Suami Mencurigakan - 14 - Kenangan Masa Silam

5K 548 91
                                    

Kisah Sebelumnya

Selama ini aku percaya kalau Mas Radi hanya ingin aku tidak kerepotan. Namun, sekarang seolah ada yang berbisik di kepalaku, bagaimana jika sebenarnya Mas Radi tidak punya anak asuh? Bagaimana jika uangnya dipakai untuk yang lain?

Memikirkan hal itu, tengkukku rasanya merinding.

SEBELUMNYA MINTA MAAF. BAB SEBELUMNYA TUH HARUSNYA BAB 18 DAN 19. Shirei OLENG BERAT! DUA BAB LHO KEMARIN!

Padahal di Joylada bener. T_T

 Herannya kok nyambung yeu...... 

Ini Shirei ulang up bab 14.

10 vote saja, besok Shirei up lagi sebagai permintaan maaf.  [Jadi 333 vote]

Setan selalu berusaha membisikkan prasangka buruk ke telinga manusia, hingga saling menuduh dan menjelekkan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setan selalu berusaha membisikkan prasangka buruk ke telinga manusia, hingga saling menuduh dan menjelekkan satu sama lain. Mungkin kali ini setan pun mulai melakukan kejahatannya padaku. Entahlah. Aku sendiri merasa kecurigaanku bukan tanpa alasan

"Kalau begitu, kuantar ke panti." Mas Radi mengambil alih mangkuk yang dipegang Ummi dan bergerak ke dalam.

Mirza berhasil kupindah ke dalam stroller dan didorong Bagas berkeliling rumah. Sementara aku, Mas Radi, dan Ummi memasukkan makanan ke dalam bagasi. Rencananya kami akan menyendokkan nasi uduk per porsi ke mereka dengan piring mereka sendiri. Begitu akan lebih cepat.

Mas Radi pun sudah sigap langsung membuat janji dengan pihak panti yang tentu mendapat sambutan luar biasa. Kebetulan akhir bulan, uang donasi yang mereka dapat sudah semakin menipis hingga sarapan mereka hari ini hanya sebuah pisang goreng per orang. Itu pun agak sepat karena belum begitu matang ketika dipetik dari pohon di halaman panti. Tidak kenyang tentu. Namun, hanya itu yang bisa mereka dapatkan.

Sambutan yang luar biasa meriah mereka dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambutan yang luar biasa meriah mereka dapatkan. Keempat anakku begitu takjub melihat ada anak-anak sebaya mereka yang begitu lahap hanya dengan memakan nasi uduk. Mereka pun ikut makan kue basah yang kubawa sepotong supaya bisa membaur dengan anak-anak yatim-piatu itu.

END Rahim untuk SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang