MasyaAllah, terima kasih untuk 150+ vote....
Karena itu, Shirei up bab tamat di Wattpad hari ini!!
"Anda baik-baik saja?" Suara dokter menyentak Radi.
Pria itu tak bisa langsung menjawab. Wajahnya masih terlihat sangat pucat.
"Saya khawatir Anda pingsan tadi."
"Oh, ndak. Dia cuma cemas banget sama istrinya." Ummi menjawab dengan senyum penuh ketabahan. "Bagaimana operasinya, Dok?"
"Alhamdulillah operasinya lancar."
Mendengar satu kalimat itu saja, Radi merasa dirinya seperti mendapat hadiah yang luar biasa. Keajaiban itu hadir! Allah mengabulkan semua doa-doanya. Kebahagiaan serta kelegaan meruak dengan keras.
Pria itu langsung sujud syukur penuh rasa terima kasih. Dokter pun tersenyum lembut memaklumi luapan kebahagian itu. Radi kembali bangkit dan mengusap wajahnya penuh syukur.
"Kami akan mengawasinya untuk beberapa jam ke depan. Jika bagus, dalam tiga hari, Bu Asiyah boleh pulang."
Radi tanpa sadar langsung menangkup tangan dokter laki-laki berumur itu dan menggerak-gerakannya ke atas dan ke bawah berulang kali. Ucapan syukur kepada Allah dan terima kasih pada dokter yang menanganinya berulang terucap.
"Namun, jangan membuat Bu Asiyah kaget, stres, atau terlalu lelah. Dia butuh banyak istirahat."
"Apa saya boleh menengoknya, Dokter?"
Dengan tegas, Dokter itu menggeleng. "Efek obat bius masih terasa. Bu Asiyah tidak boleh dikunjungi dulu untuk beberapa jam ke depan agar bisa beristirahat dengan maksimal."
Radi ingin protes, tapi dia tak ingin sesuatu yang buruk terjadi. Dia sudah belajar kalau dokter lebih mengerti tentang kesehatan istrinya daripada sekadar keegoisannya saja.
"Baiklah, Dok. Sekali lagi, terima kasih banyak." Radi kembali menjabat tangan dokter yang sudah sangat berpengalaman dalam operasi jantung itu dengan penuh syukur.
"Ummi, Radi antar pulang dulu. Biar Fatimah ada yang nemenin. Radi akan ambil salin buat Radi dan Asiyah."
Ummi setuju. "Nanti kamu antar Ummi lagi aja ke sini. Biar Ummi yang ja…"
"Jangan!" potong Radi cepat. "Radi yang akan menjaga Asiyah."
"Kerjaanmu gimana? Baru diterima udah sering cuti." Ummi pura-pura terkejut.
"Ndak apa-apa. Kerjaan bisa dicari lagi. Tapi, nyawa Asiyah cuma satu. Radi ndak pengin Asiyah membuka mata dan Radi ndak ada di sisinya."
Ummi tak bisa menyembunyikan senyum yang mengembang di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Rahim untuk Suamiku
General Fiction[18+ NOVEL DARK RELIGI] Darah yang membasah tak jua membuatmu peduli. Nyawaku mungkin sudah tak lagi berarti. Kau inginkan keturunan yang akan menyelamatkanmu di dunia dan akhirat. Namun, rahimku tak lagi mampu memenuhi keinginanmu. Ia pergi dituka...