatap lurus mata Sakusa. "Masa, sudah sampai aku suruh menjemput? Lokasi penginapanku jauh loh, ditambah macet. Yang ada nanti tidak punya waktu untuk menghabiskan waktu bersama mereka," sahut Tsukishima.

fall in love - all x tsukishimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang