MasyaAllah 150 vote!!!!
Sebagai hadiah, bab ini 1800 kata kurang dikit dr biasanya cuma 1200 kurang.
😍😍Kalau sekarang dapat 144 vote sebelum 24 jam, update lagi Sabtu.
Kalau enggak, Senin, ya! 😍
Radi berusaha mengatur napasnya yang berantakan akibat kengerian yang menerjang hebat. Dengan tergesa Radi berlari ke arah suster yang berjaga, memintanya segera memberi tahu dokter yang menangani pemeriksaan. Jantung Asiyah harus segera diperiksa!
Wajah pria itu pucat pasi. Bahkan suster pun menyadari dan segera menyuruhnya duduk kembali. Meski tak ingin mengakui, tapi jemari Radi bergetar tak terkendali. Baru kali ini dia begitu takut.
Radi tak pernah khawatir setiap kali Asiyah berjuang hidup dan mati saat melahirkan. Dia selalu percaya dokter-dokter yang dipilih memiliki kemampuan andal untuk menyelamatkan wanita yang paling dicintainya itu. Dokter dengan tarif yang tinggi, tapi sesuai dengan kualitasnya. Mereka akan memastikan semua operasi dan pengobatan akan beres dalam kejapan mata.
Ada atau tidak ada dirinya, sama saja. Dokter akan menyembuhkan Asiyah. Toh, keberadaannya di rumah sakit tidak membawa pengaruh apa-apa bagi Asiyah. Biar rumah sakit yang mengurus semuanya.
Selama ada uang, dia bisa membayar dokter mana pun! Fasilitas terhebat apa pun! Semua demi istrinya!
Asiyah pasti akan sehat kembali. Wanita itu akan kembali hadir di sisinya seperti biasa. Menemaninya sampai kapan pun.
Akan tetapi, kasus Asiyah sekarang menggoyahkan segala keyakinannya selama ini. Terlebih Fatimah mengatakan betapa gawat penyakit Asiyah yang berisiko kematian tinggi.
Dokter sudah berulang kali memperingatkannya agar Asiyah tidak boleh lagi hamil. Namun, Radi tak mempercayai perkataan itu. Bukankan Ummi saja bisa? Dia terus berganti dokter agar Asiyah tetap bisa melahirkan.
Radi hanya ingin Asiyah nyaman dengan semua harta melimpah yang akan terwujud jika memiliki sepuluh anak.
Dirinya sudah berumur. Siapa yang bisa menjamin sisa hidupnya masih panjang? Bagaimana jika dirinya meninggal dalam waktu dekat seperti Abi yang meninggal kala adik-adiknya masih sangat belia?
Radi tidak ingin jika dirinya kelak meninggal, Asiyah akan kesulitan menjalani hidup seperti yang terjadi pada Umi. Wanita itu sudah berjuang banyak. Mengorbankan banyak hal termasuk pekerjaan bergaji cukup besarnya demi menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Pria itu merasa dirinya bertanggung jawab untuk membuat Asiyah bergelimang harta.
Semua fakta yang disorongkan kepadanya hari ini membuat pria itu limbung dari ilusi yang dibangunnya sendiri. Selama ini dia percaya, sepuluh adalah angka yang harus dicapai untuk kesempurnaan. Seperti yang dulu keluarga besarnya alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Rahim untuk Suamiku
General Fiction[18+ NOVEL DARK RELIGI] Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli. Nyawaku mungkin sudah tak lagi berarti. Kau inginkan keturunan yang akan menyelamatkanmu di dunia dan akhirat. Namun, rahimku tak lagi mampu memenuhi keinginanmu. Ia pergi dituka...