ini lanjutan dari episode atsumu bagian rencana. ini emang pendek, tapi semoga kalian puas sama ceritanya.
©chowberry
"kei!!!"
begitu tiba di tempat perjanjian, atsumu memeluk tsukishima erat. tsukishima kemudian membalasnya. pelukan dilepas, atsumu mencium sekilas bibir tsukishima.
"kencan saat musim dingin memang ide yang gila rupanya," osamu menanggapi. hidungnya terlihat merah, kedinginan.
atsumu menatap osamu, bukan hanya atsumu. seluruh atensi ketiga pemuda itu menatap osamu.
"ada yang salah?" tanya osamu.
"ini idemu, bodoh. lagian kenapa tidak memakai jaket tebal? atau membawa syall gitu? tidak pakai sarung tangan lagi," atsumu berkecak pinggang.
"ya—maaf. hehe," osamu terkekeh sambil menggaruk tengkuknya.
"jadi bagaimana? membatalkan rencana?" tsukishima membuka suara.
suna kemudian menggeleng, "samu, ikut aku. kita membeli jaket," ucapnya kemudian.
atsumu bernapas lega, terlihat kepulan asap setelah ia mengembuskan napas. tangan tsukishima diraihnya, lalu digenggam erat menyalurkan kehangatan.
"jadi, kamu ingin pergi kemana?"
berhubung hari sudah mulai menggelap juga, dan melihat cuaca sekarang semakin menurun. mereka sepertinya tidak memiliki waktu banyak.
"kemana saja, aku sejujurnya tidak tahu tempat kencan di sekitaran sini," cicitnya.
"kalau begitu, aku punya tempat yang mungkin cocok."
kemudian, mereka pergi bersama. melewati kerumunan banyaknya orang dengan tangan bergandengan. tak tahu atsumu akan membawanya kemana, tapi makin lama berjalan makin sepi juga orang melewat.
"kita mau kemana, tsumu?" tsukishima menoleh, mendapati atsumu tersenyum menyengir di sampingnya.
"sabar dulu."
setelah menaiki beberapa anak tangga, tsukishima mengeluh kelelahan. atsumu berkecak pinggang, lalu membopong tsukishima, menaruhnya di punggung.
"kamu ini, katanya pemain bola voli tapi dibawa jalan sebentar udah ngeluh capek." atsumu terkekeh.
"hati-hati loh, aku ini berat." tsukishima memperingati, kalau jatuh atau terpeleset, bisa bahaya.
"iya tahu. sebentar lagi juga nyampek, mau jalan sendiri lagi nggak?"
tsukishima mengangguk. perlahan-lahan turun dari punggung atsumu. menggenggam tangannya erat lalu berjalan bersama.
atsumu lagi lagi dibuat terkekeh oleh perbuatan tsukishima, "kenapa pegangannya erat banget? takut hilang?"
tsukishima menggeleng meski semburat merah tampak jelas dilihat atsumu. "nggak!"
dasar tsundere, pikir atsumu.
"nah, nyampe. gimana? suka nggak? maaf kalau buat kamu kecapekan," ucap atsumu.
tsukishima mengerjap, kemudian dahinya mengerut. "kalau tau gini, aku nggak akan ngeluh tadi! lagian, kenapa nggak ngejelasin aja? apa susahnya coba?" tsukishima mendengus.
atsumu mengusak surai si blonde, "iya maaf. tapi gimana? suka nggak?"
tsukishima mengangguk, mereka saling tatap, "suka!" lalu tsukishima mencium bibir atsumu. kini dengan sedikit lumatan di dalamnya.
lalu dering telepon menyudahi acara ciuman mereka. "osamu sialan," atsumu memaki. ya bagaimana tidak? sedang asyik romantisan tiba-tiba diganggu sang adik.
"ada apa?" atsumu melihat gerak gerik tsukishima yang menyuruhnya menggunakan spiker.
"dimana? aku dan suna mencarimu dari tadi, tahu! kita mau makan malam nih."
"ya sudah, tunggu di tempat awal. aku segera ke sana, tunggu sebentar! tidak akan lama," balas atsumu.
"oh, omong-omong ... kamu sudah membeli kondom?"
"untuk apa?" atsumu membalas.
osamu berdecak sebal di sana, "jangan pura-pura polos ya, bego!"
atsumu terkekeh, "kalau kei memperbolehkanku keluar di dalamnya, kenapa harus pakai kondom?" atsumu melirik tsukishima yang kembali merona.
"(lalu bagaimana denganmu, samu?) apanya? (boleh aku keluar di dalammu?) YA! SUNA SIALAN! (aduh, maaf jangan tendang aku lagi! samu maaf!)"
"apa yang kamu lakukan? melukai calon suamimu, hah?"
osamu mengatur nafas, "di sini banyak orang. aku—aku malu."
atsumu mendelik, "aku sudah di jalan. tunggu di tempat awal tadi. oke?"
"baiklah, tsumu!"
fin.
ini—ini apaan?! ga jelas banget hiks T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
fall in love - all x tsukishima
FanficI think I'm falling in love, (s)he say "what you know 'bout love?" [bottom tsukishima, oneshot/twoshot] © youqiru, 2020